Sabtu, 25 April 2020

Puasa Ke Dua: Jasuke

Cerpen Ramadhan_Puasa ke dua
PUASA KE DUA: JaSuKe
Emi Sudarwati
Seusai jamaah shalat subuh.  Tiba-tiba ada yang memencet bel pagar.  Mas Catur segera ke luar, untu melihatnya.  Sementara saya masih melipat mukena.  Ternyata Mbak Tutuk, tetangga sebelah.  Beliau memberikan dua cengkeh pisang raja yang sudah berwarna kekuningan.  Masak di pohon, katanya.
“Waduh, terima kasih ya Mbak.  Kok kami sering dikasih,” basa-basi saya waktu menerima pisang itu.
“Apa to bu, wong cuman pisang kok.  Ibu malah yang sering ngasih keluarga kami.  Saya tidak bisa membalas apa-apa,” jawabnya sambil tertawa.  Tawanya itu khas banget.
Setelah itu, langsung bergegas pamit.  Tapi sebelumnya, saya menitipkan sebungkus gula dan teh untuk Mbahe.  Mbahe itu panggilanku untuk ibunya Mbak Tutik.
“Lho ya, kok dikasih lagi to bu...,” kata Mbak Tutik pakewuh.  Tapi saya memaksa, agar di menerima pemberian saya itu sebelum pulang.
Pisang sebanyak itu, tentu tidak habis kalau dimasak semua hari ini.  Lalu saya buka-buka you tube.  Mencari bagaimana cara menyimpan pisang, agar awet.  Alhasil, ketemu deh caranya.  Pisang dipotong menjadi empat, atau sesuai selera.  Setelah itu dilumuri tepung terugu, dan masukkan dalam beberapa wadah tertutup.  Lalu dimasukkan freezer.  Jika akan dimasak, keluarkan seperlunya saja dua jam sebelumnya.  Kemudian masak sesuai keinginan.
Hari ke dua puasa ini, saya akan memasak Puding Nano-Nano.  Caranya sangat mudah.  Ambil dua butir pisang dari dalam kulkas.  Potong kecil-kecil sesuai selera.  Tata rapi dalam sebuah wadah berselang-seling dengan meses warna coklat dan pink.  Sisihkan.  Masak agar-agar warna merah.  Dinginkan dalam cetakan.  Masak agar-agar warna hijau.  Juga dinginkan dalam cetakan.  Setelah dingin, potong-potong agar-agar itu kecil-kecil, sesuai selera.  Lalu masak agar-agar warna lain ditambah gula, susu dan santan.  Tata potongan agar-agar warna merah dan hijau tadi secara acak.  Baru kemudiam siram dengan agar-agar warna lain.  Simpan dalam lemari es, dan sore nanti siap menjadi takjil puasa ke dua keluarga kami.
Sedangkan untuk lauknya, saya memasak jamur krispi.  Jamur krispi itu rasanya benar-benar mirip dengan ayam.  Bahkan nyaris tak ada bedanya.  Bagi kalian yang sedang menghindari makan daging ayam, ini bisa menjadi solusi.  Caranya sangat mudah.  Cuci bersih jamur.  Potong atau suwit sesuai selera.  Masukkan dalam adonan telur yang dicampur denga sedikit garam dan kaldu jamur.  Kemudian lumuri tepung bumbu.  Lalu goreng dengan api kecil sampai berwarna kecoklatan.  Angkat dan tiriskan.  Maka jamur krispi siap dinikmati bersama nasi hangat dan sambal geprek.
Baureno, 25 April 2020   



3 komentar: