Sabtu, 25 April 2020

Puasa Ke Dua: Jasuke

Cerpen Ramadhan_Puasa ke dua
PUASA KE DUA: JaSuKe
Emi Sudarwati
Seusai jamaah shalat subuh.  Tiba-tiba ada yang memencet bel pagar.  Mas Catur segera ke luar, untu melihatnya.  Sementara saya masih melipat mukena.  Ternyata Mbak Tutuk, tetangga sebelah.  Beliau memberikan dua cengkeh pisang raja yang sudah berwarna kekuningan.  Masak di pohon, katanya.
“Waduh, terima kasih ya Mbak.  Kok kami sering dikasih,” basa-basi saya waktu menerima pisang itu.
“Apa to bu, wong cuman pisang kok.  Ibu malah yang sering ngasih keluarga kami.  Saya tidak bisa membalas apa-apa,” jawabnya sambil tertawa.  Tawanya itu khas banget.
Setelah itu, langsung bergegas pamit.  Tapi sebelumnya, saya menitipkan sebungkus gula dan teh untuk Mbahe.  Mbahe itu panggilanku untuk ibunya Mbak Tutik.
“Lho ya, kok dikasih lagi to bu...,” kata Mbak Tutik pakewuh.  Tapi saya memaksa, agar di menerima pemberian saya itu sebelum pulang.
Pisang sebanyak itu, tentu tidak habis kalau dimasak semua hari ini.  Lalu saya buka-buka you tube.  Mencari bagaimana cara menyimpan pisang, agar awet.  Alhasil, ketemu deh caranya.  Pisang dipotong menjadi empat, atau sesuai selera.  Setelah itu dilumuri tepung terugu, dan masukkan dalam beberapa wadah tertutup.  Lalu dimasukkan freezer.  Jika akan dimasak, keluarkan seperlunya saja dua jam sebelumnya.  Kemudian masak sesuai keinginan.
Hari ke dua puasa ini, saya akan memasak Puding Nano-Nano.  Caranya sangat mudah.  Ambil dua butir pisang dari dalam kulkas.  Potong kecil-kecil sesuai selera.  Tata rapi dalam sebuah wadah berselang-seling dengan meses warna coklat dan pink.  Sisihkan.  Masak agar-agar warna merah.  Dinginkan dalam cetakan.  Masak agar-agar warna hijau.  Juga dinginkan dalam cetakan.  Setelah dingin, potong-potong agar-agar itu kecil-kecil, sesuai selera.  Lalu masak agar-agar warna lain ditambah gula, susu dan santan.  Tata potongan agar-agar warna merah dan hijau tadi secara acak.  Baru kemudiam siram dengan agar-agar warna lain.  Simpan dalam lemari es, dan sore nanti siap menjadi takjil puasa ke dua keluarga kami.
Sedangkan untuk lauknya, saya memasak jamur krispi.  Jamur krispi itu rasanya benar-benar mirip dengan ayam.  Bahkan nyaris tak ada bedanya.  Bagi kalian yang sedang menghindari makan daging ayam, ini bisa menjadi solusi.  Caranya sangat mudah.  Cuci bersih jamur.  Potong atau suwit sesuai selera.  Masukkan dalam adonan telur yang dicampur denga sedikit garam dan kaldu jamur.  Kemudian lumuri tepung bumbu.  Lalu goreng dengan api kecil sampai berwarna kecoklatan.  Angkat dan tiriskan.  Maka jamur krispi siap dinikmati bersama nasi hangat dan sambal geprek.
Baureno, 25 April 2020   



Ujian Puasa Pertama


Cerpen Ramadhan_Ujian Puasa Pertama
UJIAN PUASA PERTAMA
Emi Sudarwati
Bukan saya saja yang mengalami ujian berat pada puasa pertama.  Tetapi hampir semua umat islam yang menjalankannya.  Namun kali ini, sungguh berbeda dengan puasa pertama pada tahun-tahun yang lalu.  Itu karena anak pertama saya.  Prabu namanya.  Sejak dulu, kami sangat bangga dengan Si Sulung.  Meskipun secara akademis, nilainya biasa-biasa saja.  Tapi anak ini sangat penurut dan rajin beribadah.  Sejak kecil sampai kuliah, sikapnya tidak pernah berubah.  Baik, sopan, patuh dan masih banyak lagi kelebihan yang dimiliki.  Kecuali malam ini.  Dia sudah membuat saya sangat kecewa.
Singkat cerita.  Malam pertama sebelum puasa.  Kami berempat menjalankan shalat tarawih di mushola kecil RT.  Jamaahnya tidak banyak.  Hanya sekitar empat puluh kepala keluarga.  Tentu saja bersama anggota keluarganya.  Seusai shalat, saya, suami dan Adik Abikara pulang ke rumah.  Kami bertiga memilih tadarus di mushola rumah saja.  Sedangkan Kakak Prabu tetap tinggal di mushola RT.  Tadarus bersama teman-temannya.  Tak apalah, toh dia sudah membawa kunci rumah.
Setelah mengunci semua pintu rumah dan pagar.  Kami bertiga menuju mushola rumah.  Bergegas mengambil alquran dan mengaji sendiri-sendiri.  Pastinya dengan suara lirih.  Sehingga satu sama lain tidak saling mengganggu.  Setelah jam sembilan, kami putuskan untuk mengakhiri acara tadarus itu.  Jika terlalu malam tidurnya, takut kalau besuk tidak bisa bangun jam dua pagi.  Saya harus masak untuk makan saur seluruh anggota keluarga.  Tanpa menunggu Kakak Prabu pulang ke rumah, kamipun terlelap.
Alarm di HP saya berbunyi, tepat jam dua pagi.  Saya segera membangunkan Mas Catur dan anak-anak.  Betapa kagetnya, teryata Kakak Prabu belum ada di kamarnya.  Berarti semalaman dia tidak pulang.
“Kemana kakak?” tanya saya kepada ayah dan adik.
“Lho... apa tidak ada di kamarnya?”  tanya ayah.
“Kalau ada, pastinya saya tidak tanya dong,” jawab saya sewot.  Lalu bergegas ke dapur.  Mengambil beras dan mencucinya.  Lalu memasak semua, walau dengan perasaan galau.
Sementara itu, adik dan ayah mengambil air wudhu dan mulai mengaji.  Kami bertiga tenggelam dalam aktifitas masing-masing.  Sampai akhirnya, pas jam tiga pagi kami mendengar ada suara seseorang membuka pagar.  Itu pasti Kakak Prabu, pikir kami semua.  Dia mengetuk memasukkan kunci ke lubang pintu belakang, namun tidak bisa dibuka.  Karena tidak sengaja, slot di pintu itu tergeser.  Kami semua diam, tidak ada yang bergerak untuk membukakan pintu.  Ada rasa marah berkecamuk di dada.
Setelah puluhan kali dia mengetuk pintu, dan tidak ada yang membuka.  Lama-kelamaan Kakak menuju ke pintu depan.  Dia bisa masuk dari pintu depan.  Melihat kami semua diam, mungkin ada rasa bersalah.  Anehnya, anak itu tidak langsung minta maaf.  Tapi menuju ke kamar, dan menutup pintu.
Dengan menahan nafas, kami bertiga makan saur.  Sengaja tidak mengajak Kakak, karena masih marah.  Ternyata sampai imsak, dia tetap tidak keluar dari kamar.  Kami bertiga berlagak tidak perduli, walau sebenarnya sangat khawatir.  Bahkan sampai kami jamaah shalat subuh, kakak tetap tidak keluar kamar.  Baru keluar dan mengambil wudhu saat kami meninggalkan mushola.  Tetap tidak ada sepatah katapun keluar dari mulutnya.  Setelah itu langsung masuk kamar lagi.  Begitu juga setelah shalat dhuhur dan asyar.  Dia hanya ke luar kamar untuk shalat, dan langsung masuk lagi sesudahnya.
Jujur, kami bertiga sangat penasaran.  Butuh dia menjelaskan apa yang sebenarnya telah terjadi.  Sehingga dia sampai tidak pulang semalaman.  Sampai menjelang magrib.  Waktu saya sedang menyiapkan makanan buat buka puasa.  Tiba-tiba kakak mendekat.
“Buk, maafkan saya,”  katanya lirih.  Ada air bening menetes dari sudut matanya.
Saya hanya meliriknya.  Pura-pura tidak peduli.  Walau dalam hati sudah luluh.  Melihat kakak menangis.
“Semalam saya darus sampai jam sebelas.  Lalu teman-teman mengajak membuat posko Covid 19.  Tidak terasa, ternyata jam tiga pagi baru selesai.  Lalu kami makan saur di rumah Pak RT.  Jadi...,” dia tidak melanjutkan kata-katanya.
“Kenapa tidak pamit dulu?” tanya saya mulai mengalah.
“Maf Buk, saya lupa.”
“Baik, kali ini ibu maafkan.  Tapi lain kali, tidak.  Kakak tahu kan, bagaimana perasaan kami semua?”
Air mata saya tak bisa terbendung lagi.  Kami berdua berpelukan, dan sama-sama menangis.  Lalu saya meminta kakak meminta maaf kepada ayah dan adik, karena sudah membuat kami semua khawatir.  Itulah ujian di hari pertama puasa keluarga kami.
Baureno, 24 April 2020   


