Niat Menjadi Guru
Pesan ke sembilan untuk anakku, "Jika kamu bertekat menjadi guru, maka kamu harus yakin bahwa guru itu banyak memberi. Guru itu banyak menanam. Suatu ketika nanti, apa yang diberikan atau yang ditanam akan dituai. Jika yang diberikan dan ditanam kebaikan, pastilah akan menuai kebaikan. Untuk itu berhati-hatilah saat menanam, jangan salah niat. Jangan terlalu banyak meminta atau menuntut. Ketika anak diminta dan dituntut apa yang tidak mampu, membuat anak stres bahkan membenci pada gurunya.
Ingat yang dipesankan K.H. Maemun Zubair, "Jadi guru itu tidak usah punya niat bikin pintar orang. Nanti kamu hanya marah-marah ketika melihat muridmu tidak pintar. Ikhlasnya hilang. Yang penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pinter atau tidak, serahkan pada Allah. Doakan saja agar muridmu mendapat hidayah.
Inilah yang namanya ketulusan hati. Jangan andalkan ilmu, namun luruskan niat. Banyak guru yang merasa hebat, namun salah niat. tak bisa merasakan mendidik dan mengajar dengan nikmat. Merasa bahwa dengan kepandaiannya, akan mampu membuat anak pandai. Sebenarnya ada yang hilang, ketulusan niat. Merasa...dan ingin menjadi anak sehebat dirinya. Guru seperti inilah yang mudah strees dan gampang meremehkan anak ketika keinginan tidak tercapai. Tuluslah dalam mendidik dan mengajar. Berikan yang terbaik, dengan persiapan dan proses yang baik, hasilnya akan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar