#Toples Dan Shodaqoh Pagar
Emi Sudarwati
Kemarin, hasil penjualan Toples Calista Otaru sunguh di luar dugaan. Banyak teman guru dan juga kepala sekolah dari Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya yang membeli. Bahkan ada juga yang sampai luar daerah atau luar pulau. Yang terjauh di Kepulauan Riau. Namanya Ibu Susi. Beliau adalah teman sama-sama peserta workshop literasi guru berprestasi nasional di Batam beberapa tahun yang lalu.
Untuk pembeli lain. Mohon maaf. Saking banyaknya, tidak bisa saya sebut satu persatu.
Kalau biasanya saya hanya shodaqoh pagar 10 paket saja setiap hari. Alhamdulillah, hari ini bisa shodaqoh pagar 26 paket sembako ala kadarnya.
Kalau biasanya hanya pagar depan, kini mulai merambat ke samping. Terima kasih setulusnya kepada para pembeli Toples Calista Otaru di manapun berada. Karena semua hasil penjualan saya gunakan untuk membeli sembako ini, setiap hari.
Sejak Ramadan pertama, saya sudah kepikiran untuk melakukan ini. Karena terinspirasi teman-teman di Facebook. Juga inspirasi dari seorang aktor ganteng dari India.
Saya tinggal di dusun kecil. Rata-rata bertetangga dengan buruh tani, kuli panggul, tukang becak, tukang sampah, pencari rongsok dan lain-lain. Masa pandemi kovid 19 semacam ini, mereka sangat merasakan dampaknya. Memang dengan shodaqoh pagar ini, tidak mungkin bisa membatu menyelesaikan masalah mereka secara tuntas. Tetapi minimal saya sudah berusaha berbuat yang terbaik.
Awalnya banyak banget yang menentang. Termasuk suami saya sendiri. Karena biasanya kaki shodaqoh dengan cara memberikan langsung ke rumah-rumah tetangga. Tapi di masa sulit seperti ini. Apalagi kami sedang Stay at home. Menurut saya ini solusi terbaik. Akhirnya semua bisa mengerti dan mendukung.
Kebetulan di ATM saya ada tabungan lima juta rupiah. Semua uang itu saya belanjakan Toples Calista Otaru. Lalu saya berjanji. Semua hasil penjualannya akan digunakan untuk membeli sembako.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar