Senin, 31 Mei 2021

Persaudaraan

💓💓 _*Inspirasi Pagi*_💓💓
      ✍️ *Jangan karena sebuah kesalahan putus persaudaraan,* tetapi _*hapuslah kesalahan demi lanjutnya suatu persaudaraan.*_

Luka akan Sembuh

💓💓 _*Inspirasi Pagi*_💓💓
      ✍️ *Teruslah tersenyum*, walau hal itu sakit rasanya.
      Qta *yg terluka akan sembuh,* dan pada akhirnya *hanya waktulah obatnya...* 
      
      🔴Qta hanya *perlu bersabar, sabar, dan sabar.*

Kamis, 27 Mei 2021

Pembiasaan Baik Lebih Penting dari Angka-angka

MENGAPA GURU DI NEGARA MAJU LEBIH KHAWATIR JIKA MURIDNYA TIDAK BISA MENGANTRI KETIMBANG TIDAK BISA MATEMATIKA ?
INILAH JAWABANNYA :
Seorang guru   di Australia pernah berkata :
“Kami tidak terlalu khawatir anak2 sekolah dasar kami tidak pandai Matematika”. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”

Saya tanya "kenapa begitu?”

Jawabnya :

1. Karena kita hanya perlu melatih anak 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 Tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran di balik proses mengantri.

2. Karena tidak semua anak kelak menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG DAN BAGI. Sebagian mereka anak jadi penari, atlet, musisi, pelukis, dsb.

3. Karena semua murid sekolah pasti lebih membutuhkan pelajaran Etika Moral dan ilmu berbagi dengan orang lain saat dewasa kelak.

”Apakah pelajaran penting di balik budaya MENGANTRI?”

”Oh banyak sekali.."

1. Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.

2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya jika ia mendapat antrian di tengah atau di belakang.

3. Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal.

4. Anak belajar disiplin, setara, tidak menyerobot hak orang lain.

5. Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri. (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)

6. Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan berkomunikasi dengan orang lain di antrian.

7. Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.

8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.

9. Anak belajar disiplin, teratur, dan menghargai orang lain

10. Anak belajar memiliki RASA MALU, jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.

11. Dan masih banyak pelajaran lainnya, silakan anda temukan sendiri..

FAKTANYA di Indonesia..

Banyak orang tua justru mengajari anaknya dlm masalah mengantri dan menunggu giliran, Sebagai berikut :

1. Ada orangtua yang memaksa anaknya untuk ”menyusup” ke antrian depan dan mengambil hak anak lain yang lebih dulu mengantri dengan rapi. Dan berkata ”Sudah cuek saja, pura-pura gak tau aja !!”   

2. Ada orangtua yang memarahi anaknya dan berkata ”Dasar Penakut”, karena anaknya tidak mau dipaksa menyerobot antrian.

3. Ada orangtua yang memakai taktik atau alasan agar dia atau anaknya diberi jatah antrian terdepan, dengan alasan anaknya masih kecil, capek, rumahnya jauh, orang tak mampu, dsb.

4. Ada orang tua yang marah-marah karena dia atau anaknya ditegur gara-gara menyerobot antrian orang lain, lalu ngajak berkelahi si penegur.

5. Dan berbagai kasus lain yang mungkin pernah anda alami.

Yuk kita ajari anak-anak kita, kerabat dan saudara untuk belajar etika sosial, khususnya ANTRI.

Budaya SUAP dan KORUPSI juga dimulai dari tidak mau belajar mengantri.....

Rabu, 19 Mei 2021

Mengapa Yahudi tidak Merokok

*"Yahudi Rajanya Rokok, Tapi Mereka Tidak Merokok!! Kenapa??"*
Di Israel merokok itu tabu!
Mereka memiliki hasil penelitian dari Ahli peneliti tentang genetika dan DNA yang meyakinkan bahwa nikotin akan merusak sel utama yang ada di otak manusia, yang dampaknya tidak hanya kepada si perokok, tetapi juga akan memengaruhi “gen” atau keturunannya. Pengaruh yang utama adalah dapat membuat orang dan keturunannya menjadi “bodoh” atau “dungu”.

Ternyata penghasil rokok terbesar di dunia ini adalah orang Yahudi, Tetapi yang merokok bukan orang Yahudi.

Negara yang mengikuti jejak Israel adalah Singapura.
Di Singapura, para perokok diberlakukan sebagai warga Negara kelas dua. Semua yang berhubungan dengan perokok akan dipersulit oleh pemerintahnya. 
Harga rokok 1 pak di Singapura adalah 7 dollar AS (sebanding dengan 70.000 rupiah), bandingkan harganya dengan di negeri kita Indonesia yamg jauh lebih murah. Pemerintah Singapura menganut apa yang telah dilakukan oleh peneliti Israel bahwa nikotin hanya akan menghasilkan generasi yang “bodoh” dan “dungu”.

Keluarga Yahudi sangat memproteksi anggota keluarganya dari rokok. Bila ada tamu berkunjung ke rumah dan tamunya seorang perokok maka tidak ada asbak disediakan di rumah. Bila tamunya hendak merokok maka dipersilakannya tamunya merokok di luar rumah. Dan sang tuan rumah tidak akan menemani tamunya selama masih merokok.

Begitu besarnya perhatian masyarakat Yahudi akan besarnya bahaya merokok bagi keluarga mereka.
Keuntungan masa depan bagi generasi yang akan datang ialah terciptanya generasi muda yang sehat dan cerdas. Kaum Yahudi telah membiasakan hidup sehat tanpa rokok selama puluhan bahkan ratusan tahun lamanya.
Kebiasaan dan disiplin hidup tanpa rokok itu telah diwariskan dari generasi ke generasi. Sehingga wajar saat ini generasi muda mereka lebih unggul karena lebih sehat, kuat dan cerdas. 

Kaum Yahudi telah membuat rokok untuk melemahkan musuhnya. 
Terlebih kepada musuh utama mereka, umat islam. 
Maka Indonesia negara umat islam terbesar di dunia, rokok dijual dg harga murah, sehingga bisa dijangkau rakyat kecil pun. 

_*Sudah Saatnya Kita Harus Tegas Mengatakan TIDAK kepada Rokok.*_

✍🏻Silakan share, semoga bermanfaat...

Selasa, 18 Mei 2021

Aceh dan Madura Hadapi Corona

*Belajarlah Ke Aceh dan Madura, kalau ingin Negara kita bebas dari Corona*
_Bismillahirrahmanirrahim_
.irrahim_
.
Gak perlu jauh-jauh belajar dari negara lain kalau mau memutuskan mata rantai covid-19.
Indonesia punya *ACEH dan Madura*
belajarlah dari *ACEH & Madura*
Lihat bagaimana cara mereka untuk mengatasi wabah covid-19.

Mereka tetap melakukan Sholat berjama'ah 5 Waktu di Masjid.
kalaulah memang sholat berjama'ah di Masjid bisa menyebabkan timbulnya banyak korban positif covid-19,,
tentulah rakyat *ACEH dan Madura* yang paling banyak jadi korban covid-19,
Dan karena mereka terus melakukan sholat berjama'ah di Masjid, tetapi fakta telah membuktikan dengan janji *ALLOH TA'ALA.*
Penyakit akan dijauhkan bagi orang-orang yang memakmurkan *Masjid Masjid Alloh.*

*Baca Kitab Fadillah Memakmurkan MASJID* 

Dari Anas bin Malik رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ اللهَ تَعَالَى إِذَا أَنْزَلَ عَاهَةً مِنَ السَّمَاءِ عَلَى أَهْلِ الأرْضِ صُرِفَتْ عَنْ عُمَّارِ الْمَسَاجِدِ. 

*_Sesungguhnya apabila Alloh ta'ala menurunkan penyakit dari langit kepada penduduk bumi maka Alloh menjauhkan penyakit itu dari orang-orang yang meramaikan/memakmurkan Masjid._* 

Hadits riwayat Ibnu Asakir ( juz 17 hlm 11 ) dan Ibnu Adi ( juz 3 hlm 232 ).

Dari Anas bin Malik رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذا أرَادَ الله بِقَوْمٍ عاهةً نَظَرَ إِلَى أهْلِ المَساجِدِ فَصَرَفَ عَنْهُمْ 

*_Apabila Alloh menghendaki penyakit pada suatu kaum, maka Alloh melihat ahli Masjid, lalu menjauhkan penyakit itu dari mereka._*

Riwayat Ibnu Adi ( juz 3 hlm 233 ); al-Dailami ( al-Ghumari, al-Mudawi juz 1 hlm 292 [220] ); Abu Nu'aim dalam Akhbar Ashbihan ( juz 1 hlm 159 ); dan al-Daraquthni dalam al-Afrad ( Tafsir Ibn Katsir juz 2 hlm 341 ).

Sahabat Anas bin Malik رضي الله عنه berkata: "Aku mendengar Rasululloh ﷺ bersabda:

يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: " إِنِّي لَأَهُمُّ بِأَهْلِ الْأَرْضِ عَذَابًا فَإِذَا نَظَرْتُ إِلَى عُمَّارِ بُيُوتِي والْمُتَحَابِّينَ فِيَّ والْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ صَرَفْتُ عَنْهُمْ "

Alloh عز وجل berfirman: *_"Sesungguhnya Aku bermaksud menurunkan azab kepada penduduk bumi, maka apabila Aku melihat orang-orang yang meramaikan rumah-rumah-Ku, yang saling mencintai karena Aku, dan orang-orang yang memohon ampunan pada waktu sahur, maka Aku jauhkan azab itu dari mereka._*

Riwayat al-Baihaqi, Syu'ab al-Iman [ 2946 ].

Sahabat Anas bin Malik رضي الله عنه berkata, Rasululloh ﷺ bersabda:

"إِذَا عَاهَةٌ مِنَ السَّمَاءِ أُنْزِلَتْ صُرِفَتْ عَنْ عُمَّارِ الْمَسَاجِدِ" 

*_Apabila penyakit diturunkan dari langit, maka dijauhkan dari orang-orang yang meramaikan /memakmurkan Masjid._*

Riwayat al-Baihaqi, Syu'ab al-Iman [2947]; dan Ibnu Adi (juz 3 hlm 232). Al-Baihaqi berkata: "Beberapa jalur dari Anas bin Malik dalam arti yang sama, apabila digabung, maka memberikan kekuatan ( untuk diamalkan )".

Al-Imam al-Sya'bi, ulama salaf dari generasi tabi'in, رحمه الله تعالى berkata:

"كَانُوا إِذَا فَرَغُوا مِنْ شَيْءٍ أَتَوُا الْمَسَاجِدَ "

*_Mereka ( para sahabat ) apabila ketakutan tentang sesuatu, maka mendatangi Masjid._*

Al-Baihaqi, Syu'ab al-Iman ( juz 3 hlm 84 [ 2951 ] ).

Beberapa riwayat di atas mengantarkan pada kesimpulan, bahwa dalam situasi wabah dan virus yang mengancam masyarakat ini, umat Islam dianjurkan semakin rajin ke Masjid. Bukan meninggalkan Masjid. Kecuali bagi orang yang terkena penyakit menular. Maka tidak boleh ke Masjid.

Memakmurkan Masjid bukan hanya memutuskan mata rantai covid-19,
tapi covid-19 tak Mampu hidup berlama-lama di *ACEH dan Madura.*
Data juga menunjukkan bahwa *ACEH dan Madura* Tidak ada orang  yg korban terpapar virus corona. 
Kita gak bisa melawan ketetapan Alloh dengann akal-akalan kita manusia yang masih di ciptakan ini.

Datangi Rumah Alloh.makmurakan sholat Berjamaah 5 waktu dan Taklim,
In sya Alloh,,
Tamu pasti dijaga oleh tuan Rumah-Nya! 

*Silahkan dishare, selamatkan Masjid dan Umat Islam*

Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum.

Kamis, 13 Mei 2021

Baju Lebaran 3 Tahun Lalu

Ini adalah baju lebaran yang saya pakai 3 tahun lalu.  Bukan beli juga. Melainkan hadiah dari salah satu kerabat. Sejak saat itu.  baju putih tersebut selalu saya pakai shalat Ied setiap tahunnya.  
Apa saya tidak beli baju baru?  Sempat terfikir oleh saya.  Untuk membeli baju baru menjelang lebaran.  Saya bersama keluarga sempat pergi ke pusat perbelanjaan terdekat dan terlengkap di Baureno Bojonegoro.  Namun tidak mendapatkan baju satupun.  Akhirnya kembali memakai baju itu.  Ya, baju putih itu.  Baju yang saya pakai sejak lebaran 3 tahun lalu.  Ternyata masih sangat relevan dipakai sampai saat ini.
Demikian juga anak-anak dan suami saya.  Mereka juga masih nyaman dengan seragam kebesaran kami di Hari nan suci ini, yaitu putih.  
Ternyata, kami bisa buktikan.  Bahwa lebaran tidak identik dengan baju baru dan lain-lain yang serba baru.  Tapi lebih menmbah semangat untuk beribadah dan bersedekah.  Agar orang-orang di sekitar kita berbahagia di hari nan Fitri ini.
Selamat lebaran untuk kita semua.   Semoga lebaran kali ini membuat kita lebih dekat dengan Gusti Allah SWT dan sudara yang kurang mampu. Aamiin...