Jika Anda pernah tertipu berita bohong atau hoax, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
Mengakui Kesalahan
1. Akui bahwa Anda salah dan jangan malu mengakui kesalahan.
2. Jangan mempertahankan pendapat yang salah.
Mencari Kebenaran
1. Cari sumber informasi yang kredibel dan terkini.
2. Periksa fakta dan data yang mendukung.
3. Baca artikel atau berita dari sumber yang berbeda.
Mengoreksi Kesalahan
1. Beri klarifikasi atau koreksi pada media sosial atau forum diskusi.
2. Beritahu orang-orang yang mungkin terpengaruh.
3. Jelaskan mengapa Anda salah dan apa yang Anda pelajari.
Meningkatkan Keterampilan
1. Pelajari cara mengidentifikasi hoax.
2. Ikuti kursus atau pelatihan literasi media.
3. Baca artikel tentang kritisisme dan pemikiran logis.
Menghindari Penyebaran Hoax
1. Jangan membagikan informasi tanpa memeriksa kebenaran.
2. Gunakan faktor-faktor berikut untuk mengidentifikasi hoax:
- Sumber tidak jelas atau tidak kredibel.
- Bahasa yang emosional atau provokatif.
- Tidak ada bukti atau sumber yang mendukung.
- Informasi yang tidak sesuai dengan logika.
Membangun Kesadaran
1. Bagikan pengalaman Anda untuk mengedukasi orang lain.
2. Dorong orang lain untuk memeriksa kebenaran informasi.
3. Dukung kampanye anti-hoax dan literasi media.
Sumber:
1. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) - Pedoman Mengenali dan Menghindari Hoax.
2. UNESCO - Literasi Media dan Informasi.
3. (link unavailable) - Cara Mengenali Hoax.
Saring sebelum sharing. Saat menerima berita, harus memahami dg logika. Sebaiknya lebih bijaksana dan smart dalam menerima sebuah berita apalagi bersifat hoax.
Nama : Endang
Asal kota : Bogor.
Pertanyaan:
1. Sejauh mana kita bisa komplain atas hoax yang sering terjadi dan kepihak mana kita bisa melakukannya ?
2. Adakah tindak lanjut yang dilakukan oleh pemerintah atau pihak berwajib dari berita hoax yang terjadi di sekitar kita?
Terima kasih Omjay 🙏
Ibu Endang dari Bogor, berikut jawaban atas pertanyaan Anda:
Komplain Hoax
1. Anda bisa melaporkan hoax ke:
- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui situs web resmi atau aplikasi "Laporkan Hoax".
- Polisi Republik Indonesia (Polri) melalui unit Cyber Crime atau Polisi Resor setempat.
- Platform media sosial (Facebook, Twitter, Instagram) melalui fitur "Laporkan Konten".
1. Pastikan Anda menyertakan bukti (screenshot, link, atau dokumen) dan informasi lengkap tentang hoax tersebut.
Tindak Lanjut Pemerintah
1. Kemenkominfo memiliki Tim Verifikasi Fakta untuk memeriksa kebenaran informasi.
2. Polri memiliki Unit Cyber Crime untuk menyelidiki dan menindaklanjuti kasus hoax.
3. Pemerintah juga melakukan kampanye kesadaran tentang bahaya hoax melalui berbagai media.
4. Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronika (UU ITE) Pasal 28 ayat (1) dan Pasal 45 ayat (1) mengatur tentang tindakan pidana atas penyebaran informasi palsu.
Langkah-Langkah Pelaporan
1. Catat tanggal, waktu, dan sumber informasi hoax.
2. Ambil screenshot atau simpan link konten hoax.
3. Laporkan ke pihak berwenang dengan menyertakan bukti.
4. Ikuti proses verifikasi dan penindakan.
Sumber Informasi
1. Kementerian Komunikasi dan Informatika ((link unavailable))
2. Polisi Republik Indonesia ((link unavailable))
3. Situs web verifikasi fakta seperti FactCheck dan Snopes.
Semoga informasi
ini membantu, bu Endang!
Kalau kita pernah tertipu berita bohong atau hoax bagaimana?
Jika Anda pernah tertipu berita bohong atau hoax, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
Mengakui Kesalahan
1. Akui bahwa Anda salah dan jangan malu mengakui kesalahan.
2. Jangan mempertahankan pendapat yang salah.
Mencari Kebenaran
1. Cari sumber informasi yang kredibel dan terkini.
2. Periksa fakta dan data yang mendukung.
3. Baca artikel atau berita dari sumber yang berbeda.
Mengoreksi Kesalahan
1. Beri klarifikasi atau koreksi pada media sosial atau forum diskusi.
2. Beritahu orang-orang yang mungkin terpengaruh.
3. Jelaskan mengapa Anda salah dan apa yang Anda pelajari.
Meningkatkan Keterampilan
1. Pelajari cara mengidentifikasi hoax.
2. Ikuti kursus atau pelatihan literasi media.
3. Baca artikel tentang kritisisme dan pemikiran logis.
Menghindari Penyebaran Hoax
1. Jangan membagikan informasi tanpa memeriksa kebenaran.
2. Gunakan faktor-faktor berikut untuk mengidentifikasi hoax:
- Sumber tidak jelas atau tidak kredibel.
- Bahasa yang emosional atau provokatif.
- Tidak ada bukti atau sumber yang mendukung.
- Informasi yang tidak sesuai dengan logika.
Membangun Kesadaran
1. Bagikan pengalaman Anda untuk mengedukasi orang lain.
2. Dorong orang lain untuk memeriksa kebenaran informasi.
3. Dukung kampanye anti-hoax dan literasi media.
Sumber:
1. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) - Pedoman Mengenali dan Menghindari Hoax.
2. UNESCO - Literasi Media dan Informasi.
3. (link unavailable) - Cara Mengenali Hoax.
Nama ...Bu Very
Kota .....Purwokerto
Tanya Bagaimana caranya supaya tahu bahwa ini berita hoax karena bahasanya sangat meyakinkan dan kadang mencantumkan sumber aslinya.
Teriima kasih Om Jay
[28/12, 15.31] Meta AI: Bu Very, berikut beberapa cara untuk mengidentifikasi berita hoax:
Ciri-ciri Berita Hoax
1. Bahasa yang emosional atau provokatif.
2. Judul yang sensasional atau menyesatkan.
3. Tidak ada tanggal atau waktu yang jelas.
4. Sumber tidak jelas atau tidak kredibel.
5. Tidak ada bukti atau sumber yang mendukung.
6. Informasi yang tidak sesuai dengan logika atau fakta.
7. Menggunakan kata-kata seperti "eksclusif", "breaking news", atau "terungkap).
Cara Mengidentifikasi Sumber
1. Periksa situs web resmi sumber tersebut.
2. Cari informasi serupa dari sumber lain yang kredibel.
3. Periksa tanggal dan waktu publikasi.
4. Cari informasi tentang penulis atau pengarang.
5. Periksa apakah sumber tersebut memiliki reputasi baik.
Cara Memeriksa Kebenaran
1. Cari verifikasi dari fakt-checker seperti Kompas Fact Check atau AFP Fact Check.
2. Periksa situs web resmi pemerintah atau lembaga terkait.
3. Cari informasi dari sumber yang berbeda.
4. Gunakan mesin pencari untuk mencari informasi serupa.
5. Periksa apakah berita tersebut sudah dikoreksi atau ditarik.
Tips Tambahan
1. Jangan langsung membagikan berita tanpa memeriksa kebenaran.
2. Gunakan logika dan pertimbangkan kemungkinan.
3. Jangan terpengaruh emosi.
4. Ikuti kursus atau pelatihan literasi media.
5. Berhati-hati dengan berita yang mengandung prasangka atau bias.
Sumber:
1. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)
2. UNESCO - Literasi Media dan Informasi
3. Kompas Fact Check
4. AFP Fact Check
Semoga membantu, Bu Very!
Bu Very, berikut beberapa cara untuk mengidentifikasi berita hoax:
Ciri-ciri Berita Hoax
1. Bahasa yang emosional atau provokatif.
2. Judul yang sensasional atau menyesatkan.
3. Tidak ada tanggal atau waktu yang jelas.
4. Sumber tidak jelas atau tidak kredibel.
5. Tidak ada bukti atau sumber yang mendukung.
6. Informasi yang tidak sesuai dengan logika atau fakta.
7. Menggunakan kata-kata seperti "eksclusif", "breaking news", atau "terungkap).
Cara Mengidentifikasi Sumber
1. Periksa situs web resmi sumber tersebut.
2. Cari informasi serupa dari sumber lain yang kredibel.
3. Periksa tanggal dan waktu publikasi.
4. Cari informasi tentang penulis atau pengarang.
5. Periksa apakah sumber tersebut memiliki reputasi baik.
Cara Memeriksa Kebenaran
1. Cari verifikasi dari fakt-checker seperti Kompas Fact Check atau AFP Fact Check.
2. Periksa situs web resmi pemerintah atau lembaga terkait.
3. Cari informasi dari sumber yang berbeda.
4. Gunakan mesin pencari untuk mencari informasi serupa.
5. Periksa apakah berita tersebut sudah dikoreksi atau ditarik.
Semoga dapat menjawab pertanyaan bu very
Tidak ada komentar:
Posting Komentar