Sabtu, 09 Mei 2020

Ramadan ke 16: Mencari Ikan di Embung

Ramadan ke 16: Mencari Ikan di Embung
Oleh: Emi Sudarwati
Kemarin, sekitar jam dua siang.  Kakak Prabu pamit, katanya mau mancing di Embung desa kami.  Kebetulan saat musim kemarau seperti ini airnya surut.   Sehingga banyak warga berebut menangkap ikan di sana.  Bukan hanya orang dewasa, namun banyak juga anak-anak dan remaja.
Dengan berbekal jala kecil, anak itu pergi ke embung sendirian.  Adiknya paling malas kalau disuruh berkotor-kotor.  Sampai terdengar adzan ashar, belum juga pulang.  Akhirnya saya dan Dik Abikara jamaah berdua.  Kebetulan suami saya sedang ada acara di luar kota.  Sekitar jam empat sore baru dia pulang dengan membawa sekresek ikan kecil dan besar.  Pokoknya campuran.  Ada nila, sepat, patin dan udang.
Setelah menyerahkan ikan itu kepada saya untuk dibersihkan, Kakak bergegas menuju ke kamar mandi.  Sedangkan saya, sibuk membersihkan ikan-ikan itu.  
Setelah selesai mandi dan Salat ashar, kakak langsung menyiapkan bumbu, untuk memasak ikan tersebut.  Pas setelah saya selesai mencuci ikan, kakak juga selesai membuat bumbu.  Tidak semua ikan kami masak sore itu.  Sebagian lagi kami simpan dalam freezer.  Bahkan lebih banyak yang disimpan,  daripada yang dimasak.  Kami pun masak berdua di dapur.  Kakak menggoreng ikan, dan saya membuat sambal terasinya.  Kebetulan di kulkas juga ada daun ketela rambat pemberian Mbah Jono.  Langsung saja kami jadikan cemedhing.
Sepuluh menit sebelum bedug magrib, semua sudah matang.   Adik Abikara segera bergabung.   Dia menyiapkan piring, sendok, gelas dan menuang teh dalam 3 gelas.  Tak lupa memecah es batu sebagai pelengkap es teh.  Menu kesukaan kami bertiga.
Hari ini, kami juga berencana memasak ikan yang kemarin tersimpan dalam freezer.  Tapi tidak semuanya.  Jadi saya keluarkan setengahnya saja. Lalu saya pindah ke suhu ruang.  Seusai tidur siang, kami bertiga jamaah shalat ashar.  Ayah masih piket di sekolah.   Setelah sholat, baru menyiapkan masakan untuk buka puasa.
Kali ini,. Saya akan menumis daun ketela rambat.  Juga sisa kemarin.  Sudah bersih dan tersimpan dalam kulkas.  Ikannya cukup digoreng pakai tepung saja.  Mudah-mudahan buka puasa hari ini lebih nikmat dari kemarin. Menu-menu sederhana yang kami masak terasa sangat nikmat.   Karena rasa syukur kepada Gusti Allah.  Pelukis alam semesta beserta isinya.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar