Jumat, 27 Desember 2024

Mengekspresikan Diri yang Baik di Media Sosial Menurut Bu Ritawati


 

Moderator: Lely Suryani 

Sebelum mulai materi, kita disiguhi dengan profil narasumber kita yang luar biasa.

http://www.cikgurita.com/2022/06/about-me.html


Apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd beserta team solid yang selalu siap mengadakan kegiatan pelatihan/workshop untuk Bpk/ibu guru hebat di seluruh Indonesia semoga Om Jay, team solid, narsum serta Bpk/Ibu peserta GMLD selalu diberi kesehatan dan dimudahkan dalam segala urusannya terutama dalam mencari ilmu dan berbagi ilmu.


Ceritanya:

Senin kemarin beliau mendapat undangan dari Om Jay untuk menjadi pemateri pada GMLD ini dengan tema Keterampilan Digital Untuk Masa Depan yang Cerah. Lalu sempat mempersiapkan materi tersebut kemarin kemudian konfirmasi ternyata Om Jay salah ketik seharusnya *Mengekspresikan Diri yang Baik di Media Sosial* wah beliau jadi tertantang. Tema ini terlihat simple tapi difficult.😇


Satu indikator yang mengantarkan beliau menjadi guru inspiratif  Kemendikbud tahun 2021 bisa jadi karena  ‘mengekspresikan diri di media sosial’ karena pada saat itu beliau mengangkat Praktik baik dengan judul *Literasi blog dan Tutorial Youtube dalam Mengatasi Learning Loss*. Beliau yakin jika  tidak mengekspresikan Keterampilan Digital  lewat tulisan di blog dan youtube tentu saja kecil harapan  bisa menjadi peserta terbaik guru inspiratif jenjang SMP ketika itu.


Di era serba Digital ini hampir semua kalangan banyak mengekspresikan dirinya di media sosial.  Banyak diantara mereka mendapatkan penghasilan karena berhasil menjadi konten creator. Dan tidak sedikit pula yang berurusan dengan hukum karena konten yang menyangkut, Pencemaran nama baik, SARA dan hal lainnya yang melanggar hukum.

Akhir-akhir ini ada yang viral guru ASN yang resign karena ‘merasa lingkungannya yang toxic’ (kasus ini ada pro dan kontra dari netizen) dan yang terbaru Guru yang mengekspresikan kekecewaan terhadap tulisan siswa yang tidak bisa dibaca hingga menyalahkan guru pada jenjang SD.

engekspresikan diri di media sosial ibarat berakting di panggung virtual. Kita adalah individu yang mencari perhatian dan validasi dari orang lain. Kita lihat bersama ratusan atau ribuan yang berteman dengan kita di sosmed memiliki aneka ragam dalam mengekspresikan postingannya. Ada  yang memposting tentang kegiatan sehari-harinya, ada yang mengekspresikan di sosmed tentang hobinya, tentang masalahnya, tentang perasannya dan lainnya.

UU No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) memuat beberapa pasal yang mengatur tentang etika bermedia sosial. Pasal-pasal tersebut, antara lain:

Pasal 27 ayat (3): Larangan menyebarkan informasi yang tidak benar dan menyesatkan.

Pasal 28 ayat (2): Larangan menyebarkan ujaran kebencian.

Pasal 32 ayat (1): Larangan mencemarkan nama baik orang lain.


UU ITE mengatur berbagai perlindungan hukum atas kegiatan yang memanfaatkan internet sebagai media, baik saat melakukan transaksi, pemanfaatan informasi maupun mengekspresikan diri pada sosmed. Maka dari itu kita harus bijak bermedia sosial dengan cara:


1. Menggunakan media sosial sesuai dengan kebutuhan.

2. Menjaga sikap dan etika dalam berinteraksi dengan pengguna lain.

3. Menyaring informasi yang didapat.

4. Menghindari akun-akun provokatif, dan terakhir

5. Memaksimalkan manfaat penggunaan media sosial.


Pada dasarnya ada lima hal yang harus kita perhatikan ketika akan berekspresi disosial media yang dikenal dengan “THINK” yang merupakan akronim dari is it True?, is it Helpful?, is it Inspiring?, is it Necessary?, and is it kind?.

is it True?  (Apakah informasi yang kita sampaikan benar)

is it Helpful? (Apakah informasi yang kita sharing dapat membantu pembacanya)

is it Inspiring?, (Apakah informasi yang kita sharing dapat menginspirasi)

is it Necessary? (Apakah informasi yang kita sharing itu diperlukan)

is it kind? (Apakah informasi yang kita sharing itu baik/ bermanfaat)


Jika kita menggunakan pedoman THINK dalam mengekspresikan diri di Sosmed, Insyaallah konten Bpk/ibu akan memiliki value dan berkualitas.


Jika kita menggunakan pedoman THINK dalam mengekspresikan diri di Sosmed, Insyaallah konten kita akan memiliki value dan berkualitas.

*Bersikap sopan dan santun dalam berkomunikasi*. Hindari penggunaan bahasa yang kasar dan menyinggung.

*Menghormati privasi orang lain*. Jangan menyebarkan informasi pribadi orang lain tanpa persetujuan mereka.

*Tidak menyebarkan informasi yang belum tentu benar*. Selalu cek kebenaran informasi sebelum membagikannya.

*Berfikir kritis sebelum membagikan konten*. Pertimbangkan dampak konten yang Anda bagikan kepada orang lain.

*Laporkan konten yang tidak pantas*. Jika Anda menemukan konten yang melanggar etika, laporkan kepada platform media sosial terkait. 


Dengan menerapkan etika, kita dapat:

Menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman: Menghormati privasi, menghindari ujaran kebencian, dan menyebarkan informasi yang benar akan menciptakan lingkungan online yang kondusif bagi semua.

Melindungi diri dari bahaya: Etika dapat membantu mencegah cyberbullying, pelecehan online, dan penipuan.

Meningkatkan kualitas interaksi dan komunikasi: Berkomunikasi dengan sopan dan santun, serta menghargai pendapat orang lain akan membangun pertukaran informasi yang lebih positif dan produktif.


Berikut beberapa platform media sosial populer yang bisa Bpk/ibu ekspresikan diri :

Instagram: Cocok untuk berbagi foto dan video pendek.

TikTok: Platform video pendek yang sangat populer.

YouTube: Ideal untuk membuat konten video yang lebih panjang.

Twitter: Untuk berbagi pemikiran dan mengikuti tren.

Facebook: Platform yang serbaguna, bisa digunakan untuk berbagai tujuan.


Mengekspresikan diri di media sosial memang menyenangkan, tapi juga penting untuk melakukannya dengan bijak. Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba:


1. Temukan Identitas Dirimu:

Passion dan minat: Apa yang paling kamu suka dan ingin bagikan? Bisa berupa hobi, minat, atau pandangan hidup.

Gaya pribadi: Bagaimana cara kamu ingin terlihat di mata orang lain? Apakah kamu ingin terlihat lucu, inspiratif, atau informatif?

Nilai-nilai: Apa yang kamu percaya dan ingin promosikan? Nilai-nilai ini akan menjadi panduan dalam membuat konten.


*2. Pilih Platform yang Tepat:*

Sesuaikan dengan target audiens: Setiap platform memiliki pengguna dengan minat yang berbeda.

Perhatikan jenis konten: Apakah kamu lebih suka berbagi foto, video, tulisan, atau kombinasi semuanya?


*3. Buat Konten yang Menarik:*

Otentik: Jadilah diri sendiri dan jangan takut untuk unik.

Bernilai: Tawarkan sesuatu yang bermanfaat atau menghibur bagi pengikutmu.

Visual yang menarik: Gunakan foto dan video berkualitas baik.

Tulisan yang jelas dan ringkas: Sampaikan pesanmu dengan efektif.

Gunakan hashtag yang relevan: Ini akan membantu orang lain menemukan kontenmu.


*4. Berinteraksi dengan Pengikut*

Balas komentar: Tunjukkan bahwa kamu menghargai pendapat mereka.

Follow akun lain: Bangun koneksi dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama.

Ikuti tren: Bergabunglah dalam percakapan yang sedang populer.


*5. Jaga Etika*

Hormati orang lain: Hindari komentar yang kasar, menyinggung, atau diskriminatif.

Jangan menyebarkan hoaks: Pastikan informasi yang kamu bagikan akurat.

Lindungi privasi: Jangan terlalu banyak membagikan informasi pribadi.


Contoh Konten:

Jika  suka memasak: Bagikan resep, tips memasak, atau foto makanan yang menarik.

Jika suka menulis: Buat blog atau tulis puisi pendek.

Jika suka traveling: Bagikan cerita perjalanan dan foto-foto destinasi wisata.

Jika  suka menggambar: Posting karya seni kamu.


https://linktr.ee/cikgumilenial


Tidak ada komentar:

Posting Komentar