Bakso Tahu

BAKSO TAHU









Seusai shalat magrib dan mengaji bersama di mushola kecil rumah kami.   Kakak Prabu langsung masuk ke kamar untuk mengerjakan tugas dari dosennya.  Tiba-tiba Abi menghampiri dan merayu ayah, agar dibelikan bakso.
“Lhe lhe lhe... nggak mau ah.  Takut ketemu Corona,” gurau ayah.  Beliau mencubit pipi adik yang putih kecoklatan.
“Aduh... sakit loh, Yah.  Ayo dong, beli bakso.  Bosan, tiap hari di rumah saja.  Mengerjakan tugas... terus.  Lama-lama bisa stres, tahu.”  Sambil merengak, adik terrus saja menarik-narik tangan ayah.
Saya sedang asik di depan laptop.  Membuat tugas untuk siswa.  Karena setiah hari guru harus memberi tugas pada siswa, dan tagihannya dikumpulkan ke dinas pendidikan.  Sebagai laporan saja, cukup tugas dari tiga siswa saja yang dilampirkan.
Kakak Prabu yang sudah selesai mengerjakan tugas, langsung buka-buka kulkas.  Dia melihat ada dua papan tahu di sana.  Langsung saja Kakak membuka you tobe.  Mencari tutorial membuat bakso tahu.  Lalu dia menunjukkan resep tersebut kepada saya.
Gayung bersambut.  Saya mulai menutup laptop dan bergegas ke dapur.
“Ok, Ibuk akan masak bakso tahu.  Tapi kalian semua harus bantu ya?” tanya saya.  Langsung mengeluarkan bahan-bahan untuk membuat bakso tahu.  Ayah mengupas bawang merah.  Adik Abi mengupas bawang putih.  Kakak Prabu mengiris brambang.  Tak butuh waktu lama.  Hanya ekitr lima belas menit saja.  Maka bakso tahu siap untuk dihidangkan.  

RESEP BAKSO TAHU
Bahan-bahan:
- 200 gr tahu putih
- 2 sendok makan tepung terigu
- 2 sendok makan tepung kanji
- Bumbu halus (10 siung bawang merah, 8 siung bawang putih, 1 sdt garam, 1 sdt kaldu bubuk, ½ sdt gula
Cara Membuat:
- Campurkan tahu dengan bumbu halus, aduk rata.
- Masukkan tepung terigu dan tepung kanji, aduk rata lagi.
- Buat bulatan-bulatan setiap 1 sendok dengan tangan.
- Rebus air, tambahkan 1 sdm garam.
- Masukkan bulatan-bulatan bakso tahu ke dalam air yang mendidih, hingga mengapung.
- Angkat dan sajikan selagi hangat dengan kaldu bakso yang lezat

Jumat, 17 April 2020

Baksos Corona


Terinspirasi teman-teman di FB dan WAG.  

Ikutan bagi-bagi sembako, walau tidak banyak.  Tentu tidak pakai logo atau tulisan, karena saya bukan pimpinan partai atau yayasan.  

Mungkin semua ini tidak akan dapat menyelesaikan masalah.  Yang penting kan sudah bergerak dan selalu berusaha.   Tinggal menunggu minyak goreng, belum dikirim.  Sebenarnya kemarin sudah pesan di Sraturejo.  Katanya ok, satu karton harganya 120.000.   Saya beli 6 karton.  Sorenya anak saya mengambil ke gudang.  E... Katanya sudah dibeli orang Tuban.   Ya wis lah, mungkin belum rejeki.  Sekarang pesan lagi di Gudang Gunung Sari.  Mudah-mudahan sore ini dikirim.
Maaf...  Sembako ini hanya untuk tetangga terdekat. Sekali lagi, maaf ya... Yang jauh belum kebagian.  
Bukan bermaksud pamer ya.  Hanya sebagai rasa terima kasih saja.  Karena selama ini keluarga kami tidak berkekurangan.  Selalu berkecukupan.  
Barakallah....  Semoga bermanfaat. Aamiin

Sigit Suryono Sang Juara Gupresnas


Jum'at 17 April 2020
Saya baca dari WAG, Om Jay mengumumkan sesuatu yang penting. Bahwa Nara sumber workshop malam ini adalah Bapak Sigit Suryono.  Tentu saja saya langsung tertarik.  
Meski belum terlalu mengenal beliau, tapi saya sudah dua kali mengikuti ajang yang sama di Kemdikbud.  Yaitu workshop menulis jurnal di Bali dan workshop literasi di Batam.
Langsung saja saya tuliskan profil beliau ya.
Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd
SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia

Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan Bapak Giyono SW dan Ibu Waginem. Masa kecil tinggal di Ngawen, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Pendidikan dimulai di TK Ngawen Trihanggo tahun 1981-1983. Pendidikan dasar ditempuh di SD Negeri Jambon II, Trihanggo, Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan menengah ditempuh di SMU Negeri 1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 pada Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006.
Pada tahun 2006 menikah dengan Dwi Riastuti, M.Pd dan kini sudah dikaruniai dua orang anak yaitu :
Muhammad Yunus Baskara
Galuh Ray Rannaa
Aktifitas keseharian sebagai pengajar di SMP Negeri 1 Wonosari Kabupaten Gunungkidul, mengampu mata pelajaran IPA.
Aktifitas lainnya yang telah dan sedang dilakukan adalah :

1. Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas 2012 – sekarang
2. Sekretaris MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006-2009
3. Ketua II MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul 2009 – 2012
4. Anggota Litbang MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2012-2015
5. Ketua II MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2015-2017
6. Ketua MGMP SMP Kabupaten  Gunungkidul 2017 – sekarang
6. TIM Pengembang TIK Kabupaten Gunungkidul 2009- sekarang
7. TIM Pengembang TIK Propinsi DIY 2009 – sekarang
8. Trainer Pelatihan Blog, Pelatihan Multimedia Pembelajaran di BTKP Propinsi DIY
9. Trainer ICT di MGMP IPA dan TIK Kabupaten Gunungkidul
Prestasi lomba yang telah diraih :

1. Finalis National Inovatif Teacher Comptetition tingkat Nasional tahun 2009
2. Finalis Inovasi Pembelajaran SMP Tingkat Nasional tahun 2009
3. Juara 3 Website SMP Tingkat Propinsi DIY 2010
4. Juara 1 Website SMP tingkat Propinsi DIY 2011
5. Finalis Lomba Media Pembelajaran KI Hajar Award tingkat Nasional Tahun 2012
6. Juara 1 FIG guru SMP Tingkat Propinsi DIY Tahun 2013
7. Finalis FIG guru SMP Tingkat Nasional Tahun 2013
8. Juara 2 Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2013
9. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2014
10. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2015
11. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2015
12. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Propinsi DIY Tahun 2015
13. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015
14. Penerima Anugrah Gubernur DIY tahun 2015 atas prastasi sebagai Juara 1 Gupres TK Nasional.
15. Penerima SatyaLencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 atas prestasi sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015.
16. Sebagai Salah Satu Peserta Terbaik Literasi Tingkat Nasional 2017.
17. Duta Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta Rumah Belajar Terinovatif Th 2018.
18. Penerima Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi sebagai Duta Rumah Belajar Terinovatif Thn 2018.
Address:
Jeruksari Rt 01/ RW 20, Wonosari, Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia 55812
Email :
ciget_suryo@yahoo.com
sigit.suryono@gmail.com.

"Assalamu alaikum Warahmatullahi wabaraktuh, Selamat malam semuanya. Semoga kawan kawan semua dalam keadaan sehat semuanya," sapanya.
Kemudian Om Jay mempersilahkan, "Kepada pak @⁨Sigit Suryono⁩ kami persilahkan."

Pak Sigit membuka pertemuan luar biasa ini dengan, "Assalamua'aikum Wr.Wb. Alhamdulillah pada hari ini saya diberi kesempatan untuk sharing pengalaman kepada teman-teman semuanya di group Pelatihan Menulis yang luar biasa ini.."

Selanjutnya, "Teman-teman DIM WA Group 4 yang luar biasa. Perkenalkan saya Sigit Suryono, saya guru SMP Negeri 1 Wonosari Gunungkidul suatu kebahagiaan bisa berjumpa dengan guru-guru hebat, penulis-penulis hebat yang sebagian sudah saya kenal lewat dunia maya."

Beliai akan berbagai pengalaman dengan dengan kami berkaitan dengan keberhasilanbya dalam menjadi juara 1 guru berprestasi smp tingkat nasional tahun 2015 maupun sebagai duta rumah belajar tahun 2018. dan prestasi yang lain yang semoga bisa menjadi profokator bagi teman-teman di WAG.  Beliau berharap agar semua guru dapat dan bisa mencapai hal tersebut.

Sesuai dengan judul yang disampaikan oleh omjay untuk Pak Sigit yaitu "Guru menulis dan Berprestasi."
Pak Sigit sebenarnya malu dengan teman-teman di group ini yang sebagian besar sudah menulis dan diterbitkan dalam bentuk buku ber isbn....  Sedangkan baru satu kali membuat buku itupun harus di buat sama istri selama 9 tahun baru bisa jadi 1 buku kumpulan cerpen.... yang dengan judul "aku ingin menghitung rembulan" pada tahun 2017 berhasil menjadi salah satu desiminator terbaik literasi smp tingkat nasional. Katanya, betapa sulitnya beliau membuat karya.

Namun itu sisi sebagai penulis buku yang menurut beliau sangat susah. Beliau mohon maaf.  namun di sisi lain beliau sering membuat coretan artikel, berita dan juga tutorial yang lumayan banyak yang di upload di web pribadi yaitu di ciget.info maupun di inobel.id
bisa dikatakan beliau ini satu madzab dengan Om Jay guru yang senang menulis di blog.
Hal pertama yang ingin di sharingkan pada teman-teman di Group WA adalah tentang bagaimana beliau bisa meraih juara 1 Guru berprestasi tingkat Nasional pada Tahun 2015.

Untuk mencapai kejuaran tersebut  sebenarnya Pak Sigit sudaj mulai menyiapkan diri sejak awal  bekerja di SMP Negeri 1 Wonosari. Tepatnya pada saat itu beliau masih CPNS.  Namun diminta untuk mengikuti kegiatan seleksi simposium tingkat Propinsi  DIY tahun 2006. Di situ beliu melihat ada peluang yang di rekam dari senior-seniornya saat pelaksanaan simposium tersebut.   yaitu banyak dari peserta simposium yang ahli dalam penelitian namun, belum banyak yang menguasai TIK.   sedangkan teman-teman yang menguasai TIK banyak yang tidak mau melakukan penelitian bahkan malas menulis laporan. 

Simposium pada waktu itu diikuti oleh semua ketua MGMP SMP maupun pengurus hampir semua bidang study yang ada di propinsi DIY dan setiap Kabupaten wajib untuk mengirimkan peserta dalam kegiatan tersebut. Itu sebagai sebuah tantangan dan peluang bagi beliau untuk mempromosikan diri kepada para senior. hal tersebut dikarenakan pada tahun 2006 sudah menyelesaikan S2 untuk jurusan Teknologi Pembelajaran (walaupun harus kuliah 11 tahun karena S1 hampir DO 7 tahun ditambah langsung S2 3,3 tahun itulah senjata yang handal baginya).

Jadi untuk keberhasilan awal yang di rasakan adalah: 1. Pendidikan amat penting bagi kita saat akan terjun ke dunia kerja (beliau sudah diberi senjata yang tajam oleh orang tua), 2. Pemilihan jurusan S2 yang tidak linier baginya pada saat itu karena pingin punya keahlian yang belum banyak dimiliki oleh teman-teman di dunia pendidikan pada saat itu.

Dari simposium tersebut beliau mulai diminta untuk mengajar Powerpoint, flash, blog, dan lain-lain dari sekolah-sekolah  di wilayah kabapaten gunungkidul, lintas mgmp, dan juga diminta untuk menjadi trainer kegiatan di tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi.

Kemudian ajang lomba mulai di jajaki.  kegagalan setiap mengirimkan karya, dan proposal berkali-kali. Namun pantang menyerah terus mencari informasi lomba lewat web maupun blog tentang info lomba. jangan tunggu informasi dari dinas karena pasti akan terlambat... kegagalan-kegagalan yang ada di depan mata saat lomba, bahkan karya terbaik yang dibuatpun masih kalah.... dalam lomba padalah pada saat itu karya yang dibuat menurut beliau lebih baik dari karya peserta lomba lain? "Inilah masalah baru bagi pemain lomba."

Oleh karena itu, beliau riset kenapa selalu kalah.  Lalu merenungkan, dan  akhirnya mulai tahun 2009 sudah mulai mencicipi hasil kejuaran dari tingkat kabupaten, regional, maupun propinsi, namun di tingkat nasional selalu kalah dalam 6 kali berhasil menjadi finasil lomba tingkat nasional apa sih yang menyebabkannya?"

Saat kita benar-benar ingin mengikuti lomba tingkat nasional maka kita harus melakukan: 1. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombkan (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak), 2. Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita. 3) Jika kita lolos ke nasional perlu di lihat kembali apasih yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba), 4) Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba, 5) saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.

Kegagalan-kegagalan di awal pada waktu ikut lomba di tingkat nasional karena pada saat pemaparan beliau dulu sering melakukan presentasi yang keluar jalur bukan pada pokok media atau penelitian yang dibuat misalnya( siapa penulis, prestasi apa yang dimiliki, membanggakan organisasi, sekolah, maupun yang lainnya sehingga keluar jalur dari presentasi yang seharusnya fokus pada media yang  dipresentasikan) itu penting sekali karena beliau pernah gagal di ajang inobel tahun 2009 saat itu memang kehabisan waktu karena hanya menceritakan siapa penulis, dan lain-lain yang akhirnya harusnya dari teman-teman peserta pada saat itu menilai beliau bisa masuk 3 besar ternyata tidak masuk.   pengalaman pahit...

Teman-teman yang luar biasa di group ini ada yang juara inobel, ada yang juara lkg, ada yang juara bidang lain.  tentu juga merasakan apa yang pernah dirasakan. Lomba itu pasti hasilnya gagal atau juara. kalau gagal maka kita harus melakukan evaluasi. kalau menang jangan jumawa karena suatu saat bisa juga kita akan kalah ketika tidak bisa kontrol diri "AKU-nya muncul" sehingga saat presentasi di lomba lain bisa kalah dengan orang lain. Maka saran beliu, pada teman-teman di group ini dan tentu buat diri beliu sendiri mari kita terus belajar-belajar-dan belajar, belajar dimana saja, kapan saja dengan siapa saja" (seperti slogan Rumah Belajar) ya.

Hal yang dituliskan diatas adalah pengalaman Pak Sigit saat mengikuti lomba-lomba yang selalu gagal.  kemudian bagaimana beliau bisa jadi juara guru berprestasi tingkat nasional tahun 2015, Apa saja yang beliai lakukan dan  apa yang dipersiapkan.
Gambar. Penyerahan hadiah sebagai Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Nasional SMP Tahun 2015 oleh Bapak Menteri Pendidikan Nasional Bapak Anies Baswedan.

Langkah pertama yang dilakukan adalah Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan.  jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya.
1. Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.
2. Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi.[ kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisir oleh atasan langsung.

setelah itu semua siap maka hal yang kita lakukan adalah melalui tahapan-tahapan seleksi guru berprestasi dari tingkat kabupaten sampai nasional yaitu:

Kegiatan penilaian di masing-masing jenjang seperti yang sudah beliau ikuti pada tahun 2015 meliputi:
Lomba Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul:
1. Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional
2. Test Wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Prefesional, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Kepribadian.
3. Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

Lomba Guru Berprestasi Tingkat Propinsi DIY
1. Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2. Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3. Psikotest
4. Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

Lomba Guru Berprestasi Tingkat Nasional
1. Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2. Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3. Psikotest
4. Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

Oh iya.  jika ingin melihat komponen portofolio yang digunakan untuk lomba gupres tahun 2015 dapat dilihat di web beliau : Contoh Portofolio Gupres
http://ciget.info/wp-content/uploads/2016/04/3.pdf

Wao... Keren sekali ya.  Terimakasih banyak Pak Sigit, barakallah....

Rabu, 15 April 2020

Belajar INOBEL dari Guru Ganteng

Belajar INOBEL dari Guru Ganteng.
Bapak Tri Agus Cahyono
Juara 1 INOBELNAS SD Kategori MIPA

15 April 2020
Sebelum asyar, Om Jay mengumumkan.  Bahwa malam ini yang akan menjadi narasumber adalah Bapak Tri Agus Cahyono.  Saya langsung berkomentar, "mantap."

Sebenarnya saya sudah mengenal beliau sejak tahun 2016 lalu.  Selain ganteng, guru muda ini sangat ramah dan mudah bergaul. 

Diawal pertemuan malam ini,. beliau bertanya,  "bisa dimulai Bpk/Ibu. Bagaimana acara ini mohon kami diberi pengarahan 🙏

Setelah moderator memberikan kesempatan, beliau langsung menyapa.

" Assalamu alaikum wr. wb Bpk./ Ibu grup belajar menulis gelombang 7. Selamat Malam. Alhamdulillah berkah bagi kami bisa bergabung dalam grup ini. Di sini saya sangat malu jika sebagai narasumber tentu saja Bpk./Ibu semua lebih berpengalaman dan lebih hebat dari kami. Jadi tolong anggap ini sebagai sharing pengalaman saja apa yg telah kami peroleh selama mengabdi menjadi guru. Untuk mengawali kegiatan ini marilah kita berdoa sesuai kepercayaan kita masing-masing. Silahkan.

Sesuai Tema yg kami ambil "Karya Inovasi & Kualitas Diri" 
Pada hakikatnya sebuah karya inovasi adalah puncak dari proses belajar seseorang.

Sesuai taksonomi Bloom yg telah direvisi oleh Krathwool.

Ada 6 tahapan berfikir kognitif:
1. Mengingat (C1)
2. Memahami (C2)
3. Menerapkan (C3)
4. Menganalis (C4)
5. Mengevaluasi (C5)
6. Menciptakan (C6)

Dalam taksonomi tersebut Karya inovasi adalah sebuah tahapan puncak dari proses berfikir.
Jadi ketika kita menginginkan sebuah karya inovasi yang baik, maka kita tidak boleh melewati tahapan2 tersebut.

Jangan sampai kita berinovasi tapi: 
1. Tidak tahu ilmunya
2. Tidak paham maksudnya
3. Tidak pernah menggunakan
4. Tidak bisa menganalisis bagian2nya
5. Tidak bisa menilai kelebihan dan kekurangannya.

Jadi intinya jika anda ingin menciptakan karya inovasi maka anda harus belajar menguasai materi keilmuan dari karya tersebut.

Ketika final lomba Karya Inobel yg dinilai bukan sekedar bagaimana karya tersebut atau karya tulisnya tetapi yg paling penting dan lebih utama adalah bagaimana penciptanya/inovatornya yg akan ditelisik oleh dewan juri melalui presentasi dan tanya-jawab.


Nah bagaimana cara kita belajar untuk meningkatkan kualitas diri dan sekaligus menciptakan sebuah karya inovasi adalah dengan bekerja.

Belajar kita lakukan pada saat mengajar.

Cara belajar paling baik adalah dengan mengajar.

Apa yg membuat bpk tertarik melakukan inovasi pemeblajaran di kelas bpk?

Ketika kita berC1 sd C5 ada sebuah ketika puasan.

Setelah kita belajar, mengingat, memahaminya, menerapkannya, menganalisisnya, kita pasti mengevaluasinya (kekurangan dan kelebihan)

Disitulah rasa ketidakpuasan akan muncul.


Dan daya cipta kita sebagai manusia ( kreativitas) akan muncul.

Nah sekarang bagaimana kita memilih bidang yg akan kita buat inovasinya.

Kuncinya "APIK" (saya kutip dari Pak Arif Edi)

1. Asli (jangan menjiplak)
2. Perlu (benar2 dibutuhkan)
3. Inovativ
4. Konsisten.

Ok, sekarang saya berikan contoh karya inovasi kami yg mendapatkan penghargaan inobel 2016

Namanya media "Planetarium Bekam"

Media ini adalah hasil dari ketidak puasan terhadap media konvensional yg selama ini kami gunakan yaitu globe.

Bertahun2 menggunakan globe hasilnya selalu biasa-biasa saja.

Anak tidak tertarik/kurang termotivasi dan prestasi belajar kurang memuaskan.


Prestasi kurang lebih disebabkan kurangnya motivasi.

Motivasi rendah lebih disebabkan materi bukan pada zona motivasi (jangkauan anak).

Zona motivasi anak itu adalah sesuatu yg menantang namun bisa dikerjakan.

Jadi jika materi terlalu sulit dan terlalu mudah maka dipastikan anak kurang termotivasi.


Ketika menggunakan globe dalam pembelajaran IPA untuk menerangkan materi pergerakan Bumi & Bulan, anak dipaksa berfikir sangat abstrak.

Jadi penasaran dengan media ini. Namanya "Planetarium  Bekam."

Fungsi media ini adalah mempermudah observasi.

Ketika anak memperbandingkan globe yg diperagakan dengan lampu senter dan mengakomodasikan dengan kejadian sebenarnya antara Bumi, matahari, dan bulan sangat sulit.

Disinilah ketidakpuasan terhadap globe muncul.

Kita analisis kelebihan dan kekurangan globe dalam menjelaskan materi tersebut.

Kelebihan: 
1. Model yg paling sesuai 
2. Ada di sekolah 
3. Mudah digunakan
4. ...dll
Kekurangan:
1. Tidak bisa menampilkan bagaimana kenampakan langit dari bumi saat diperagakan.

Meskipun anak kelas 6 sudah mampu berfikir abstrak namun kemampuan tersebut masih terbatas.

Khusus pada gerak semu atau bukan gerak sebenarnya anak sangat kesulitan untuk menerima konsep tersebut.

Semisal Gerak semu harian matahari.

Kita menyampaikan ke anak bahwa gerak semu harian matahari. Matahari tidak bergerak tetapi yg bergerak adalah bumi.

"Saya sudah menampung 3 pertanyaan Pak Agus", Kata moderator.

"Ok Bu, silahkan disampaikan saja." Jawab Pak Agus.

1.   Apakah karya inobel yang juara mesti ada unsur TIK- nya...? Pak Azis guru di Demak

2.Slmt malm pa Agus, boleh ceritakan  lebih dalm karya inovatif  yang pernah anda buat sampai dikenal  dan mendapat prestasimu itu?Pak Simon Kupang.

3.Yang manakah  media / alat peraga yang lebih pertimbangkan  oleh dewan juri saat kita mengikuti lomba inobel apakah yang bersifat tradisional atau modern . Tentu dengan telah memperhatikan fungsi dan kegunaanya dlm pencapaian IPK siswa. Terimakasih. 
Prihariyani _ Semarang.

Jawaban Pak Agus:
1. Selamat malam Pak @Aziz Demak 
Tidak selalu, tergantung kebutuhan. Karya manual sederhana namun idenya luar biasa akan dapat melebihi karya yg berbasis TIK.

2. Selamat malam Pak @⁨Simon Anunu⁩ Kupang. Iya tentu akan kita bahas.

3. Kelebihan dari sebuah karya bukanlah dari sifat modern atau tradisionalnya tetapi lebih kepada kebermanfaatan, ide, dan kemudahan untuk digunakan dan direplika oleh orang lain. Meskipun karya berbasis TIK kelihatan lebih keren tetapi sulit untuk ditiru dibuat oleh guru lain atau sulit diaplikasikan di daerah2 tertentu maka nilainya akan kurang.

Kelemahan globe tadi adalah tidak bisa menampilkan bagaimana gerak semu matahari.
Sehingga menjadi sulit bagi anak.
Maka anak akan lemah motivasinya untuk terus belajar.
Itu kendala yg harus diselesaikan.
Nah dimana saya dapat ide? Untuk menyelesaikan
 masalah tersebut.

Maaf videonya over kapasitas.

ok saya coba  jelaskan lewat tulisan.
aktifitas saya dengan kamera sangat tinggi.


hampir setiap kegiatan saya rekam foto dan video.

4. Slmt malm pa AGUS, SAYA sudah nonton  lihat sekolahmu di desa, bagaimana kerja sama guru dan kepsek  di sekolahmu melihat  dan mendukung prestadi anda? Pak Simon Kupang.

Jawab : mereka adalah rekan yang luar biasa, sangat mendukung dan membantu saya dalam mengikuti kegiatan2 di luar sekolah.

ketika kita merekam video dengan kamera action cam misalnya.
kita menggunakannya dalam kondisi bergerak.

sedangkan obyek yang kita shot tidak bergerak.
maka ketika kita memutar videonya.
hasilnya benda yang kita shot kelihatan bergerak padahal aslinya tidak bergerak.
dan kamera merupakan alat optik yang menyerupai kinerja mata.
sehingga saya mempunyai ide memasang kamera pada globe sebagai pengganti mata kita.


5.Selamat Malam...blhkah sy bertanya...dl sebelum ada tagline ttg INOVASI PEMBELAJARAN apkh di Indonesia kegiatan pembelajaran yg dilakukan guru2 sama sekali blm mengarah pd kegiatan Inovasi Pembelajaran ? Apkh seperti RA Kartini yg meminta gurunya yaitu Mbah Sholeh Darat utk mentranslate Al Quran dlm terjemahan bs d katakan sbg inovasi pembelajaran ? Td d katakan secara implisit bhw Globe sbg media pembelajaran pdhl antara media pembelajaran dan alat peraga itu tdk sama. Pak Beny Kediri.

6. Mohon di jlskan perbedaan alat peraga dan media pembelajaran menurut bpk pemateri. Terimakasih.Pak Beny Kediri.
7. Maaf P. Agus, mungkin ada gambar atau video inobelnya biar lebih jelas.
Agus Purwadi, Ponjong.
 
Jawab:
Menurut saya Alat peraga  adalah bagian dari media.

Ini adalah video terbaik yg memunculkan ide dasar tersebut.

Itu ketika saya naik wahana cangkir (komedi putar) di Dufan.

Perhatikan teko dalam video tersebut.
Teko kondisi sebenarnya tidak bergerak.
Tetapi dalam video bergerak.

Keren banget  pasti siswanya  seneng dan motivasi akan timbul.

Itulah yg bisa dimanfaatkan untuk menjelaskan gerak semu.

Teko sebagai matahari sedangkan kamera adalah mata yg ada di bumi.

Siswa lbh mudah memahami.

Nah coba tonton video tersebut sambil tiduran berulang2.

Dan jadikan HP Bapak/Ibu sebagai kenampakan langit.

Teko akan muncul dari samping kiri ke kanan dan menghilang.

Nah itu mirip dengan gerak semu harian matahari.

Nah saya berpikir bagaimana supaya hal tersebut bisa ditampilkan di kelas.
Maka kamera yg saya pasang harus bisa live menampilkan kenampakan langit.

Kamera saya hubungkan ke laptop dan saya hubungkan ke proyektor (LCD) saya sorotkan ke langit2 kelas.

Maka jadilah planetarium bekam.
Bekam = Globe berkamera.
Globe dipasang kamera web com.
Cara menggunakan dalam pembelajaran seperti menggunakan globe biasa.


Pak Agus, Sri Dwi Murwaningsih SD Surubendo. *Seberapa jauh peran KS dalam prestasi njenengan? Langkah langjah apa yang telah beliau ( KS) lakukan sehingga guru bisa berinovasi dan meningkatkan kwalitas diri secara maksimal. Apakah teman teman satu sekolah Pak Agus juga melaksanakan hal yang sama dgn Pak Agus? Ya, walaupun mgkn tdk ikut lomba.* Terimakasih.

Pak Agus, Sri Dwi Murwaningsih SD Surubendo. *Seberapa jauh peran KS dalam prestasi njenengan? Langkah langjah apa yang telah beliau ( KS) lakukan sehingga guru bisa berinovasi dan meningkatkan kwalitas diri secara maksimal. Apakah teman teman satu sekolah Pak Agus juga melaksanakan hal yang sama dgn Pak Agus? Ya, walaupun mgkn tdk ikut lomba.* Terimakasih.
Assalamualaikum wr.wb

1.Untuk karya inobel..ada kriterianya?
2.utk karya yg bagus apakah dilihat dari multifungsinya?

3.Untuk pembuatan makalah karya inobel apakah seperti PTK?
perlu dicantumkan rumusan masalah?

Safitri Purbalingga


Assalamualaikum Pak Agus, perkenalkan saya Pak Etik dari Kabupaten Pemalang

Disamping karya inovatif bapak, apa yang membuat bapak menjadi Guru Berdedikasi  Daerah Khusus tk Nasional tahun 2016.
apa kiat2 sukses bapak 

kebetulan saya mulai tahun 2016 sampai sekarang bekerja di SD  Daerah Khusus.

terima kasih.

Pak agus saya mau tanya..saya kan guru fisika. Sebenarnya banyak karya inovatif yg bisa dibuat tp bila di sekolah alat praktikumnya sdh banyak, bagaimana caranya saya membuat karya inovatif tersebut? Sri indayani lamongan.


Jawab :
Selamat malam Ibu Kepsek. 
Alhamdulillah Bapak Kepala sekolah Kami baik yg lama maupun yg baru sangat mendukung kegiatan2 saya.

Syarat guru berdedikasi dulu 2016 adalah penunjukan dinas propinsi kabupaten yang diambilkan dari Gupres (sekolah khsusu) peringkat terbaik namun tidak lolos ke propinsi.

Kalau 2019 adalah dengan pendaftaran melalui akun kesharlindung Dikdas dan rekomendasi Dikpora propinsi.

Bu Etik silahkan pantau terus akun kesharlindung. Jika propinsi ada seleksi silahkan dipersiapkan sama seperti Gupres tetapi lebih kepada dedikasi bukan prestasi.

Kunci Inovasi 
1. Menemukan baru
2. Menyempurnakan yang lama.

Silahkan terapkan APIK tadi menurut kondisi anda sendiri.

Minimalkan administrasi, lebih ke hal2 aplikatif dalam mengajar, ingat kita adalah guru, tugas utama kita mengajar, administrasi kebanyaka hanyalah formalitas jadi utamakan administrasi yg penting2 saja.

Pendaftaran inobel adalah melalui seleski karya tulis, maka buat karya tulis secara APIK. Judul yg menarik, segar/baru, berbeda dari yg lain dan tentu saja harus lolos uji smiliarity maksimal 30% turnitine.

Karya tulisnya yg paling bagus adalah karya pengembangan (Research & design) 
Kalau tidak bisa lebih baik bestpractise.
Tidak perlu banyak fungsi tetapi berpengaruh dan mempunyai rentetan keberhasilan dalam menyelesaikan masalah.


Apa yang menjadi kendala ketika akan meraih juara inobel?
Pengendalian diri, agar tidak terjebak dalam sikap yg merugika penilaian juri. Semisal dalam menanggapi sanggahan atau masukan juri harus hati2 dan tidak menyinggung. Membela diri dengan dengan kata2 tersembunyi agar tidak terkesan rendah diri apalagi menyalahkan diri sendiri.
Selamat malam p Agus moga panjen sehat selalu..sy bu trini dr Sd Wno 1 Gk peserta belajar menulis gel 8 
Tanya ya pak Apakah inobel sama sprt membuat PTK ...bedanya apa antara PTK dan inobel ?

Aamiin, terimakasih dan selamat malam Bu. 
PTK adalah salah satu bentuk karya tulis inovasi didalam PTK ada inovasi.

Maka PTK boleh diikutkan dalam lomba inobel.


Pak @⁨Tri Agus Cahyo Inobel⁩ 
SD'ku tidak seperti SD Lain yang sarpras'nya Lengkap.
Untuk pembeLajaran STEM saja tidak mendukung.
Mohon tips'nya metode atau modeL pembeLajaran apa yang tepat untuk keLas saya?

Terimakasih.
Dalam penilaian seleksi inobel pertama adalah seleski:
1. administrasi, karya tulis, 
2.workshop, 
3. final (display& presentasi).

Kunci lolos seleksi pertama harus membuat karya tulis yg layak lolos.

Keterbatasan adalah kekuatan jadi gunakan hal tersebut untuk menjadi sebab munculnya lebih banyak ide dan meningkatkan kompetensi njenengan.

Untuk membuat karya tulis yg layak lolos uji smiliarity tipsnya 
1. Sedikit mengutip langsung
2. Gunakan sumber asing terjemahkan sebisanya
3. Jangan membaca buku sumber / KTI oranglain saat menulis.

Syarat lolos workshop:
1. Mengikuti kegiatan dengan baik
2. Apa yg diulang2 narasumber lakukan
3. Tetap fokus dan jangan minder dengan karya peserta lain.

Assalamualaikum pak, saya noralia dari Semarang
Mohon ijin bertanya
1. Bolehkah saya tau judul karya inovatif bapak yang lolos di inobel?
2. Inovasi pembelajaran seperti apa yang sedang in sekarang ini?
3. Tahun kemarin sebenarnya saya tertarik ikut inobel, tetapi terkendala NUPTK saya yang belum keluar, sebenarnya lomba karya tulis apa saja yang dapat diikuti oleh guru selain inobel, dengan catatan bisa diikuti oleh semua guru tanpa ada syarat khusus NUPTK. Terimakasih.

Tambahan pertanyaan pak
4. Apakah di inobel selalu inovasi tentang alat peraga yang menjadi juara, apakah tidak ada yang berinovasi tentang model pembelajaran?

Syarat menang di final:
1. Berani modal untuk display yg baik
2. Rancangan Pencitraan sikap dalam presentasi
3. Berdoa dan tawakal jangan terlalu senang menikmati Jalan2 yg disediakan panitia.

Assalamualaikum pak Agus, saya ika dari tangerang.....sebenarnya kriteria penilaian untuk guru inobel itu apa saja?apakah kriteria ny sama dr tingkat kecamatan smp tingkat internasional. dan yang disebut inobel itu seperti apa? (berdasarkan pengalaman sy pernah diajukan ikut lomba guru inobel tp tidak dpt juara pak, karena diberitahukan mendadak dan kurang info serta pengalaman).

Tidak, bisa tentang model atau pendekatan.

Untuk model atau pendekatan harus kuat dalam berteori (landasan teori) jadi menguasai teori2 belajar. Harus berhati2 dalam menyusun sintak yg mirip langkah2nya dengan model yg sudah ada karena akan terdeteksi plagiat.
Inobel tingkat nasional pendaftaran mandiri, tidak melalui penunjukan. Jika melalui penunjukkan mungkin penyelenggaranya tingkat propinsi atau kabupaten
Tidak berjenjang seperti Gupres, OGN, Anugerah MK.
Kesimpulan
Dalam berinovasi jangan memikirkan masalah yg bersumber dari luar seperti lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, dll tetapi FOKUS pada KOMPETENSI DIRI itulah yg akan memudahkan kita menemukan hal2/ide penting yg membantu keberhasilan pembelajaran. Sehingga tidak hanya inobel yg kita dapat,.. OGN akan dapat, Gupres juga akan kita dapat. Jadi tingkatkan kualitas diri untuk karya yg berkualitas. Terima kasih dan semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kekilafan.

Minggu, 12 April 2020

Menjadi Gupres Nasional dan InternasionalPengalaman Pak Encon Rahman

Menjadi Gupres Nasional dan Internasional
Pengalaman Pak Encon Rahman

APRIL 12, 2020

WIJAYA KUSUMAH atau kerap disapa Om Jay menyampaikan prakata:

Baiklah dengan mengucapkan bismillah beliau akan menyampaikan pengalaman dan trik bagaimana Bapak Encon Rahman dapat menjadi gupres tingkat nasional juga sekaligus menjadi gupres internasional mewakili bangsa Indonesia di kancah internasional

Lomba guru berprestasi bukan hanya ada di Indonesia tetapi lomba ini juga diterapkan di negara-negara lain termasuk di Asia tenggara.

Lomba gupres termasuk ajang berprestasi dan bergengsi bagi seorang guru
Kenapa dikatakan demikian karena penilaian gupres lebih komprehensif dan menyeluruh dari berbagai faktor

Sebagaimana sampaikan di awal pembicaraan menjadi gupres merupakan ajang prestasi dan prestise tertinggi bagi karir seorang guru.

Jika dalam lomba lomba sejenis yang diadakan oleh Kemendikbud seperti inobel,  ogn dan sejenisnya itu baru bagian terkecil dari komponen gupres.

Berdasarkan kondisi itu, bagi rekan rekan guru yang tertarik akan mengikuti ajang lomba gupres harus dipersiapkan sejak dini.

Apa saja yang Bapak Encon Rahman persiapan agar menjadi juara 1 gupres tingkat nasional?

Nah Pada kesempatan tersebut belau akan membongkar rahasianya,  kenapa bisa menjadi juara gupres dan menjadi guru inter nasional mewakili Indonesia tahun 2017.

Beliau juga mendapat penghargaan dari PMCA ketika menjadi penerima guru internasional di Thailand.

Adapun rahasia sukses menjadi gupres hanya dua saja.

Satu memiliki amalan batiniah
Kedua memiliki amalan lahiriyah.

Selanjutnya peserta diberi kesempatan untuk bertanya.


Bagi penanya
Kirim satu pertanyaan saja lengkap dengan nama dan tempat asal.
Setiap pertanyaan akan diberikan kode P1 dst.

Bagi Narasumber
Langsung jawab pertanyaannya.
Tulis huruf N sebagai tanda jawaban sudah selesai, dan lanjut ke pertanyaan berikutnya.

P1:

Setelah saya membuka youtube pak haji encom Rahman saya sangat termotivasi dengan cara mengajar yang menyenangkan kan. Yang ingin saya tanyakan bagaimana trik trik untuk mendapatkan penghargaan maha cakri award. Edi syahputra.H, Aceh.

J1:

Untuk mendapatkan penghargaan princess maha chakri award dari PMCA tidaklah mudah.

Dikatakan tidak mudah karena kita akan mewakili atas nama bangsa Indonesia di forum kancah internasional.

Kemendikbud selaku regulator dalam menyeleksi calon penerima penghargaan internasional tentu harus mengikuti persyaratan yang sesuai dengan acuan yang disampaikan oleh PMCA dari kerajaan Thailand. Salah satu indikator nya harus menjadi gupres. Utusan dari negara lain pun sama mereka adalah para gupres di negara asal nya

P2:

Gupres apa saja unsur-unsur yang dinilai, dan untuk ikut seleksi gupres apa saja yang harus dipersiapkan. Rusmin (G8-017) Kab. Barito Kuala Kalsel.

J2:

Unsur-unsur yang dinilai untuk seleksi gupres adalah empat kompetensi yaitu kepribadian sosial profesional dan pedagogik.

4 unsur komponen tadi harus dibuktikan dlm bentuk portopolio, wawancara, tes, presentasi dan sikap kita pada saat mengikuti ajang gupres. Memiliki tulisan yang dibukukan atau artikel di surat kabar merupakan salah satu penilaian dari pihak juri dari unsur profesional.

Itulah sebabnya rekan-rekan yang ingin menjadi gupres harus memiliki modal diantaranya tulisan-tulisan atau artikel yang pernah di di muat di surat kabar. Kumpulkan dari sekarang buku tulisan piagam dan sejenisnya untuk dijadikan salah satu bukti pada portofolio.

Saya sendiri pada waktu mengikuti ajang gupres tingkat nasional menyodorkan sekitar 150 lebih tulisan artikel yang dimuat di surat kabar dan buku buku yang dicetak dan diterbitkan oleh penerbit mayor sehingga dgn ijin Allah sy berhasil menjadi juara.

P3:

assalamualaikum
selamat malam..salam kenal
luar biasa prestasi yg di raihnya sbg gupres nas maupun internas.

Yang ingin saya tanyakan:
Trik memotivasi diri utk menjadi gupres

Taufiq – Yogya.

J3:

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Motivasi utama saya menjadi gupres adalah ingin menjadi contoh kebaikan dan menjadi jalan kebaikan bagi orang lain. Alhamdulillah dengan wasilah gupres saya mendapat banyak nikmat dari Allah selain uang popularitas juga karir di bidang keguruan. Mudah-mudahan takdir ini menjadi jalan saya lebih taat kepada Allah. Dari ajang Gupres juga alhamdulilllah saya bisa berangkat ke tanah suci dan ke beberapa negara dgn biaya gratis.

P4:

Assalamualaikum pak.
Nama saya TASITA dari Bengkulu.

Untuk menemban tugad yg 7 M…. salah satunya Mendidik kadang-kadang terkendala dgn Undang-undang Perlindungan Anak .
Pertanyaan : Bagai mana mengatasinya?

J4:

Walaikum salam, Cara mendidik agar tidak bentrok dengan undang-undang perlindungan anak maka yang harus kita lakukan adalah mengikuti norma dan adat kebiasaan di daerah tersebut selain tentunya sekolah dan masyarakat melalui ketua komite sekolah melakukan MOU terkait pola pendidikan anak di sekolah.

Wao.... keren ya.  

Sabtu, 04 April 2020

100.000-KU

Uang 100.000 bagi kita mungkin sedikit.  Tapi tidak bagi sebagian kalangan.  Kebetulan saya bertetangga dengan seorang tukang becak, pemulung, pedagang kaki lima, dan masih banyak profesi lainnya.   Dalam sehari, belum tentu mendapatkan penghasilan sebesar itu.
Oleh karena itu, saya biasa memberikan selembar 100.000 itu kepada mereka.  Tidak setiap bulan sih.  Hanya jika uang sertifikasi saya cair.  Mereka sangat senang.  Dari mulut-mulut itu pasti keluar doa-doa tulus.  Tentunya disampaikan dari hati sanubari paling dalam.
Saya yakin dan sangat percaya.  Di antara doa-doa tulus itulah yang turut mengantar kesuksesan saya.  Baik dalam kehidupan berkeluarga maupun dalam karir. 
Memang semua itu tidaklah mudah.  Pada awalnya perlu sedikit dipaksa.  Pastinya sayang kan memberikan selembar uang 100.000 kepada orang lain.  Apalagi mereka itu bukan siapa-siapa kita.  Bukan sanak dan bukan pula saudara.  Tapi jika beberapa kali saja kita paksa diri ini untuk melakukan kebaikan itu.   Maka dampaknya akan sangat luar biasa.  Anggaplah memberi itu semacam buang air besar atau buang air kecil. Plong gitu rasanya.  Semua rasa mulas yang ada dalam perut akan hilang dengan sendirinya.  Begitu pula dengan bersedekah.  InsyaAllah segala beban dalam hidup ini akan menjadi ringan.  Meskipun kadang menurut orang lain terlihat berat.  

Emi Sudarwati. Guru Bahasa Jawa SMP negeri 1 Baureno Bojonegoro Jawa timur.   Pegiat Literasi Guru dan Siswa Indonesia

Berguru Pada Gurunya Manusia


Berguru pada Gurunya Manusia


Oleh: Emi Sudarwati

Group menulis gelombang 7 hari Jumat 3 April 2020 seperti biasa dimulai pada pukul 19.00 – 21.00 dengan nara sumber oleh bapak Munif chatib. Materi pertama adalah "Menulis Momen Spesial saat Mengajar". Dengan dimoderatori oleh Pak Wijaya Kusuma atau disapa Om Jay.  Beliau idola saya juga.  

Apa yang dimaksud Momen Spesial?

Setiap siswa pasti akan mengalami momen spesial bersama guru-guru yang spesial pula.  

Menurut penulis buku "Gurunya Manusia" itu, momen spesial adalah kejadian khusus yang terjadi dalam proses pembelajaran antara guru dengan siswa, baik di kelas atau di luar kelas.

Momen spesial ini jelas sangat penting, punya potensi untuk masuk ke memori jangka panjang, tak terlupakan seumur hidup. 

Momen Spesial meliputi :

1. Perubahan motivasi,

2. Perubahan kemampuan, dan 

3. Perubahan sikap

Nah, kan....  Siapa coba yang tidak ingun menjadi guru pencipta Momen special bagi siswanya.

Jadi, asalnya tidak minat menjadi minat atau sebaliknya (perubahan motivasi). Begitu pula dengan perubahan kemampuan dan sikap.

Syarat agar kita bisa menangkap momen spesial adalah, kita harus PEKA terutama terhadap 3 hal di atas. Setiap tahapan proses belajar mempunyai peluang terjadinya momen spesial sehingga bisa menjadi bahan baku menulis. Oleh karena itu, guru tidak boleh kering dengan bahan menulis.

Momen spesial bisa kita dapatkan jika guru bertemu dengan siswa. Akan sulit mendapatkan spesial momen dg pembelajran online. Yang bisa dilakukan (pada pembelajaran daring) adalah membaca feedback yang diberikan dari guru kepada siswanya. 

Namun, sayang sekali, banyak guru dalam belajar online dengan siswanya malah banyak memberi tugas, bukan meminta feedback dari siswanya.

Mengapa momen spesial harus ditulis?

1. Pembaca tak akan lupa seumur hidup karena masuk memori jangka panjang.

2. Potensi menjadi tulisan yang dibaca, dikenang, dibagi dan dicari.

3. Mudah ditulis dengan tulisan bebas, tidak ketat aturan artikel ilmiah.

Lima pintu pembuka agar suatu momen masuk memori jangka panjang (menjadi momen spesial) :

1. First experienceApa pun kejadian yang merupakan pengalaman pertama, akan masuk memori jangka panjang.

2. Relevance. Kejadian yang sesuai dengan kondisi siswa.

3. Rehearsal (pengulangan)

4. Emotional. Perasaan yang diaduk-aduk. Kejadian pada saat bahagia, marah, benci, panik, terkejut, dll akan masuk memori jangka panjang.

5. Survival. Jika mengajar yang ada unsur berjuang untuk hidup, pasti akan masuk memori jangka panjang.

Kelima pintu ini sangat penting. Minimal harus ada satu pintu yang terbuka saat mengajar, maka selamanya akan tertanam dalam diri siswa. Jika tidak ada sama sekali, biasanya saat guru keluar kelas, maka bagi siswa, ilmunya pun akan wassalam. Tak akan masuk memori jangka panjang mereka.

Tahapan menulis Momen Spesial :

1. Catat/rekam momen spesial segera, jangan ditunda - tunda, catat dulu poin poinnya.

2. Elaborasi, cari data-data pendukung baik dengan bertanya ataupun imajinasi

3. Tuliskan dalam bentuk artikel bebas, tuangkan saja dulu tanpa perlu merasa kuatir dengan tata penulisan.

4. Simpan, bisa dengan kita share di blog yang kita miliki.

Dari sebuah kalimat momen spesial, bisa dikembangkan menjadi beberapa paragraf. Banyak cara, antara lain :

(a) identifikasi masalahnya apa,

(b) cari tahu penyebabnya apa,

(c) cari tahu tentang dampak jika masalah tidak selesai, dan

(d) hikmah kejadian itu apa.

Dari pokok pikiran atau bahan tulisan tersebut, menulislah secara bebas. Sementara, kesampingkan dulu aturan-aturan ejaan. Perasaan bebas menulis inilah yg membantu kita untuk lancar menuangkan pokok pikiran.

Pokoknya tulis dulu saja, kualitas tulisan itu belakangan. Menurut Pak Munif,  jika kita sudah mulai berani menulis, itu adalah 80% keberhasilan. Sedangkan 20%-nya adalah belajar memperbaiki tulisan kita.

Jika sudah menulis, barulah kita edit pelan-pelan. Makin banyak kita lakukan ini (menulis bebas lalu edit), nanti lama-lama editingnya makin sedikit. Sebagai contoh, silahkan tengok tulisan Pak Munif berjudul "80 Menit di Kelas Neraka" yang disadur dari buku Gurunya Manusia.

Mulailah dengan Apersepsi yang Menarik

Menurut Pak Munif, mengajar itu yang terpenting ada pada awalnya, pendahuluannya. Harus keren. Pendahuluan ini biasa disebut apersepsi. Jika apersepsi berhasil, biasanya siswa tertarik untuk belajar, sehingga kemungkinan besar paham.

Yang kedua adalah bagian penutup. Juga harus keren, berupa kesimpulan tentang hikmah dari materi ajar. Ingat secara neurosains, awal dan akhir itu penting dan itu yang 80% tercatat di otak siswa kita.

Ketiga, baru memilih metode yang student center learning.

Seni mengajar bukan bakat, tapi bisa dipelajari. Seni mengajar agar siswa tertarik dimulai dari apersepsi yg menarik.

Guru Killer Lawan Guru Tegas

Ada salah satu pesert mengaku bahwa dirinya dilabeli sebagai guru killer. Beliau lalu bertanya bagaimana mengubahnya menjadi momen spesial positif?

Pak Munif menjelaskan bahwa kita harus bisa membedakan antara guru keras dan guru tegas. Guru killer adalah sebutan untuk guru keras. Ciri-cirinya, guru keras berdampak akan dijauhi, dihindari oleh siswa.

Guru tegas, sebaliknya, akan dirindukan oleh siswanya. Percayalah zaman sekarang, siswa kita butuh guru yg tegas. Kedisiplinan yg diterapkan oleh guru tegas akan menjadi unsur siswa suka kepada gurunya.

Ada 3 cara sederhana mejadi guru tegas :

1. Kita menjadi gurunya, yaitu orang yg memberikan ilmu.

2. Kita menjadi orantuanya dengan memberikan nasihat-nasihat.

3. Kita menjadi sahabat siswa, dengan membuka diri untuk menerima curhat dari siswanya.

Yang perlu diperhatikan adalah WAKTU. Kapan kita harus jadi guru, orangtua, dan sahabat siswa-siswa kita.

Tidak ada siswa yang nakal/bodoh

Jika kita peka terhadap momen spesial di kelas, maka hal ini sangat berhubungan dengan potensi kecerdasan setiap siswa. Terkadang dari momen spesial ini, siswa yg sebelumnya pasif atau kita anggap tidak cerdas, tiba-tiba karena pantikan sesuatu hal, dia menjadi berubah cerdas.  Akhirnya kita bersyukur bahwa sebenarnya tidak ada siswa yang bodoh.

Percayalah ubah pemikiran awal kita bahwa “tidak ada anak yg nakal, yg ada adalah anak yg kebutuhannya belum terpenuhi.” 

Jika kita sudah sepakat dg paradigma ini, maka kita akan fokus kebutuhan apakah yg belum terpenuhi dari anak tersebut.

Ketika kita melakukan pendekatan utk cari tahu kebutuhan yg belum terpenuhi, maka si anak bandel itu akan punya perasaan bahwa dia ternyata diperhatikan. Dan gurunya berusaha utk membantunya. Sehingga proses belajar akan lebih baik.

Kekuatan Momen Negatif

Memang perlu latihan agar bisa menangkap momen spesial. Coba setelah mengajar bertanyalah kepada diri kita sediri, seperti :

1. Apakah ada siswa yg tidak mempehatikan penjelasan kita. Coba lanjutkan dg pertanyaan kenapa? 

2. Apakah ada siswa yang membantah kita? kenapa?

Jadi cara menumbukan spesial momen dengan memperhatikan negatif karakter yg terjadi di kelas. Percayalah kita lebih mudah mengamati karakter negatif daripada karakter positi siswa-siswa kita.

Momen negatif biasanya lebih banyak memunculkan pembelajaran buat kita. Masih ingat ada kata-kata orang bijak: “jangan takut salah, sebab itulah jalan untuk mendapatkan kebenaran.

Bahkan momen negatif lebih memberi muatan emosional yg lebih kuat. Hanya saja kejadian ini dituangkan dalam bentuk tulisan, gunakan inisial saja untuk penamaan tokoh/tempat.


Emi Sudarwati.  Guru Bahasa Jawa SMPN 1 Baureno, Bojonegoro Jawa timur.  Pegiat literasi Guru dan Sisw Indonesia.