*Jaring Komunitas Literasi di Bojonegoro, Kepala BBJT Kunjungi TBM Kinanthi*
Baureno - Kepala Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT), Dr. Asrif, M.Hum bersama staf berkunjung di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kinanthi, Baureno, Bojonegoro, pada Jumat siang, (18/3).
Kunjungan itu merupakan bagian dari program BBJT yakni memberikan pembinaan kepada komunitas literasi yang ada di Jawa Timur.
Pada kesempatan tersebut, hadir pula perwakilan dari beberapa pegiat literasi yang ada di Bojonegoro. Diantaranya adalah Yonatan Rahardjo dan Elysabeth Vitta dari penerbit Majas Grup. Denok Ayu Lestari dari Sanggar Sumilak. Slamet Widodo dan Muhammad Alim perwakilan dari Kita Belajar Menulis (KBM) Bojonegoro, serta Siska guru tari dari SMPN Baureno.
Acara yang bertempat di halaman TBM Kinanthi tersebut dikemas dalam bentuk bincang-bincang santai.
Emi Sudarwati, pemilik TBM Kinanthi mengatakan, pihaknya telah mengundang puluhan pegiat literasi di Bojonegoro untuk hadir pada acara tersebut. Namun, sayang hanya ada beberapa orang yang berkesempatan hadir. “Lainnya izin karena beberapa hal. Sehingga tidak bisa bergabung,” tuturnya.
Salah satu staf BBJT, Lely, saat membuka acara menjelaskan, kunjungan BBJT ke TBM Kinanthi untuk melakukan pendataan komunitas literasi yang ada di Bojonegoro. Khususnya komunitas yang belum berbadan hukum. “Sehingga nantinya akan dijaring sepuluh komunitas dulu untuk diikutkan bimtek mengelola komunitas literasi,” paparnya.
Sebenarnya, lanjut Lely, penjaringan sudah dilakukan secara daring dengan cara mengisi formulir yang dikirim melalui tautan google form. Namun banyak komunitas yang terkendala mengisi formulir tersebut. Salah satunya tidak bisa mengunggah foto. “Makanya Bapak Asrif beserta tim turun langsung ke lapangan dalam rangka melihat langsung, berkomunikasi langsung dan membantu komunitas-komunitas tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Asrif dalam sambutannya mengatakan, tujuan berkunjung langsung ke TBM Kinanthi pihaknya mendata dan memetakan komunitas literasi yang ada di Bojonegoro. “Agar rekam jejak komunitas tersebut bisa dapat diakses oleh seluruh masyarakat yang ada di sekitar maupun masyarakat umum, seluruh dunia melalui media online,” tuturnya.
Dari pendataan tersebut, lanjut Asrif, akan dihasilkan tiga kriteria komunitas. Yakni komunitas tipe A, tipe B dan tipe C. “Tipe A yang paling mapan, telah berbadan hukum, memiliki rumah baca dan bahan bacaan yang banyak, dan telah aktif melakukan berbagai program literasi untuk masyarakat,” jelasnya.
Masih kata Asrif, tujuan dari pendataan tersebut untuk mendeteksi permasalahan-permasalahan yang ada di komunitas literasi. “Sehingga kebijakan ataupun program yang akan diambil oleh Balai Bahasa Jawa Timur tepat sasaran,” tuturnya.
Dalam pertemuan singkat itu juga dijelaskan, BBJT akan mengadakan bimbingan dan teknis (Bimtek) untuk komunitas literasi. Di dalam bimtek tersebut akan diberikan materi-materi yang dapat membantu komunitas literasi, antara lain untuk pengajuan Akta Notaris, penyusunan struktur organisasi, pembuatan prograliterasi
Peserta mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan dan menyampaikan kendala-kendala yang dialami. Peserta sangat antusias sebab mendapat jawaban dan solusi langsung dari BBJT. (Emi, Slam, Alim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar