Pepunden keluarga kami itu memang banyak yang meninggal pada waktu Bulan Ramadhan. Sehingga tradisi buka bersama dan kirim doa seperti ini memang sudah biasa kami lakukan. Bahkan sejak saya menjadi guru.
Namun biasanya kami mengundang tetangga dan saudara jauh maupun dekat. Namun karena negara ini sedang melawan pandemi kovid 19. Maka acara hanya dilakukan bersama keluarga saja. Sedangkan yang untuk tetangga cukup diantarkan ke rumah masing-masing.
Walaupun cara buka bersama ini sederhana, namun cukup membuat bahagia. Semua anggo keluarga bersuka cita. Dari kecil hingga dewasa. Semua bergembira. Es kopyor menjadi sajian pembuka. Rasanya benar-benar segar. Rata-rata habis dua gelas. Karena memang sangat nikmat. Bagaimana tidak, kami semua kan seharian puasa. Jadi pas ketemu yang dingin, mania dan segar, rasanya tidak mungkin bisa dilukiskan dengan kata-kata.
Bukan hanya itu. Ada juga aneka gorengan, sosis dan pentol bakar. Juga buah pisang, hasil kebon sendiri. Lemper dan kue lumpur pun tersedia. Npokoknya lengkap dan komplit.
Sedangkan untuk makan besarnya, hanya ada satu menu. Yaitu asem-asem daging. Wao... Segar dan sekali. Banya juga yang minta nambah. Tapi saya cukup sekali saja. Perut saya sudah penuh.
Seusai makan. Kami semua mengambil wudhu dan shalat berjamaah. Mbah Rusman yabg bertindak sebagai imam. Berdiri di baris paling depan antara lain: Ayah, Lik Diono, Lik Dak, dan Mas Prabu. Sedang yang di saft nomer dua adalah: Adik Abikara, Mas Noris, dan Mas Ufung. Juga Si Kecil Hisyam dan Salman.
Para wanita berada di urutan ke tiga. Antara lain: Saya, Mbak Anik, Mbak Ayu, Mbah Ji, Mbah Tri dan Mbak Ayu. Setelah shalat magri berjamaah, dilanjutkan tauziah. Mbah Rusman yang memberikan pencerahan dan nasehat kepada kami semua.
Sambil menunggu azan Isyak, kaki semua makan kue dan buah yang yang masih tersisa. Sambil terus berbincang-bincang tentang apa saja. Setelah terdengar adzan isya. Kami semua mengambil udhu lagi. Lalu shalat isya dan terawih berjamaan lagi. Setelah selesai shalat. Kami semua berpamitan. Lalu pulang ke rumah masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar