Selasa, 06 Juli 2021

Gusti Allah Maha Adil

Dua minggu kemarin kami sempat ngobrol ketika ta'jiah dirumah pak wi. Ini kali pertama  kami bs dekat .yg waktu2 sebelumnya cm sekedar bersapa lewat senyuman saat berpapasan di jalan atau ketika beliau melintas dg mobilnya saat aku sdng mencuci sepeda. Lha kalau gak ada proyek selama setahun covid ini sampeyan makan apa mas? Kata beliau berseloroh menghibur mencandaiku. Ha,ha,ha,nggeh maem nasi to pakk jawabku lebih mbayol lagi. Semakin seru sj.beliau bercerita tentang proyek perumahan besarnya di Madura. Dengan nilai2 yg saya sj tidak berani membayangkannya. yg tak berhenti meski kondisi begini. Ada,ada lagi.ada lagi.Teruss.  Sempat terbersit sepertinya pemerintah atau Tuhan ini tak adil. Mengapa justeru pekerjaanku yg kecil ini, yg intensitas pendapatnya sj musiman, rok2 asem jare bapakku mbiyen, Kok ya harus ikut terdampak dalam list ; dilarang untuk waktu yg belum ditentukan!. Njenengan tak Adil!  Astagfirullah. Astagfirullah. Pagi ini sebuah pesan masuk di grup RT/RW. Beliau kepundut lewat covid di Madura. Dan langsung dipulangkan ke kota kelahirannya Ponorogo. Selamat jalan bapak.njenengan tiyang sae, Mugi Gusti paringi terang dan lapang rumah anda disana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar