Jumat, 22 Mei 2020

Ramadan ke 30: Kalimat-kalimat motivasi diri

Ramadan ke 30: Kalimat-kalimat motivasi diri.
Guru seperti saya dianggap ancaman bagi kepala sekolah.  Sehingga perlu dibatasi ruang geraknya.  Diberi jam penuh.  Agar tidak bisa ikut MGMP maupun workshop.  Apalagi sebagai Nara sumber.  Itu dianggap kepentingan pribadi.  Bukan tugas sekolah.  😭

Harus memilih.  Mau menjadi guru atau terus menulis.  Walau berat, akhirnya saya putuskan untuk tetap menjadi guru saja.  Untuk sementara, hanya menulis di blog pribadi saya.  Sebagai pengingat peristiwa-peristiwa penting dalam hidup saya.

Saya suka moving clas.   Sehingga guru bisa mendesain kelas sesuai mata pelajaran yang diampu.  Anak-anak pasti senang.   Karena berasa seperti wisata kelas setiap hari.

Kalau moving clas.   Saya mau bawa LCD, spiker, dll sendiri dari rumah.  Tapi kalau guru harus berpindah-pindah kelas.  Repot juga kan harus bawa-bawa begitu banyak.

Banyak yang mempertanyakan.  Guru tugasnya mendidik. Bukan menulis.  Saya bertemu siswa 8 jam sehari, sedang menulis hanya 10 menit.  Kenapa harus dipermasalahkan.  Kalau buku saya menjadi banyak, itu proses.   Butuh waktu bertahun-tahun.  Bukan sulapan.  💃

Menulis itu tak butuh waktu khusus dan lama. Saya menulis hanya 10-20 menit saja.  Tapi setiap hari.  Tidak akan mengganggu apapun dan siapapun. Karena kita memiliki 24 jam sehari semalam.

Sekarang banyak maling. Beberapa rumah sudah kemasukan. Semalaman anak-anak karang taruna berjaga di depan tiap rumah.  Termasuk anak-anak saya.
"Memang apa sih yang biasanya mereka curi?" Tanya saya.
"Hanya uang," jawab anak saya.
"Sudah, kalau begitu kalian tidur saja.  Tak ada yang bisa dicuri dari rumah kita."

Pelajaran hari ini:
Semua tergantung niat.  
Niat ada dalam hati.
Sedekah itu sebenarnya bukan hanya sekedar mencari pahala.  
Tapi lebih ke rasa terima kasih.  Karena kita sudah diberi rizki berkecukupan.

Pelajaran hari ini:
Adil bukan berarti sama
Jika saya punya sapi dan kucing
Apakah adil kalau mereka sama-sama makan pindang?

Yang saya jumpai saat ini. Ada orang baik.   Lalu masuk dalam kelompok kecil orang jahat. Lambat laun menjadi sama. Sayang ya.

Pelajaran hari ini:
Tidak akan ada yang sempurna di Dunia ini.
Karena kesempurnaan hanya milik Gusti Allah

Pelajaran hari ini:
Orang baik bisa berubah menjadi jahat jika bergaul dengan orang-orang jahat.

Indonesia...
Ayo bangkit
Melawan Kovid 19
Berkarya dari rumah saja
Selamat hari kebangkitan Nasional
20 Mei 2020

Sajadah Suci
Emi Sudarwati

Teman
Belum lelah kau coba hentikan langkah kakiku
Segala upaya kau coba satu demi satu
Entah kenapa
Semakin memacu semangatku untuk berlari
Berlari lebih kencang
Sangat kencang
Meninggalkanmu yang sibuk mengkoreksi

Terimakasih teman
Atas semua pecutan
Walau sakit
Meninggalkan luka lara
Tak pernah lelah kau coba
Hempasan diriku dalam kelam
Saat itu pula
Terdorong semangat untuk terus melesat
Tinggalkan semua asa menjadi bisa

Kugelar sajadah suci
Hanya kepada-Nya
Tempat mengadu dan berpasrah
Di sepertiga malam
Dalam Bulan penuh berkah

Di atas sajadah Suci ini
Semua luka menjadi berkah
Duka lara menjadi senyum penuh makna.
Baureno, 19 Mei 2020

Pelajaran hari ini:
Jika anda guru dan pendidik tanpa menulis, maka anda hanya akan jadi guru biasa yang mencari penghasilan.

Rumus IKHLAS ada 5 :
1. Jangan ingin dilihat orang lain
2. Jangan ingin diketahui
3. Jangan ingin dipuji
4. Jangan ingin dihargai
5. Jangan ingin balas budi
Yuk dimulai dengan bismillah mulai sekarang

Pelajaran hari ini
Profesional tak perlu kenal, untuk bisa dihargai.  
Tunjukkan karyamu.

Komunikasi dan presentasi dengan Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bojonegoro.
Alhamdulillah.... Beliau menyambut baik dan sangat mendukung kegiatan pelatihan menulis buku dan lain-lain yang sudah saya lakukan selama ini.

Maaf....  Saya tetap profesional, menunjukkan karya.  Bukan penjilat.

http://emisudarwati.blogspot.com/2020/05/ramadan-ke-27-selamat-hari-kebangkitan.html

Kepala sekolah saya.  Beliau menyuruh saya memilih, konsen mengajar atau menjadi penulis saja.  Bahkan jam saya seminggu penuh.  Tidak boleh ikut MGMP maupun workshop.  Apalagi menjadi Nara sumber.  Itu dianggap kepentingan pribadi.  Padahal siswa saya bangga ketika karyanya saya terbitkan.  Sampai SMA maupun kuliah mereka masih sering konsultasi tentang tulis menulis dan buku.  
Ini kepala sekolah baru. Awalnya, beliau beralasan bahwa Pak Kepala dinas yang melarang saya.  
Lalu saya beranikan diri menemui beliau.  Ternyata Pak Kadis justru sangat mendukung.
Lalu saya kembali menemui beliau.  Ternyata langsung mengakui, bahwa itu memang keputusan beliau.  Dan saya harus tetap memilih. Menjadi guru atau penulis.  Saya juga dilarang posting tulisan yang menyudutkan beliau.  Jika masih begitu, dipersilahkan mengurus   mutasi.

Guru seperti saya dianggap ancaman bagi kepala sekolah.  Sehingga perlu dibatasi ruang geraknya.  Diberi jam penuh.  Agar tidak bisa ikut MGMP maupun workshop.  Apalagi sebagai Nara sumber.  Itu dianggap kepentingan pribadi.  Bukan tugas sekolah.  
😭

Kepala sekolah.  Beliau menyuruh saya memilih, konsen mengajar atau menjadi penulis saja.  Bahkan jam saya seminggu penuh.  Tidak boleh ikut MGMP maupun workshop.  Apalagi menjadi Nara sumber.  Itu dianggap kepentingan pribadi.  Padahal siswa saya bangga ketika karyanya saya terbitkan.  Sampai SMA maupun kuliah mereka masih sering konsultasi tentang tulis menulis dan buku.  
Ini kepala sekolah baru. Awalnya, beliau beralasan bahwa Pak Kepala dinas yang melarang saya.  
Lalu saya beranikan diri menemui beliau.  Ternyata Pak Kadis justru sangat mendukung.
Lalu saya kembali menemui beliau.  Ternyata langsung mengakui, bahwa itu memang keputusan beliau.  Dan saya harus tetap memilih. Menjadi guru atau penulis.  Saya juga dilarang posting tulisan yang menyudutkan beliau.  Jika masih begitu, dipersilahkan mengurus   mutasi.

Belajar dari Bang Imam Ma'arif (Sastrawan Indonesia yang sudah mendunia asal Lamongan);

Konsep pendidikan sekarang berbeda. 
1. Karakter, 
2. kompetensi, 
3. Literasi. 
Karakter mencakup: ahlag, etika, moral dan sejenisnya. 
Belajar dari Bang Imam Ma'arif:
Konsep pendidikan sekarang berbeda. 
1. Karakter, 
2. kompetensi, 
3. Literasi. 
Karakter mencakup: ahlag, etika, moral dan sejenisnya. 
Karakter itu ada 2, yang satu lagi, karakter kinerja, mencakup: ulet,, tangguh, kerja keras dan tuntas.

Kompetensi menecakup: kemampuan ktitis, kreatig, komunikatifdan kolaboratif.

Sedangkan literasi mencakup: literasi budaya, teknologi, keuangan, dan yg dibutuhkan. Ke depan gak adalagi pertanyasn kmu ingin jadi apa? Tapi kamu mau buat apa? Itu adanya di kreativitas.
Kedepan sekolah gak perlu ada pertanyaan, tapi kasih lembar kosong trus suruh ngisi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar