Senin, 30 Desember 2024

H16. Pengembangan Kualitas Hidup Melalui Program Literasi Digital


 H16. Pengembangan Kualitas Hidup Melalui Program Literasi Digital

Narasumber: Ibu Helwiyah, S.Pd, MM

Moderator: Bapak Dail Ma'ruf, M.Pd


PROFIL


Nama : Helwiyah, S.Pd, M.M

Tempat/Tgl lahir : Jakarta, 10 Desember 1971

Alamat : Pondok Gading Residence No 140 Jatiluhur , Jatiasih , Bekasi

Status : Menikah dengan 3 anak

Riwayat Pendidikan 

SDN Tegal Parang 01 Pagi Jakarta Selatan

SMPN 141 Pondok Jaya Jakarta Selatan

SMEA Negeri 3 Kebayoran baru Jakarta Selatan

S1 IKIP Jakarta Jurusan PDU Program Studi Akuntansi 

S1 PGSD Uhamka Jakarta Timur

S2 Magister Manajemen Uhamka Jakarta Selatan


Riwayat Pekerjaan 

SMK Muhammadiyah 6 Matraman jakarta Timur 1994-2007

SMK Muhammadiyah 7 Tebet Timur Jakarta Selatan 1995-2017

MAN 10 Joglo Jakarta Barat 1996-1998

Dosen LP3I Margonda , Depok Jawa Barat 2002-2013

SDN Duren Sawit 14 Jakarta Timur 2017 - Sekarang

Instruktur Nasional Akuntansi

Nara sumber Literasi - P5

Pengajar Praktik Angkatan 7

Penulis

Karya Buku Solo

Untaian Kata Berkisah ( Kumpulan Puisi ) tahun 2021

Kulepas Dengan Ikhlas ( Kumpulan Cerpen ) tahun 2022

Bianglala Kata ( Kumpulan Pantun ) tahun 2022

Karya Buku Antologi 

Prestasi Guru Indonesia Juni 2021

Hikmah Beaar Di Balik Pandemi Januari 2020

Writing Is My Passion Agustus 2021

Engkaulan Nadi Januari 2021

Merdeka Berpantun September 2022

Inspirasi Menulis dan Menerbitkan Buku Oktober 2022

Hadiah Untuk Bundaku Desember 2021

Jayalah Indonesiaku Dirgahayu Indonesia Oktober 2021

Gairah Menulis Puisi Nusantara Juni 2022

Senandung Desember Berpantun Desember 2021

Pansdemi Bukanlah Mimpi September 2021

Persembahan Cinta Untuk Guru November 2021

Literasi, Solusi Saat Pandemi September 2021

Tiga tapak Rona Kehidupan Januari 2022

Melejitkan Potensi Menulis Mei 2022

Doa dan Cahaya April 2022

Petualangan Pupu dan Teman Teman Desember 2021

Enggan Berpisah Tertambat Di hati Januari 2023

Sepotong Kisah Di Akhir 2022 Maret 2023

Kisah hebat Pelajar Pancasila Maret 2023 

Pengajar Praktik Jakarta Timur Punya Cerita Mei 2023

Merajut Siluet Rindu Di Yogya November 2023

Ceritaku Untuk Dunia( Kumpulan Cerita Anak Inspiratif ) November 2023 

Dunia Kecilku di Kelas 1B Juni 2024



 Latar Belakang

1. Perkembangan teknologi digital yang pesat.

2. Keterbatasan kemampuan literasi digital masyarakat.

3. Pengaruh literasi digital terhadap kualitas hidup.

4. Kebutuhan pengembangan program literasi digital.


Tujuan

1. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi digital.

2. Mengembangkan kemampuan literasi digital masyarakat.

3. Meningkatkan kualitas hidup melalui penggunaan teknologi digital.

4. Mengidentifikasi strategi efektif pengembangan program literasi digital.


Definisi dan Konsep Literasi Digital

1. Literasi digital: kemampuan menggunakan teknologi digital secara efektif.

2. Komponen literasi digital:

- Kemampuan teknis (hard skill).

- Kemampuan kognitif (soft skill).

- Kemampuan sosial.

1. Tingkat literasi digital:

- Dasar (penggunaan dasar).

- Menengah (penggunaan aplikatif).

- Lanjutan (pengembangan konten).


Manfaat Literas

i Digital

1. Meningkatkan akses informasi.

2. Meningkatkan kemampuan ekonomi.

3. Meningkatkan kualitas pendidikan.

4. Meningkatkan kesehatan mental.

5. Meningkatkan kesadaran sosial.


Strategi Pengembangan Program Literasi Digital

1. Identifikasi kebutuhan masyarakat.

2. Pengembangan kurikulum literasi digital.

3. Pelatihan guru/pelatih.

4. Penggunaan teknologi yang tepat.

5. Evaluasi dan pemantauan.

6. Kerjasama dengan instansi terkait.


Contoh Program Literasi Digital

1. Program "Indonesia Digital" (Kemkominfo).

2. Program "Literasi Digital" (UNESCO).

3. Program "Digital Literacy" (Microsoft).

4. Program "Pendidikan Digital" (Kemdikbud).


Tantangan dan Solusi

1. Keterbatasan infrastruktur.

2. Kurangnya kemampuan guru.

3. Keterbatasan sumber daya.

4. Pengembangan kurikulum yang relevan.

5. Kerjasama dengan instansi terkait.


Kesimpulan

1. Literasi digital sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup.

2. Pengembangan program literasi digital harus terstruktur.

3. Kerjasama antar instansi sangat penting.

4. Evaluasi dan pemantauan harus dilakukan secara teratur.


Daftar Pustaka

1. UNESCO. (2020). Digital Literacy.

2. Kemkominfo. (2020). Indonesia Digital.

3. Microsoft. (2020). Digital Literacy.

4. Kemdikbud. (2020). Pendidikan Digital.


Agenda Seminar

1. Pembukaan (10.00 WIB).

2. Keynote Speaker (10.15 WIB).

3. Presentasi materi (10.30 WIB).

4. Diskusi dan tanya jawab (11.30 WIB).

5. Penutup (12.00 WIB).


Narasumber

1. Ahli literasi digital.

2. Praktisi pendidikan.

3. Pengembang program literasi digital.


Peserta

1. Guru dan pendidik.

2. Pengembang program literasi digital.

3. Mahasiswa.

4. Masyarakat umum.


Berikut beberapa pertanyaan yang mungkin muncul tentang Pengembangan Kualitas Hidup melalui Program Literasi Digital:


Pertanyaan Umum

1. Apa yang dimaksud dengan literasi digital?

2. Bagaimana program literasi digital dapat meningkatkan kualitas hidup?

3. Siapa saja yang dapat mengikuti program literasi digital?

4. Apa saja manfaat program literasi digital bagi masyarakat?


Pertanyaan Teknis

1. Apa saja teknologi yang digunakan dalam program literasi digital?

2. Bagaimana cara mengakses program literasi digital?

3. Apa saja aplikasi yang digunakan dalam program literasi digital?

4. Bagaimana cara mengukur kemajuan peserta program?


Pertanyaan Strategis

1. Bagaimana strategi pengembangan program literasi digital yang efektif?

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi keberhasilan program literasi digital?

3. Bagaimana cara mengintegrasikan program literasi digital dengan kurikulum pendidikan?

4. Apa saja kerjasama yang dibutuhkan untuk mengembangkan program literasi digital?


Pertanyaan Evaluasi

1. Bagaimana cara mengevaluasi keberhasilan program literasi digital?

2. Apa saja indikator keberhasilan program literasi digital?

3. Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dihadapi peserta program?

4. Apa saja rekomendasi untuk pengembangan program literasi digital di masa depan?


Pertanyaan Etis

1. Bagaimana cara menjaga privasi dan keamanan data peserta program?

2. Apa saja etika yang harus diikuti dalam pengembangan program literasi digital?

3. Bagaimana cara menghindari diskriminasi dalam program literasi digital?

4. Apa saja konsekuensi hukum jika program literasi digital melanggar etika?


Pertanyaan Finansial

1. Berapa biaya pengembangan program literasi digital?

2. Apa saja sumber dana untuk program literasi digital?

3. Bagaimana cara mengalokasikan dana untuk program literasi digital?

4. Apa saja return on investment (ROI) dari program literasi digital?


Pertanyaan Lainnya

1. Bagaimana cara mengembangkan program literasi digital untuk anak-anak?

2. Apa saja peran orang tua dalam mendukung program literasi digital?

3. Bagaimana cara mengintegrasikan program literasi digital dengan kegiatan masyarakat?

4. Apa saja dampak program literasi digital terhadap lingkungan hidup?


Berikut jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut:


Pertanyaan Umum

1. *Apa yang dimaksud dengan literasi digital?*

Literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi digital secara efektif untuk mengakses, memahami, dan menghasilkan informasi.

2. *Bagaimana program literasi digital dapat meningkatkan kualitas hidup?*

Program literasi digital dapat meningkatkan kualitas hidup dengan memberikan akses ke informasi, meningkatkan kemampuan ekonomi, dan meningkatkan kualitas pendidikan.

3. *Siapa saja yang dapat mengikuti program literasi digital?*

Semua kalangan dapat mengikuti program literasi digital, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

4. *Apa saja manfaat program literasi digital bagi masyarakat?*

Manfaatnya meliputi peningkatan kemampuan ekonomi, kualitas pendidikan, dan kesehatan mental.


Pertanyaan Teknis

1. *Apa saja teknologi yang digunakan dalam program literasi digital?*

Teknologi yang digunakan meliputi komputer, tablet, smartphone, dan internet.

2. *Bagaimana cara mengakses program literasi digital?*

Program dapat diakses melalui situs web, aplikasi, atau platform online.

3. *Apa saja aplikasi yang digunakan dalam program literasi digital?*

Aplikasi yang digunakan meliputi Google Classroom, Microsoft Teams, dan Duolingo.

4. *Bagaimana cara mengukur kemajuan peserta program?*

Kemajuan peserta dapat diukur melalui evaluasi, tes, dan proyek.


Pertanyaan Strategis

1. *Bagaimana strategi pengembangan program literasi digital yang efektif?*

Strategi yang efektif meliputi identifikasi kebutuhan, pengembangan kurikulum, dan kerjasama dengan instansi terkait.

2. *Apa saja faktor yang mempengaruhi keberhasilan program literasi digital?*

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan meliputi infrastruktur, kemampuan guru, dan motivasi peserta.

3. *Bagaimana cara mengintegrasikan program literasi digital dengan kurikulum pendidikan?*

Program dapat diintegrasikan dengan mengembangkan kurikulum yang relevan dan melibatkan guru dalam proses pengembangan.

4. *Apa saja kerjasama yang dibutuhkan untuk mengembangkan program literasi digital?*

Kerjasama yang dibutuhkan meliputi kerjasama dengan instansi pendidikan, pemerintah, dan organisasi non-profit.


Pertanyaan Evaluasi

1. *Bagaimana cara mengevaluasi keberhasilan program literasi digital?*

Evaluasi dapat dilakukan melalui penilaian kemajuan peserta, analisis data, dan umpan balik.

2. *Apa saja indikator keberhasilan program literasi digital?*

Indikator keberhasilan meliputi peningkatan kemampuan digital, motivasi belajar, dan kualitas hidup.

3. *Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang dihadapi peserta program?*

Kesulitan dapat diatasi dengan memberikan bantuan teknis, motivasi, dan dukungan.

4. *Apa saja rekomendasi untuk pengembangan program literasi digital di masa depan?*

Rekomendasi meliputi pengembangan kurikulum yang relevan, integrasi teknologi terbaru, dan kerjasama dengan instansi terkait.


Pertanyaan Etis

1. *Bagaimana cara menjaga privasi dan keamanan data peserta program?*

Privasi dan keamanan data dapat dijaga dengan mengikuti standar keamanan data dan memperoleh persetujuan dari peserta.

2. *Apa saja etika yang harus diikuti dalam pengembangan program literasi digital?*

Etika yang harus diikuti meliputi kejujuran, transparansi, dan kesetaraan.

3. *Bagaimana cara menghindari diskriminasi dalam program literasi digital?*

Diskriminasi dapat dihindari dengan memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta.

4. *Apa saja konsekuensi hukum jika program literasi digital melanggar etika?*

Konsekuensi hukum meliputi sanksi administratif, hukuman pidana, dan gugatan perdata.




Minggu, 29 Desember 2024

Menjelajahi alam digital yang luas


 https://castleofwisdom7.blogspot.com/2023/03/profil-sim-chung-wei.html

Pengertian Alam Digital

Alam digital adalah lingkungan virtual yang diciptakan oleh teknologi digital, mencakup internet, media sosial, game online, dan platform digital lainnya.


Manfaat Menjelajahi Alam Digital

1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan.

2. Mengembangkan keterampilan digital.

3. Meningkatkan kesadaran akan teknologi terbaru.

4. Membuka peluang baru dalam pendidikan, bisnis, dan sosial.

5. Meningkatkan kreativitas dan inovasi.


Komponen Alam Digital

1. Internet dan jaringan.

2. Media sosial (Facebook, Twitter, Instagram).

3. Platform e-commerce (Tokopedia, Shopee).

4. Game online (MMORPG, MOBA).

5. Aplikasi pendidikan (Duolingo, Coursera).

6. Teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR).


Etika dan Keselamatan di Alam Digital

1. Menghormati privasi orang lain.

2. Menghindari penyebaran informasi palsu.

3. Melindungi data pribadi.

4. Menggunakan kata sandi yang kuat.

5. Menghindari perilaku cyberbullying.


[30/12 14.22] Meta AI: Berikut materi tentang Menjelajahi Alam Digital:


Pengertian Alam Digital

Alam digital adalah lingkungan virtual yang diciptakan oleh teknologi digital, mencakup internet, media sosial, game online, dan platform digital lainnya.


Manfaat Menjelajahi Alam Digital

1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan.

2. Mengembangkan keterampilan digital.

3. Meningkatkan kesadaran akan teknologi terbaru.

4. Membuka peluang baru dalam pendidikan, bisnis, dan sosial.

5. Meningkatkan kreativitas dan inovasi.


Komponen Alam Digital

1. Internet dan jaringan.

2. Media sosial (Facebook, Twitter, Instagram).

3. Platform e-commerce (Tokopedia, Shopee).

4. Game online (MMORPG, MOBA).

5. Aplikasi pendidikan (Duolingo, Coursera).

6. Teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR).


Etika dan Keselamatan di Alam Digital

1. Menghormati privasi orang lain.

2. Menghindari penyebaran informasi palsu.

3. Melindungi data pribadi.

4. Menggunakan kata sandi yang kuat.

5. Menghindari perilaku cyberbullying.


Cara Menjelajahi Alam Digital

1. Membuat akun media sosial.

2. Menggunakan mesin pencari (Google).

3. Mengunduh aplikasi.

4. Berpartisipasi dalam forum online.

5. Mengikuti kursus online.


Tantangan dan Dampak

1. Ketergantungan pada teknologi.

2. Penyebaran informasi palsu.

3. Cyberbullying.

4. Penggunaan data pribadi.

5. Dampak pada kesehatan mental.


Sumber Belajar

1. Buku "Alam Digital" oleh Nicholas Carr.

2. Situs web "Digital Literacy" oleh UNESCO.

3. Kursus online "Digital Marketing" oleh Coursera.

4. Artikel "Etika Digital" oleh Harvard Business Review.


Aktivitas Pembelajaran

1. Membuat profil media sosial.

2. Mencari informasi tentang topik tertentu.

3. Mengikuti diskusi online.

4. Membuat konten digital.

5. Menganalisis dampak teknologi pada kehidupan sehari-hari.


Pustaka

1. Carr, N. G. (2008). The Big Switch: Rewiring the World, from Edison to Google. W.W. Norton & Company.

2. UNESCO. (2018). Digital Literacy.

3. Harvard Business Review. (2020). Etika Digital.

Di era digital ini, perkembang teknologi di bidang informasi teknolgi berdampak juga pada dunia pendidikan. Dipacu lagi pada masa pandemi, teknologi digital ini meningkat penggunaannya. Dan 

juga memacu dunia pendidikan untuk cepat beradaptasi menghadapi perubahan yang terjadi.




Maksudnya adalah bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa dampak signifikan pada dunia pendidikan, terutama selama pandemi COVID-19. Teknologi digital memfasilitasi proses belajar mengajar secara online, mengubah paradigma pendidikan tradisional.


Dampak positifnya:


Dampak Positif

1. Pembelajaran jarak jauh (online) menjadi lebih mudah dan efektif.

2. Akses ke sumber belajar lebih luas dan mudah.

3. Fleksibilitas waktu dan tempat belajar.

4. Penggunaan sumber daya digital seperti e-book, video, dan aplikasi pendidikan.

5. Meningkatkan keterlibatan siswa dan interaksi antara guru dan siswa.


Tantangan dan Peluang

1. Keterbatasan infrastruktur dan akses internet.

2. Kurangnya kemampuan teknis guru dan siswa.

3. Risiko keamanan data dan privasi.

4. Perlu adaptasi kurikulum dan metode pembelajaran.

5. Meningkatkan kesadaran akan etika digital.


Implikasi untuk Dunia Pendidikan

1. Pengembangan kompetensi digital guru.

2. Integrasi teknologi dalam kurikulum.

3. Pembangunan infrastruktur pendidikan digital.

4. Pengembangan model pembelajaran blended learning.

5. Peningkatan kesadaran akan keamanan dan etika digital.


Sumber:


1. UNESCO. (2020). Education and COVID-19.

2. OECD. (2020). The Impact of COVID-19 on Education.

3. Kemendikbud. (2020). Pedoman Pembelajaran Jarak Jauh.


Toffler mengemukakan bahwa percepatan perubahan teknologi, sosial, dan ekonomi dapat menciptakan tekanan besar bagi masyarakat yang tidak siap. Dalam The Third Wave (1980), ia menjelaskan bahwa peradaban manusia telah melewati tiga gelombang utama,  agraris, industri, dan informasi.


Berikut beberapa peran teknologi digital dalam dunia pendidikan:


Peran Utama

1. *Pembelajaran Jarak Jauh*: Memungkinkan siswa belajar secara online, mengatasi keterbatasan waktu dan tempat.

2. *Akses Informasi*: Menyediakan akses luas ke sumber belajar, seperti e-book, artikel, dan video.

3. *Pengembangan Kompetensi*: Meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan teknologi.

4. *Kolaborasi*: Memfasilitasi kerja sama antara siswa, guru, dan orang tua.


Peran Pendukung

1. *Penggunaan LMS (Learning Management System)*: Mengelola proses belajar mengajar secara terstruktur.

2. *Pengembangan Kurikulum*: Membantu guru mengembangkan kurikulum yang inovatif.

3. *Evaluasi dan Penilaian*: Membantu guru menilai kemajuan siswa secara objektif.

4. *Komunikasi*: Meningkatkan komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua.


Peran Strategis

1. *Pengembangan Keterampilan Abad 21*: Meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, kreatif, dan berkolaborasi.

2. *Pengembangan Karakter*: Membantu siswa mengembangkan karakter positif, seperti integritas dan kesabaran.

3. *Peningkatan Kualitas Pendidikan*: Meningkatkan kualitas pendidikan melalui penggunaan teknologi.

4. *Pengembangan Pendidikan Inklusif*: Menyediakan akses pendidikan bagi siswa dengan kebutuhan khusus.


Contoh Teknologi Digital

1. Platform pembelajaran online (Moodle, Canvas).

2. Aplikasi pendidikan (Duolingo, Khan Academy).

3. Alat kolaborasi (Google Classroom, Microsoft Teams).

4. Perangkat lunak pengembangan kurikulum (Curriculum Builder).


Sumber

1. UNESCO. (2020). Education and Technology.

2. OECD. (2020). Digital Education.

3. Kemendikbud. (2020). Pedoman Pembelajaran Jarak Jauh.




Toffler mengemukakan bahwa percepatan perubahan teknologi, sosial, dan ekonomi dapat menciptakan tekanan besar bagi masyarakat yang tidak siap. Dalam The Third Wave (1980), ia menjelaskan bahwa peradaban manusia telah melewati tiga gelombang utama,  agraris, industri, dan informasi.


Berikut beberapa peran teknologi digital:


Peran Utama

1. *Pengolah Informasi*: Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan informasi.

2. *Komunikasi*: Memfasilitasi komunikasi melalui email, chat, video call.

3. *Pendidikan*: Mendukung proses belajar mengajar secara online.

4. *Entertaiment*: Menyajikan hiburan seperti film, musik, game.

5. *Transaksi*: Memudahkan transaksi keuangan dan pembelian online.


Peran Pendukung

1. *Pengembangan Bisnis*: Meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

2. *Kesehatan*: Mendukung diagnosis dan pengobatan penyakit.

3. *Keamanan*: Meningkatkan keamanan data dan informasi.

4. *Lingkungan*: Mendukung pengelolaan lingkungan hidup.

5. *Pemerintahan*: Meningkatkan efisiensi layanan publik.


Peran Strategis

1. *Inovasi*: Mendorong inovasi dan kreativitas.

2. *Pengembangan Ekonomi*: Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

3. *Peningkatan Kualitas Hidup*: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

4. *Pengembangan Sumber Daya Manusia*: Meningkatkan kemampuan SDM.

5. *Pengembangan Teknologi*: Mendorong pengembangan teknologi baru.


Peran Sosial

1. *Penghubung Komunitas*: Menghubungkan komunitas dan jaringan sosial.

2. *Pengembangan Budaya*: Mendukung pengembangan budaya dan kesenian.

3. *Pengembangan Pendidikan*: Mendukung pengembangan pendidikan.

4. *Pengembangan Kesehatan Mental*: Mendukung kesehatan mental.

5. *Pengembangan Kesadaran Sosial*: Meningkatkan kesadaran sosial.


Sumber

1. UNESCO. (2020). Digital Technologies for Sustainable Development.

2. World Bank. (2020). Digital Economy.

3. OECD. (2020). Digital Transformation.




Literasi Digital Menciptakan Kemampuan dan Kesempatan

 Literasi Digital Menciptakan Kemampuan dan Kesempatan 

Narasumber: Romo Yulius


Pak Roma masih mempin rapat. Jadi Omjay gantikan sementara beliau masih memimpin rapat di gereja.


Literasi digital memang membuka peluang dan kesempatan luas bagi individu, masyarakat dan bangsa. Berikut beberapa manfaatnya:


Manfaat Individu

1. Meningkatkan kemampuan mengakses informasi.

2. Membangun keterampilan berpikir kritis.

3. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif.

4. Meningkatkan kesadaran akan keamanan online.

5. Membuka peluang kerja dan wirausaha.


Manfaat Masyarakat

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi akurat.

2. Mengurangi kesenjangan digital.

3. Membangun komunitas yang berpengetahuan.

4. Meningkatkan partisipasi dalam proses demokrasi.

5. Mengembangkan ekonomi digital.


Manfaat Bangsa

1. Meningkatkan daya saing global.

2. Mengembangkan industri kreatif dan inovatif.

3. Meningkatkan kualitas pendidikan.

4. Mengurangi pengangguran.

5. Membangun masyarakat yang berbasis pengetahuan.


Peluang Baru

1. Pendidikan online.

2. Wirausaha digital.

3. Kerja remote.

4. Pengembangan aplikasi.

5. Konten kreator.


Untuk meningkatkan literasi digital, perlu dilakukan:


1. Pendidikan formal dan non-formal.

2. Pelatihan dan workshop.

3. Kampanye kesadaran.

4. Pengembangan infrastruktur digital.

5. Kolaborasi antara pemerintah, industri dan masyarakat.


Sumber:


1. UNESCO: Literasi Media dan Informasi.

2. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

3. World Economic Forum.


[29/12 14.07] Wijaya Kusumah: Buat artikel literasi digital menciptakan kemampuan dan kesempatan

[29/12 14.07] Meta AI: Berikut artikel tentang literasi digital:


Literasi Digital: Kunci Kemampuan dan Kesempatan di Era Digital

Literasi digital telah menjadi kebutuhan fundamental di era digital saat ini. Kemampuan memahami, mengakses, dan menggunakkan teknologi digital secara efektif membuka peluang dan kesempatan baru bagi individu, masyarakat, dan bangsa.


Manfaat Literasi Digital

1. *Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis*: Literasi digital membantu individu membedakan informasi akurat dan palsu.

2. *Membangun Keterampilan Berkomunikasi*: Kemampuan berkomunikasi efektif melalui media digital.

3. *Mengembangkan Kesadaran Keamanan Online*: Melindungi diri dari ancaman cyber.

4. *Membuka Peluang Kerja dan Wirausaha*: Meningkatkan daya saing di pasar kerja global.

5. *Meningkatkan Kualitas Pendidikan*: Akses ke sumber belajar online.


Peluang Baru

1. *Pendidikan Online*: Mengakses pendidikan berkualitas secara global.

2. *Wirausaha Digital*: Mengembangkan bisnis online.

3. *Kerja Remote*: Bekerja dari mana saja.

4. *Pengembangan Aplikasi*: Menciptakan inovasi teknologi.

5. *Konten Kreator*: Mengembangkan karier di media sosial.


Tantangan dan Solusi

1. *Kesenjangan Digital*: Meningkatkan akses internet dan perangkat digital.

2. *Kurangnya Kemampuan*: Pelatihan dan pendidikan literasi digital.

3. *Keamanan Online*: Menggunakan teknologi keamanan dan kesadaran.


Peran Pemerintah dan Masyarakat

1. *Mengembangkan Infrastruktur Digital*: Meningkatkan kualitas jaringan internet.

2. *Mengadakan Pelatihan*: Meningkatkan kemampuan masyarakat.

3. *Mengkampanyekan Kesadaran*: Meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi digital.

4. *Mengembangkan Kurikulum*: Integrasi literasi digital dalam pendidikan formal.


Kesimpulan

Literasi digital merupakan kunci untuk membuka kemampuan dan kesempatan baru. Dengan meningkatkan kemampuan literasi digital, kita dapat menciptakan masyarakat yang berpengetahuan, berinovasi, dan berdaya saing.


Sumber

1. UNESCO: Literasi Media dan Informasi.

2. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

3. World Economic Forum.

[29/12 14.13] Wijaya Kusumah Om Jay: Dalam waktu yang sangat cepat sudah bisa buat artikel materi kita siang ini

[29/12 14.14] Wijaya Kusumah Om Jay: Inilah yang namanya membuka kemampuan dan kesempatan dengan literasi digital

[29/12 14.14] Wijaya Kusumah Om Jay: Kita tinggal minta bantuan AI langsung jadi artikelnya

[29/12 14.15] Wijaya Kusumah Om Jay: Kecerdasan buatan manusia memang canggih tapi kecerdasan buatan Allah jauh lebih canggih

[29/12 14.16] Wijaya Kusumah Om Jay: Contoh dalam bidang menghitung cepat.  Manusia membuat mesin yang namanya calculator

[29/12 14.17] Wijaya Kusumah Om Jay: Dengan calculator atau kalkulator itu manusia bisa cepat menghitung. Seperti pedagang kelontong di warung sembako. Dia menggunakan kalkulator untuk membantu menghitung jumlah harga yang dibeli oleh pelanggan setianya

[29/12 14.19] Wijaya Kusumah Om Jay: Apa itu literasi digital?

[29/12 14.19] Wijaya Kusumah Om Jay: Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami, mengakses, dan menggunakkan teknologi digital secara efektif dan bijak. Ini mencakup:


Kemampuan Utama

1. Mengakses dan mencari informasi online.

2. Membuat keputusan berdasarkan informasi online.

3. Berkomunikasi efektif melalui media digital.

4. Menggunakan teknologi digital untuk belajar dan berkarya.

5. Mengenali dan melindungi diri dari ancaman online (keamanan cyber).


Aspek Literasi Digital

1. Literasi informasi: memahami sumber dan keakuratan informasi.

2. Literasi media: memahami bahasa dan struktur media digital.

3. Literasi teknologi: memahami cara kerja perangkat dan aplikasi.

4. Literasi etika: memahami norma dan etika online.

5. Literasi keamanan: melindungi diri dari ancaman cyber.


Manfaat Literasi Digital

1. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

2. Membuka peluang kerja dan wirausaha.

3. Meningkatkan kualitas pendidikan.

4. Mengembangkan kesadaran akan keamanan online.

5. Meningkatkan partisipasi dalam masyarakat digital.


Sumber Belajar

1. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

2. UNESCO: Literasi Media dan Informasi.

3. World Economic Forum.

4. Situs web pendidikan online seperti Coursera, edX.


Dengan meningkatkan literasi digital, kita dapat menciptakan masyarakat yang berpengetahuan, berinovasi dan berdaya saing.

[29/12 14.20] Wijaya Kusumah Om Jay: Mengapa kita perlu belajar literasi digital?

[29/12 14.21] Wijaya Kusumah Om Jay: Kita perlu belajar literasi digital karena:


Alasan Utama

1. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam mencari informasi online.

2. Menghindari penyebaran informasi palsu (hoax).

3. Melindungi diri dari ancaman cyber (keamanan online).

4. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesempatan kerja.

5. Membuka peluang wirausaha dan inovasi.


Manfaat Pribadi

1. Meningkatkan kesadaran akan keamanan online.

2. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi efektif.

3. Meningkatkan kemampuan mencari informasi akurat.

4. Mengurangi risiko kecanduan media sosial.

5. Meningkatkan produktivitas.


Manfaat Sosial

1. Meningkatkan partisipasi dalam masyarakat digital.

2. Mengurangi kesenjangan digital.

3. Membangun komunitas yang berpengetahuan.

4. Meningkatkan kesadaran akan etika online.

5. Mengembangkan ekonomi digital.


Tantangan Masa Depan

1. Menghadapi perubahan teknologi cepat.

2. Mengatasi ancaman keamanan cyber.

3. Menghindari penyebaran informasi palsu.

4. Mengembangkan keterampilan untuk industri 4.0.

5. Meningkatkan kualitas hidup digital.


Sumber Belajar

1. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

2. UNESCO: Literasi Media dan Informasi.

3. World Economic Forum.

4. Situs web pendidikan online seperti Coursera, edX.

5. Buku "Literasi Digital" oleh Kemenkominfo.


Belajar literasi digital akan membantu kita menjadi warga digital yang cerdas dan bertanggung jawab.

[29/12 14.22] Wijaya Kusumah Om Jay: Bagaimana cara kita belajar literasi digital sehingga mampu memberikan kemampuan dan kesempatan?

[29/12 14.25] Wijaya Kusumah Om Jay: Berikut cara belajar literasi digital untuk meningkatkan kemampuan dan kesempatan:


Belajar Mandiri

1. Kursus online: Coursera, edX, Udemy.

2. Situs web pendidikan: Kemenkominfo, UNESCO, World Economic Forum.

3. Buku "Literasi Digital" oleh Kemenkominfo.

4. Aplikasi pembelajaran: Google Digital Garage, Microsoft Learn.


Pelatihan dan Workshop

1. Pelatihan literasi digital Kemenkominfo.

2. Workshop UNESCO.

3. Konferensi teknologi.

4. Pelatihan di institusi pendidikan.


Komunitas dan Forum

1. Grup Facebook "Literasi Digital Indonesia".

2. Forum Komenkominfo.

3. Komunitas teknologi.

4. Diskusi online.


Sumber Daya Online

1. YouTube: channel teknologi dan pendidikan.

2. Podcast: "Literasi Digital" dan "Teknologi".

3. Blog teknologi.

4. Situs web berita teknologi.


Keterampilan yang Harus Dipelajari

1. Penggunaan perangkat digital.

2. Aplikasi produktivitas.

3. Keamanan online.

4. Pemrograman.

5. Desain grafis.

6. Analisis data.

7. Pemasaran digital.


Tips Belajar

1. Mulai dari dasar.

2. Praktikkan langsung.

3. Ikuti update teknologi.

4. Bergabung dengan komunitas.

5. Belajar dari pengalaman.

6. Fokus pada minat.

7. Evaluasi kemajuan.


Manfaat Belajar Literasi Digital

1. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

2. Membuka peluang kerja.

3. Meningkatkan kualitas hidup.

4. Mengembangkan keterampilan.

5. Meningkatkan kesadaran keamanan online.


Sumber:


1. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

2. UNESCO.

3. World Economic Forum.

4. Coursera.

5. edX.

[29/12 14.26] Wijaya Kusumah Om Jay: Cara kita belajar literasi digital saat ini sudah sangat tepat dengan ikut bergabung di kelas guru motivator literasi digital yang disingkat gmld

[29/12 14.28] Wijaya Kusumah Om Jay: Kalau dari 400 orang peserta di sini mampu melahirkan peserta 1000 orang, maka akan lahir 400.000 guru motivator literasi digital yang tidak mudah termakan hoax atau berita bohong. Sebab mereka sudah makan cabe semuanya.

[29/12 14.28] Wijaya Kusumah Om Jay: Apa itu cabe?

[29/12 14.28] Wijaya Kusumah Om Jay: Cabe adalah singkatan dari Cakap digital

Aman digital 

Budaya digital

Etika digital

[29/12 14.29] Wijaya Kusumah Om Jay: Keempat pilar di atas adalah pilar penting dalam literasi digital

[29/12 14.29] Wijaya Kusumah Om Jay: Apa itu cakap digital?

[29/12 14.30] Wijaya Kusumah Om Jay: Cakap digital adalah kemampuan berkomunikasi efektif dan bijak melalui media digital, seperti media sosial, aplikasi pesan, dan email. Cakap digital mencakup:


Aspek Utama

1. Komunikasi yang jelas dan efektif.

2. Penggunaan bahasa yang tepat dan sopan.

3. Kemampuan memahami audiens dan konteks.

4. Penggunaan teknologi komunikasi secara bijak.

5. Kesadaran akan etika dan keamanan online.


Keterampilan Cakap Digital

1. Menulis pesan yang efektif.

2. Berbicara dengan bahasa yang tepat.

3. Menggunakan emoji dan simbol dengan bijak.

4. Memahami nuansa bahasa online.

5. Menghindari kesalahan ketik dan tata bahasa.

6. Menggunakan bahasa yang inklusif dan tidak diskriminatif.


Manfaat Cakap Digital

1. Meningkatkan hubungan interpersonal.

2. Membangun citra positif online.

3. Meningkatkan kesempatan kerja.

4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

5. Meningkatkan kesadaran akan keamanan online.


Tips Meningkatkan Cakap Digital

1. Belajar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang baik.

2. Praktikkan menulis dan berbicara secara teratur.

3. Ikuti kursus atau pelatihan komunikasi digital.

4. Baca buku tentang komunikasi efektif.

5. Bergabung dengan komunitas diskusi online.


Sumber:


1. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

2. UNESCO.

3. World Economic Forum.

4. Buku "Cakap Digital" oleh Kemenkominfo.

[29/12 14.30] Wijaya Kusumah Om Jay: Apa itu aman digital? Samakah dengan keamanan digital?

[29/12 14.32] Wijaya Kusumah Om Jay: Aman digital dan keamanan digital memiliki makna yang terkait namun tidak sama.


Aman Digital

Aman digital merujuk pada kondisi di mana individu atau organisasi terlindungi dari berbagai ancaman digital, seperti:


1. Serangan siber (hacking, malware).

2. Penipuan online (phishing, scam).

3. Kebocoran data pribadi.

4. Penggunaan teknologi yang tidak etis.

5. Ketergantungan pada teknologi.


Aman digital mencakup aspek:


1. Keamanan fisik (perangkat keras).

2. Keamanan logis (perangkat lunak).

3. Keamanan psikologis (perlindungan mental).

4. Keamanan sosial (perlindungan dari penipuan).


Keamanan Digital

Keamanan digital adalah upaya untuk melindungi sistem, jaringan, dan data dari ancaman digital. Keamanan digital mencakup:


1. Pengamanan jaringan.

2. Pengamanan data.

3. Pengamanan aplikasi.

4. Pengamanan perangkat.

5. Pengamanan identitas digital.


Perbedaan Utama

1. Aman digital lebih fokus pada keselamatan individu dan organisasi secara keseluruhan.

2. Keamanan digital lebih fokus pada teknologi dan sistem.


Tips Meningkatkan Aman Digital

1. Gunakan kata sandi kuat.

2. Aktifkan autentikasi dua faktor.

3. Perbarui perangkat lunak.

4. Gunakan antivirus.

5. Berhati-hati dengan email dan link mencurigakan.

6. Lindungi data pribadi.

7. Ikuti pedoman keamanan digital.


Sumber:


1. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

2. UNESCO.

3. World Economic Forum.

4. Buku "Aman Digital" oleh Kemenkominfo.


[29/12 14.32] Wijaya Kusumah Om Jay: Apa itu budaya digital?

[29/12 14.33] Wijaya Kusumah Om Jay: Budaya digital adalah nilai-nilai, norma, dan praktik yang berkembang dalam masyarakat yang menggunakan teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Budaya digital mencakup:


Aspek Utama

1. Komunikasi digital (media sosial, email, aplikasi pesan).

2. Kreativitas digital (konten kreator, desain grafis, video).

3. Inovasi digital (pengembangan aplikasi, teknologi baru).

4. Pendidikan digital (e-learning, kursus online).

5. Etika digital (keamanan online, privasi, hak cipta).


Karakteristik

1. Interaksi virtual.

2. Keterbukaan informasi.

3. Kolaborasi global.

4. Kreativitas dan inovasi.

5. Kesadaran akan keamanan dan privasi.


Manfaat

1. Meningkatkan kesempatan ekonomi.

2. Membangun komunitas global.

3. Meningkatkan akses pendidikan.

4. Mengembangkan kreativitas.

5. Meningkatkan efisiensi kerja.


Contoh Budaya Digital

1. Kebudayaan internet (meme, hashtag).

2. Komunitas gamer.

3. Konten kreator YouTube.

4. Pengembangan aplikasi.

5. E-commerce.


Tantangan

1. Kesenjangan digital.

2. Keamanan online.

3. Privasi data.

4. Ketergantungan teknologi.

5. Etika digital.


Sumber

1. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

2. UNESCO.

3. World Economic Forum.

4. Buku "Budaya Digital" oleh Kemenkominfo.

5. Jurnal "Budaya Digital dan Masyarakat" oleh Universitas Indonesia.

[29/12 14.33] Wijaya Kusumah Om Jay: Apa itu etika digital?

[29/12 14.35] Wijaya Kusumah Om Jay: Etika digital adalah prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang mengatur perilaku individu dan organisasi dalam menggunakan teknologi digital. Etika digital mencakup:


Aspek Utama

1. Privasi: melindungi informasi pribadi.

2. Keamanan: melindungi data dari akses tidak sah.

3. Hak cipta: menghormati karya orang lain.

4. Kebenaran: menghindari penyebaran informasi palsu.

5. Kesopanan: berkomunikasi dengan hormat.

6. Keterbukaan: transparansi dalam berinteraksi online.

7. Tanggung jawab: bertanggung jawab atas tindakan online.


Prinsip Etika Digital

1. Jangan menyebarluaskan informasi palsu.

2. Hormati hak cipta orang lain.

3. Jangan mengakses data pribadi tanpa izin.

4. Berkomunikasi dengan sopan dan hormat.

5. Lindungi data pribadi.

6. Jangan menggunakan teknologi untuk melakukan kejahatan.

7. Bertanggung jawab atas tindakan online.


Manfaat Etika Digital

1. Meningkatkan kepercayaan online.

2. Melindungi reputasi.

3. Meningkatkan kesadaran akan keamanan.

4. Membangun komunitas yang beretika.

5. Mengurangi risiko hukum.


Sumber

1. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

2. UNESCO.

3. World Economic Forum.

4. Buku "Etika Digital" oleh Kemenkominfo.

5. Jurnal "Etika Digital dan Masyarakat" oleh Universitas Indonesia.

[29/12 14.35] Wijaya Kusumah Om Jay: Bagaimana caranya mendapatkan modul literasi digital?

[29/12 14.36] Wijaya Kusumah Om Jay: Berikut beberapa cara mendapatkan modul literasi digital:


Sumber Resmi

1. Situs web Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo): (link unavailable)

2. Portal Literasi Digital Kemenkominfo: (link unavailable)

3. UNESCO: (link unavailable) (Literasi Media dan Informasi).

4. World Economic Forum: (link unavailable) (Digital Literacy).


Modul Pembelajaran

1. Coursera: (link unavailable) (kursus literasi digital).

2. edX: (link unavailable) (kursus literasi digital).

3. Udemy: (link unavailable) (kursus literasi digital).

4. Google Digital Garage: (link unavailable)


Aplikasi

1. Aplikasi "Literasi Digital" (Kemenkominfo).

2. Aplikasi "Digital Literacy" (Google).

3. Aplikasi "Cyber Security Awareness" (Kemenkominfo).


Lembaga Pendidikan

1. Universitas Indonesia (UI): kursus literasi digital.

2. Universitas Gadjah Mada (UGM): kursus literasi digital.

3. Institut Teknologi Bandung (ITB): kursus literasi digital.


Komunitas

1. Komunitas Literasi Digital Indonesia (KLDI).

2. Forum Literasi Digital Kemenkominfo.

3. Grup Facebook "Literasi Digital Indonesia".


Buku

1. "Literasi Digital" oleh Kemenkominfo.

2. "Digital Literacy" oleh UNESCO.

3. "Cyber Security Awareness" oleh Kemenkominfo.


Pelatihan

1. Pelatihan Literasi Digital Kemenkominfo.

2. Workshop UNESCO.

3. Konferensi teknologi.


Pastikan memilih sumber yang terpercaya dan sesuai kebutuhan.

[29/12 14.38] Wijaya Kusumah Om Jay: Jadi saat ini mudah sekali mendapatkan informasi. Dengan bantuan Google dan kecerdasan buatan atau artificial intelegensi atau AI maka kita dapat dengan mudah mendapatkan kesempatan

[29/12 14.39] Wijaya Kusumah Om Jay: Bagaimana cara peserta gmld PGRI mendapat kemampuan dan kesempatan dalam literasi digital saat ini?

[29/12 14.40] Wijaya Kusumah Om Jay: Berikut cara peserta Gerakan Literasi Digital (GLD) PGRI mendapatkan kemampuan dan kesempatan dalam literasi digital:


Kemampuan

1. Mengikuti pelatihan dan workshop literasi digital PGRI.

2. Mengakses modul pembelajaran digital PGRI.

3. Membaca buku dan artikel tentang literasi digital.

4. Mengikuti kursus online (Coursera, edX, Udemy).

5. Bergabung dengan komunitas literasi digital.

6. Mengikuti webinars dan konferensi teknologi.

7. Praktikkan langsung kemampuan digital.


Kesempatan

1. Membangun karier sebagai pengajar/guru digital.

2. Menjadi konten kreator di media sosial.

3. Mengembangkan bisnis online.

4. Menjadi bagian dari tim pengembang aplikasi.

5. Membuat blog atau vlog tentang teknologi.

6. Mengikuti kompetisi literasi digital.

7. Membangun jaringan profesional.


Sumber Daya PGRI

1. Situs web resmi PGRI ((link unavailable)).

2. Aplikasi PGRI Learning.

3. Modul Literasi Digital PGRI.

4. Buku "Literasi Digital" PGRI.

5. Komunitas Literasi Digital PGRI.


Sumber Daya Eksternal

1. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

2. UNESCO (Literasi Media dan Informasi).

3. World Economic Forum (Digital Literacy).

4. Google Digital Garage.

5. Coursera, edX, Udemy.


Tips

1. Tetap update dengan perkembangan teknologi.

2. Praktikkan kemampuan digital.

3. Bergabung dengan komunitas.

4. Membangun jaringan profesional.

5. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis.


[29/12 14.32] Wijaya Kusumah Om Jay: Apa itu budaya digital?

[29/12 14.33] Wijaya Kusumah Om Jay: Budaya digital adalah nilai-nilai, norma, dan praktik yang berkembang dalam masyarakat yang menggunakan teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Budaya digital mencakup:


Aspek Utama

1. Komunikasi digital (media sosial, email, aplikasi pesan).

2. Kreativitas digital (konten kreator, desain grafis, video).

3. Inovasi digital (pengembangan aplikasi, teknologi baru).

4. Pendidikan digital (e-learning, kursus online).

5. Etika digital (keamanan online, privasi, hak cipta).


Karakteristik

1. Interaksi virtual.

2. Keterbukaan informasi.

3. Kolaborasi global.

4. Kreativitas dan inovasi.

5. Kesadaran akan keamanan dan privasi.


Manfaat

1. Meningkatkan kesempatan ekonomi.

2. Membangun komunitas global.

3. Meningkatkan akses pendidikan.

4. Mengembangkan kreativitas.

5. Meningkatkan efisiensi kerja.


Contoh Budaya Digital

1. Kebudayaan internet (meme, hashtag).

2. Komunitas gamer.

3. Konten kreator YouTube.

4. Pengembangan aplikasi.

5. E-commerce.


Tantangan

1. Kesenjangan digital.

2. Keamanan online.

3. Privasi data.

4. Ketergantungan teknologi.

5. Etika digital.


Sumber

1. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

2. UNESCO.

3. World Economic Forum.

4. Buku "Budaya Digital" oleh Kemenkominfo.

5. Jurnal "Budaya Digital dan Masyarakat" oleh Universitas Indonesia.

[29/12 14.33] Wijaya Kusumah Om Jay: Apa itu etika digital?

[29/12 14.35] Wijaya Kusumah Om Jay: Etika digital adalah prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang mengatur perilaku individu dan organisasi dalam menggunakan teknologi digital. Etika digital mencakup:


Aspek Utama

1. Privasi: melindungi informasi pribadi.

2. Keamanan: melindungi data dari akses tidak sah.

3. Hak cipta: menghormati karya orang lain.

4. Kebenaran: menghindari penyebaran informasi palsu.

5. Kesopanan: berkomunikasi dengan hormat.

6. Keterbukaan: transparansi dalam berinteraksi online.

7. Tanggung jawab: bertanggung jawab atas tindakan online.


Prinsip Etika Digital

1. Jangan menyebarluaskan informasi palsu.

2. Hormati hak cipta orang lain.

3. Jangan mengakses data pribadi tanpa izin.

4. Berkomunikasi dengan sopan dan hormat.

5. Lindungi data pribadi.

6. Jangan menggunakan teknologi untuk melakukan kejahatan.

7. Bertanggung jawab atas tindakan online.


Manfaat Etika Digital

1. Meningkatkan kepercayaan online.

2. Melindungi reputasi.

3. Meningkatkan kesadaran akan keamanan.

4. Membangun komunitas yang beretika.

5. Mengurangi risiko hukum.


Sumber

1. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

2. UNESCO.

3. World Economic Forum.

4. Buku "Etika Digital" oleh Kemenkominfo.

5. Jurnal "Etika Digital dan Masyarakat" oleh Universitas Indonesia.

[29/12 14.35] Wijaya Kusumah Om Jay: Bagaimana caranya mendapatkan modul literasi digital?

[29/12 14.36] Wijaya Kusumah Om Jay: Berikut beberapa cara mendapatkan modul literasi digital:


Sumber Resmi

1. Situs web Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo): (link unavailable)

2. Portal Literasi Digital Kemenkominfo: (link unavailable)

3. UNESCO: (link unavailable) (Literasi Media dan Informasi).

4. World Economic Forum: (link unavailable) (Digital Literacy).


Modul Pembelajaran

1. Coursera: (link unavailable) (kursus literasi digital).

2. edX: (link unavailable) (kursus literasi digital).

3. Udemy: (link unavailable) (kursus literasi digital).

4. Google Digital Garage: (link unavailable)


Aplikasi

1. Aplikasi "Literasi Digital" (Kemenkominfo).

2. Aplikasi "Digital Literacy" (Google).

3. Aplikasi "Cyber Security Awareness" (Kemenkominfo).


Lembaga Pendidikan

1. Universitas Indonesia (UI): kursus literasi digital.

2. Universitas Gadjah Mada (UGM): kursus literasi digital.

3. Institut Teknologi Bandung (ITB): kursus literasi digital.


Komunitas

1. Komunitas Literasi Digital Indonesia (KLDI).

2. Forum Literasi Digital Kemenkominfo.

3. Grup Facebook "Literasi Digital Indonesia".


Buku

1. "Literasi Digital" oleh Kemenkominfo.

2. "Digital Literacy" oleh UNESCO.

3. "Cyber Security Awareness" oleh Kemenkominfo.


Pelatihan

1. Pelatihan Literasi Digital Kemenkominfo.

2. Workshop UNESCO.

3. Konferensi teknologi.


Pastikan memilih sumber yang terpercaya dan sesuai kebutuhan.

[29/12 14.38] Wijaya Kusumah Om Jay: Jadi saat ini mudah sekali mendapatkan informasi. Dengan bantuan Google dan kecerdasan buatan atau artificial intelegensi atau AI maka kita dapat dengan mudah mendapatkan kesempatan

[29/12 14.39] Wijaya Kusumah Om Jay: Bagaimana cara peserta gmld PGRI mendapat kemampuan dan kesempatan dalam literasi digital saat ini?

[29/12 14.40] Wijaya Kusumah Om Jay: Berikut cara peserta Gerakan Literasi Digital (GLD) PGRI mendapatkan kemampuan dan kesempatan dalam literasi digital:


Kemampuan

1. Mengikuti pelatihan dan workshop literasi digital PGRI.

2. Mengakses modul pembelajaran digital PGRI.

3. Membaca buku dan artikel tentang literasi digital.

4. Mengikuti kursus online (Coursera, edX, Udemy).

5. Bergabung dengan komunitas literasi digital.

6. Mengikuti webinars dan konferensi teknologi.

7. Praktikkan langsung kemampuan digital.


Kesempatan

1. Membangun karier sebagai pengajar/guru digital.

2. Menjadi konten kreator di media sosial.

3. Mengembangkan bisnis online.

4. Menjadi bagian dari tim pengembang aplikasi.

5. Membuat blog atau vlog tentang teknologi.

6. Mengikuti kompetisi literasi digital.

7. Membangun jaringan profesional.


Sumber Daya PGRI

1. Situs web resmi PGRI ((link unavailable)).

2. Aplikasi PGRI Learning.

3. Modul Literasi Digital PGRI.

4. Buku "Literasi Digital" PGRI.

5. Komunitas Literasi Digital PGRI.


Sumber Daya Eksternal

1. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

2. UNESCO (Literasi Media dan Informasi).

3. World Economic Forum (Digital Literacy).

4. Google Digital Garage.

5. Coursera, edX, Udemy.


Tips

1. Tetap update dengan perkembangan teknologi.

2. Praktikkan kemampuan digital.

3. Bergabung dengan komunitas.

4. Membangun jaringan profesional.

5. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

[29/12 14.41] Wijaya Kusumah Om Jay: Jangan lupa sering membuka website https://PGRI.or.id


Supaya kita mendapatkan informasi tentang kegiatan PGRI secara resmi

[29/12 14.47] Wijaya Kusumah Om Jay: Lihat postingan Instagram oleh @litdig.jktbanten ini: https://www.instagram.com/reel/C9Md_v3P7-t/?igsh=YzAyMDM1MGJkZA==

[29/12 14.48] Wijaya Kusumah Om Jay: Banyak video tentang literasi digital yang membuka kemampuan dan kesempatan

[29/12 14.49] Wijaya Kusumah Om Jay: Kita bisa cari di google atau bertanya kepada meta AI

[29/12 14.53] Wijaya Kusumah Om Jay: Berikut beberapa sumber video literasi digital yang bisa kamu akses:


Channel YouTube Resmi

- *Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)*: Menyediakan berbagai video tentang literasi digital, termasuk tips dan panduan untuk mengembangkan kecakapan digital.¹

- *Siberkreasi*: Menyediakan artikel dan video tentang literasi digital yang bisa dibagikan kepada keluarga dan teman.


Playlist dan Video

- *Makin Cakap Digital*: Playlist yang menyediakan inspirasi literasi digital dan sumber belajar terpercaya.

- *Roadmap Literasi Digital 2020-2024*: Video yang menyajikan pandangan luas tentang literasi digital dan pentingnya dalam kehidupan kita.


Sumber Belajar Lainnya

- *(link unavailable)*: Situs web resmi yang menyediakan artikel, tips, dan panduan untuk mengembangkan kecakapan digital.

- *Event Literasi Digital*: Acara yang menyediakan inspirasi literasi digital dan sumber belajar terpercaya.²


Semoga membantu!

[29/12 14.53] Wijaya Kusumah Om Jay: Bisa juga buka website siberkreasi

[29/12 14.55] Wijaya Kusumah Om Jay: https://gnld.siberkreasi.id/

[29/12 14.57] Wijaya Kusumah Om Jay: https://gnld.siberkreasi.id/modul/


Anda bisa petik dan ambil cabe di sana

[29/12 14.59] Wijaya Kusumah Om Jay: Berikut kesimpulan materi literasi digital:


Kemampuan

1. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.

2. Mengembangkan keterampilan digital (komputasi, programming, desain).

3. Meningkatkan kesadaran akan keamanan online.

4. Mengembangkan kemampuan komunikasi efektif.

5. Meningkatkan kemampuan mencari informasi akurat.


Kesempatan

1. Membuka peluang kerja dan wirausaha.

2. Meningkatkan kesempatan pendidikan dan pelatihan.

3. Mengembangkan karier di bidang teknologi.

4. Membangun jaringan profesional.

5. Meningkatkan kesempatan berpartisipasi dalam masyarakat digital.


Manfaat

1. Meningkatkan kualitas hidup.

2. Membangun masyarakat digital yang cerdas.

3. Meningkatkan produktivitas.

4. Mengurangi kesenjangan digital.

5. Membuka peluang ekonomi.


Prinsip

1. Etika digital.

2. Keamanan online.

3. Privasi data.

4. Kreativitas dan inovasi.

5. Kolaborasi dan berbagi pengetahuan.


Sumber:


1. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

2. UNESCO.

3. World Economic Forum.

4. Buku "Literasi Digital" oleh Kemenkominfo.


Semoga kesimpulan ini membantu!


[29/12 15.06] +62 898-0910-211: Nama : Endang

Asal : Bogor 

Pertanyaan:

1. Banyak dampak positif dari literasi digital, kira-kira  adakah dampak negatifnya bagi kita?

    2. Pertama -tama membaca  membaca tulisan atau jawaban dari AI terasa sangat luar biasa, tapi apa saya sendiri yang merasakan sepertinya kehilangan sense of human. 

Jadi semua pertanyaan menjadi mudah dijawab.

Mohon penjelasannya Omjay.

Terima kasih untuk Omjay  Pak Edmu๐Ÿ™

[29/12 15.07] Wijaya Kusumah Om Jay: Terima kasih, Bu Endang dari Bogor!


Pertanyaan Anda sangat relevan dan mendalam. Berikut jawaban:


Dampak Negatif Literasi Digital

1. Ketergantungan teknologi: Mengurangi interaksi sosial langsung.

2. Kesenjangan digital: Meningkatkan perbedaan antara yang memiliki akses teknologi dan tidak.

3. Informasi palsu: Menyebarluaskan hoaks dan disinformasi.

4. Kebocoran data pribadi: Mengancam privasi.

5. Ketergantungan pada AI: Mengurangi kemampuan berpikir kritis.

6. Gangguan mental: Stres, kecemasan, dan depresi.

7. Pengaruh sosial: Mengubah nilai-nilai dan perilaku.


Mengatasi Kehilangan "Sense of Human"

1. Keseimbangan: Gunakan teknologi secara bijak, tidak berlebihan.

2. Interaksi langsung: Tetapkan waktu untuk berinteraksi dengan manusia.

3. Kritisisme: Pertanyakan informasi dari AI dan cari sumber lain.

4. Pengembangan emosi: Latih empati dan kesadaran diri.

5. Pendidikan: Ajarkan literasi digital dan etika teknologi.

6. Refleksi: Tinjau penggunaan teknologi dan dampaknya.


Tips Mengintegrasikan "Sense of Human" dalam Era Digital

1. Berbagi pengalaman pribadi.

2. Menggunakan bahasa yang santun.

3. Menunjukkan empati.

4. Membangun hubungan langsung.

5. Menghargai perbedaan.


Sumber:


1. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

2. UNESCO.

3. World Economic Forum.


Terima kasih atas pertanyaannya, Bu Endang!


[29/12 15.10] Wijaya Kusumah Om Jay: Bagaimana kalau kita malas belajar literasi digital?

[29/12 15.11] Dail Maruf.M.Pd.: Tidak bakal maju dan ketinggalan

[29/12 15.11] +62 898-0910-211: Menjadi kurang update (kudet)

[29/12 15.11] Wijaya Kusumah Om Jay: Jika Anda merasa malas belajar literasi digital, berikut beberapa tips untuk memotivasi diri:


Motivasi Diri

1. Tetapkan tujuan: Tentukan apa yang ingin dicapai dengan belajar literasi digital.

2. Manfaatkan keuntungan: Pahami bagaimana literasi digital meningkatkan kualitas hidup.

3. Cari sumber inspirasi: Baca cerita sukses orang lain yang belajar literasi digital.


Membuat Belajar Menyenangkan

1. Pilih metode belajar yang menyenangkan (video, podcast, aplikasi).

2. Bergabung dengan komunitas belajar.

3. Belajar bersama teman.

4. Berikan reward pada diri sendiri.


Mengatasi Malas

1. Buat jadwal belajar.

2. Mulai dari hal kecil.

3. Fokus pada satu topik per hari.

4. Istirahatlah secara teratur.

5. Cari motivasi dari orang lain.


Sumber Belajar

1. Situs web Kemenkominfo.

2. Aplikasi belajar online (Coursera, Udemy).

3. YouTube (channel literasi digital).

4. Buku "Literasi Digital" oleh Kemenkominfo.


Manfaat Literasi Digital

1. Meningkatkan kesempatan kerja.

2. Membangun karier.

3. Meningkatkan kualitas hidup.

4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

5. Membuka peluang bisnis.


Ingat, belajar literasi digital adalah investasi untuk masa depan. Mulailah hari ini!

[29/12 15.11] Dail Maruf.M.Pd.: Apakah mencari bahan skripsi tesis n disertasi dibolehkan pakai AI

[29/12 15.14] Yuyun Srimulyati sumedang: Nama :  Yuyun Srimulyati

Asal    : Sumedang - Jawa Barat

Pertanyaan : 

1. Apakah literasi digital menciptakan realitas virtual yang mempengaruhi realitas fisik?

2. Bagaimana literasi digital mempengaruhi konsep identitas dan keaslian?

Terima kasih ๐Ÿ™

[29/12 15.14] Wijaya Kusumah Om Jay: Pak Dail tepat! Literasi digital sangat penting untuk kemajuan individu dan masyarakat. Tanpa kemampuan literasi digital, kita akan:


Ketinggalan dalam Berbagai Aspek

1. Informasi: Tidak dapat mengakses informasi akurat dan terkini.

2. Ekonomi: Kehilangan peluang kerja dan bisnis.

3. Pendidikan: Tertinggal dari perkembangan ilmu pengetahuan.

4. Sosial: Sulit berinteraksi dengan masyarakat digital.


Dampak Ketinggalan Literasi Digital

1. Kesenjangan digital semakin lebar.

2. Ketergantungan pada teknologi lain.

3. Sulit beradaptasi dengan perubahan.

4. Kehilangan kesempatan pengembangan diri.


Manfaat Belajar Literasi Digital

1. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

2. Membuka peluang kerja dan bisnis.

3. Meningkatkan kualitas hidup.

4. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi.

5. Membangun masyarakat digital yang cerdas.


Sumber:


1. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

2. UNESCO.

3. World Economic Forum.


Jadi, belajar literasi digital sangat penting untuk kemajuan dan menghindari ketinggalan!

[29/12 15.15] Wijaya Kusumah Om Jay: Pak Dail, menggunakan AI dalam mencari bahan skripsi, tesis atau disertasi boleh dilakukan, tetapi dengan beberapa catatan:


Kelebihan

1. Meningkatkan efisiensi pencarian.

2. Memperluas cakupan sumber.

3. Membantu analisis data.


Keterbatasan

1. Kualitas sumber: Pastikan sumber yang ditemukan valid dan akurat.

2. Plagiarisme: Jangan menyalin konten AI secara langsung.

3. Ketergantungan: Jangan mengandalkan AI sepenuhnya.

4. Etika: Sertakan sumber dan referensi dengan benar.


Penggunaan AI yang Tepat

1. Mencari referensi dan sumber.

2. Analisis data sekunder.

3. Membantu penulisan awal (outline, draft).

4. Mengecek kesalahan tata bahasa dan ejaan.


Penggunaan AI yang Tidak Tepat

1. Menyalin konten AI secara langsung.

2. Menggunakan AI sebagai sumber utama.

3. Tidak memverifikasi keakuratan informasi.

4. Mengabaikan etika penulisan akademik.


Sumber AI yang Direkomendasikan

1. Google Scholar.

2. ResearchGate.

3. (link unavailable)

4. Semantic Scholar.

5. Microsoft Academic.


Pedoman

1. Periksa kebijakan akademik universitas.

2. Konsultasikan dengan dosen pembimbing.

3. Gunakan AI sebagai alat bantu, bukan pengganti.


Sumber:


1. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

2. Peraturan Rektor Universitas Indonesia.

3. IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers).


Semoga membantu, Pak Dail!


[29/12 15.16] Wijaya Kusumah Om Jay: Bu Yuyun Srimulyati dari Sumedang, Jawa Barat!


Berikut jawaban pertanyaan Anda:


Literasi Digital dan Realitas Virtual

1. Literasi digital memungkinkan penciptaan realitas virtual melalui teknologi seperti VR (Virtual Reality), AR (Augmented Reality), dan MR (Mixed Reality).

2. Realitas virtual ini mempengaruhi realitas fisik dengan:

- Mengubah cara berinteraksi dan berkomunikasi.

- Membentuk perilaku dan kebiasaan baru.

- Mengubah cara belajar dan bekerja.

- Mempengaruhi kesehatan mental dan fisik.


Literasi Digital dan Identitas/Keaslian

1. Literasi digital mempengaruhi konsep identitas dengan:

- Membentuk identitas digital (profil online).

- Mengubah cara mengekspresikan diri.

- Membuat batasan antara identitas online dan offline menjadi kabur.

1. Literasi digital juga mempengaruhi keaslian dengan:

- Membuat kesulitan membedakan antara informasi palsu dan benar.

- Mengubah cara memahami kebenaran dan realitas.

- Membuat perluasan konsep "keaslian" dalam konteks digital.


Dampak dan Implikasi

1. Perluasan kesadaran akan etika digital.

2. Pengembangan keterampilan literasi digital.

3. Perlindungan privasi dan keamanan data.

4. Pembentukan regulasi dan kebijakan terkait.


Sumber

1. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

2. UNESCO.

3. World Economic Forum.

4. Jurnal "Literasi Digital dan Masyarakat" oleh Universitas Indonesia.


Terima kasih atas pertanyaannya, Bu Yuyun!

[29/12 15.18] Wijaya Kusumah Om Jay: Benar sekali, Bu Endang!


Mengabaikan literasi digital dapat menyebabkan:


Dampak Jangka Pendek

1. Ketinggalan informasi terkini.

2. Sulit beradaptasi dengan teknologi baru.

3. Ketergantungan pada orang lain untuk mengakses informasi.

4. Kesulitan mengakses layanan online.


Dampak Jangka Panjang

1. Kesenjangan digital semakin lebar.

2. Kehilangan peluang kerja dan bisnis.

3. Sulit mengembangkan karier.

4. Ketergantungan pada teknologi lain.


Solusi

1. Mulai belajar literasi digital dari dasar.

2. Ikuti kursus atau pelatihan.

3. Bergabung dengan komunitas literasi digital.

4. Praktikkan kemampuan digital.


Sumber Belajar

1. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

2. Situs web literasi digital.

3. Aplikasi belajar online (Coursera, Udemy).

4. YouTube channel literasi digital.


Jangan menjadi "kudet"! Belajar literasi digital sekarang juga!

[29/12 15.23] Wijaya Kusumah Om Jay: Bisakah literasi digital membuka lapangan pekerjaan?

[29/12 15.24] Wijaya Kusumah Om Jay: Literasi digital dapat membuka lapangan pekerjaan dan peluang karir baru. Berikut beberapa contoh:


Profesi Baru

1. Pengembang Aplikasi Mobile

2. Analisis Data Digital

3. Spesialis Keamanan Siber

4. Manajer Media Sosial

5. Konsultan Digital Marketing

6. Pengembang Web

7. Analisis Intelijen Bisnis

8. Spesialis IoT (Internet of Things)


Peluang Kerja

1. Industri teknologi informasi.

2. Perusahaan startup digital.

3. Lembaga pendidikan.

4. Instansi pemerintah.

5. Perusahaan media dan komunikasi.

6. Industri kreatif digital.

7. Perusahaan konsultan digital.


Keterampilan yang Dibutuhkan

1. Pengembangan aplikasi.

2. Analisis data.

3. Desain grafis.

4. Digital marketing.

5. Keamanan siber.

6. Pengelolaan media sosial.

7. Pemrograman.


Sumber Pelatihan

1. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

2. Coursera.

3. Udemy.

4. edX.

5. Codecademy.

6. Google Developers.

7. YouTube channel literasi digital.


Tips

1. Fokus pada keterampilan spesifik.

2. Bangun portofolio.

3. Jaringan profesional.

4. Ikuti tren industri.

5. Terus belajar dan berkembang.


Literasi digital membuka peluang karir yang luas dan menjanjikan. Belajarlah sekarang!

[29/12 15.24] Yuyun Srimulyati sumedang: of course why not?

[29/12 15.25] Wijaya Kusumah Om Jay: Bu Yuyun benar sekali! Literasi digital memang sangat penting dan bermanfaat. Dengan literasi digital, kita bisa:


Meningkatkan Kemampuan

1. Meningkatkan kesadaran akan teknologi.

2. Mengembangkan keterampilan digital.

3. Meningkatkan produktivitas.

4. Membuka peluang karir baru.


Mengakses Informasi

1. Mengakses informasi terkini.

2. Meningkatkan pengetahuan.

3. Membantu pengambilan keputusan.

4. Mengurangi kesenjangan digital.


Meningkatkan Kualitas Hidup

1. Meningkatkan kualitas hidup.

2. Membantu pengelolaan waktu.

3. Meningkatkan koneksi sosial.

4. Membuka peluang bisnis.


Sumber Belajar

1. Kementerian Komunikasi dan Informatika.

2. Coursera.

3. Udemy.

4. edX.

5. YouTube channel literasi digital.


Teruslah belajar dan berkembang, Bu Yuyun!

[29/12 15.30] Wijaya Kusumah Om Jay: Terima kasih, Bu Doktor Mudafiatun!


Semangat belajar memang sangat penting! Dengan semangat itu, kita bisa:


Mengembangkan Diri

1. Meningkatkan pengetahuan.

2. Mengembangkan keterampilan.

3. Membuka peluang baru.


Mencapai Tujuan

1. Meningkatkan kesadaran diri.

2. Membangun kepercayaan diri.

3. Mencapai kesuksesan.


Menjadi Inspirasi

[29/12 15.31] Edmu Yulfizar - PAI K2 K: Terima kasih atas perhatiannya! Literasi digital merupakan kunci untuk membuka pintu gerbang pengetahuan dan kesempatan baru. Dengan memahami literasi digital, kita dapat mengakses informasi yang tak terbatas dan meningkatkan kemampuan dalam berbagai bidang.


Semoga pembelajaran ini bermanfaat bagi Bapak/Ibu. Mari kita terus mengembangkan kemampuan literasi digital untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah!

[29/12 15.31] Edmu Yulfizar - PAI K2 K: satu kalimat penutup Omjay untuk materi kali ini sebelum ditutup?๐Ÿ˜Š

[29/12 15.31] Wijaya Kusumah Om Jay: Benar sekali, Bu Endang!


AI memang tidak hanya membantu pekerjaan dan pendidikan, tapi juga bisa menjadi sumber hiburan, seperti:


Hiburan Edukatif

1. Permainan edukatif (puzzle, quiz).

2. Aplikasi musik dan seni.

3. Cerita interaktif.


Kreativitas

1. Generasi puisi dan cerita.

2. Membuat musik dan lagu.

3. Desain grafis dan digital.


Interaksi

1. Chatbot humor.

2. Asisten virtual.

3. Permainan interaktif.


Hiburan Populer

1. Film dan serial dengan efek AI.

2. Permainan video dengan AI.

3. Aplikasi karaoke.


Contoh aplikasi hiburan AI:


1. Replika (chatbot teman).

2. Prisma (edit foto).

3. Amper Music (membuat musik).

4. AI Writer (cerita interaktif).


Sumber:


1. Google Play Store.

2. App Store.

3. Situs web teknologi.


Terima kasih, Bu Endang!

1. Membagikan pengetahuan.

2. Menginspirasi orang lain.

3. Membangun komunitas belajar.


Teruslah semangat belajar, Bu Doktor!



Sabtu, 28 Desember 2024

Berita Hoax Sangat Berbahaya



Menurut Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd, hoax itu sangat berbahaya dan bisa membuat manusia saling membenci dan tidak lagi saling berkasih sayang
 Jika Anda pernah tertipu berita bohong atau hoax, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:


Mengakui Kesalahan

1. Akui bahwa Anda salah dan jangan malu mengakui kesalahan.

2. Jangan mempertahankan pendapat yang salah.


Mencari Kebenaran

1. Cari sumber informasi yang kredibel dan terkini.

2. Periksa fakta dan data yang mendukung.

3. Baca artikel atau berita dari sumber yang berbeda.


Mengoreksi Kesalahan

1. Beri klarifikasi atau koreksi pada media sosial atau forum diskusi.

2. Beritahu orang-orang yang mungkin terpengaruh.

3. Jelaskan mengapa Anda salah dan apa yang Anda pelajari.


Meningkatkan Keterampilan

1. Pelajari cara mengidentifikasi hoax.

2. Ikuti kursus atau pelatihan literasi media.

3. Baca artikel tentang kritisisme dan pemikiran logis.


Menghindari Penyebaran Hoax

1. Jangan membagikan informasi tanpa memeriksa kebenaran.

2. Gunakan faktor-faktor berikut untuk mengidentifikasi hoax:

- Sumber tidak jelas atau tidak kredibel.

- Bahasa yang emosional atau provokatif.

- Tidak ada bukti atau sumber yang mendukung.

- Informasi yang tidak sesuai dengan logika.


Membangun Kesadaran

1. Bagikan pengalaman Anda untuk mengedukasi orang lain.

2. Dorong orang lain untuk memeriksa kebenaran informasi.

3. Dukung kampanye anti-hoax dan literasi media.


Sumber:


1. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) - Pedoman Mengenali dan Menghindari Hoax.

2. UNESCO - Literasi Media dan Informasi.

3. (link unavailable) - Cara Mengenali Hoax.

Saring sebelum sharing. Saat menerima berita, harus memahami dg logika. Sebaiknya lebih bijaksana dan smart dalam menerima sebuah berita apalagi bersifat hoax.


Nama : Endang 

Asal kota : Bogor.

Pertanyaan: 

1. Sejauh mana kita bisa komplain atas hoax yang sering terjadi dan kepihak mana kita bisa melakukannya ?

2. Adakah tindak lanjut yang dilakukan oleh pemerintah atau pihak berwajib dari berita hoax yang terjadi di sekitar kita?


Terima kasih Omjay ๐Ÿ™


Ibu Endang dari Bogor, berikut jawaban atas pertanyaan Anda:


Komplain Hoax

1. Anda bisa melaporkan hoax ke:

- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui situs web resmi atau aplikasi "Laporkan Hoax".

- Polisi Republik Indonesia (Polri) melalui unit Cyber Crime atau Polisi Resor setempat.

- Platform media sosial (Facebook, Twitter, Instagram) melalui fitur "Laporkan Konten".

1. Pastikan Anda menyertakan bukti (screenshot, link, atau dokumen) dan informasi lengkap tentang hoax tersebut.


Tindak Lanjut Pemerintah

1. Kemenkominfo memiliki Tim Verifikasi Fakta untuk memeriksa kebenaran informasi.

2. Polri memiliki Unit Cyber Crime untuk menyelidiki dan menindaklanjuti kasus hoax.

3. Pemerintah juga melakukan kampanye kesadaran tentang bahaya hoax melalui berbagai media.

4. Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronika (UU ITE) Pasal 28 ayat (1) dan Pasal 45 ayat (1) mengatur tentang tindakan pidana atas penyebaran informasi palsu.


Langkah-Langkah Pelaporan

1. Catat tanggal, waktu, dan sumber informasi hoax.

2. Ambil screenshot atau simpan link konten hoax.

3. Laporkan ke pihak berwenang dengan menyertakan bukti.

4. Ikuti proses verifikasi dan penindakan.


Sumber Informasi

1. Kementerian Komunikasi dan Informatika ((link unavailable))

2. Polisi Republik Indonesia ((link unavailable))

3. Situs web verifikasi fakta seperti FactCheck dan Snopes.


Semoga informasi

 ini membantu, bu Endang!


Kalau kita pernah tertipu berita bohong atau hoax bagaimana?


Jika Anda pernah tertipu berita bohong atau hoax, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:


Mengakui Kesalahan

1. Akui bahwa Anda salah dan jangan malu mengakui kesalahan.

2. Jangan mempertahankan pendapat yang salah.


Mencari Kebenaran

1. Cari sumber informasi yang kredibel dan terkini.

2. Periksa fakta dan data yang mendukung.

3. Baca artikel atau berita dari sumber yang berbeda.


Mengoreksi Kesalahan

1. Beri klarifikasi atau koreksi pada media sosial atau forum diskusi.

2. Beritahu orang-orang yang mungkin terpengaruh.

3. Jelaskan mengapa Anda salah dan apa yang Anda pelajari.


Meningkatkan Keterampilan

1. Pelajari cara mengidentifikasi hoax.

2. Ikuti kursus atau pelatihan literasi media.

3. Baca artikel tentang kritisisme dan pemikiran logis.


Menghindari Penyebaran Hoax

1. Jangan membagikan informasi tanpa memeriksa kebenaran.

2. Gunakan faktor-faktor berikut untuk mengidentifikasi hoax:

- Sumber tidak jelas atau tidak kredibel.

- Bahasa yang emosional atau provokatif.

- Tidak ada bukti atau sumber yang mendukung.

- Informasi yang tidak sesuai dengan logika.


Membangun Kesadaran

1. Bagikan pengalaman Anda untuk mengedukasi orang lain.

2. Dorong orang lain untuk memeriksa kebenaran informasi.

3. Dukung kampanye anti-hoax dan literasi media.


Sumber:


1. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) - Pedoman Mengenali dan Menghindari Hoax.

2. UNESCO - Literasi Media dan Informasi.

3. (link unavailable) - Cara Mengenali Hoax.


Nama ...Bu Very

Kota .....Purwokerto

Tanya Bagaimana caranya supaya tahu bahwa ini berita hoax karena bahasanya sangat meyakinkan dan kadang mencantumkan sumber aslinya.

Teriima kasih Om Jay


[28/12, 15.31] Meta AI: Bu Very, berikut beberapa cara untuk mengidentifikasi berita hoax:


Ciri-ciri Berita Hoax

1. Bahasa yang emosional atau provokatif.

2. Judul yang sensasional atau menyesatkan.

3. Tidak ada tanggal atau waktu yang jelas.

4. Sumber tidak jelas atau tidak kredibel.

5. Tidak ada bukti atau sumber yang mendukung.

6. Informasi yang tidak sesuai dengan logika atau fakta.

7. Menggunakan kata-kata seperti "eksclusif", "breaking news", atau "terungkap).


Cara Mengidentifikasi Sumber

1. Periksa situs web resmi sumber tersebut.

2. Cari informasi serupa dari sumber lain yang kredibel.

3. Periksa tanggal dan waktu publikasi.

4. Cari informasi tentang penulis atau pengarang.

5. Periksa apakah sumber tersebut memiliki reputasi baik.


Cara Memeriksa Kebenaran

1. Cari verifikasi dari fakt-checker seperti Kompas Fact Check atau AFP Fact Check.

2. Periksa situs web resmi pemerintah atau lembaga terkait.

3. Cari informasi dari sumber yang berbeda.

4. Gunakan mesin pencari untuk mencari informasi serupa.

5. Periksa apakah berita tersebut sudah dikoreksi atau ditarik.


Tips Tambahan

1. Jangan langsung membagikan berita tanpa memeriksa kebenaran.

2. Gunakan logika dan pertimbangkan kemungkinan.

3. Jangan terpengaruh emosi.

4. Ikuti kursus atau pelatihan literasi media.

5. Berhati-hati dengan berita yang mengandung prasangka atau bias.


Sumber:


1. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)

2. UNESCO - Literasi Media dan Informasi

3. Kompas Fact Check

4. AFP Fact Check


Semoga membantu, Bu Very!


Bu Very, berikut beberapa cara untuk mengidentifikasi berita hoax:


Ciri-ciri Berita Hoax

1. Bahasa yang emosional atau provokatif.

2. Judul yang sensasional atau menyesatkan.

3. Tidak ada tanggal atau waktu yang jelas.

4. Sumber tidak jelas atau tidak kredibel.

5. Tidak ada bukti atau sumber yang mendukung.

6. Informasi yang tidak sesuai dengan logika atau fakta.

7. Menggunakan kata-kata seperti "eksclusif", "breaking news", atau "terungkap).


Cara Mengidentifikasi Sumber

1. Periksa situs web resmi sumber tersebut.

2. Cari informasi serupa dari sumber lain yang kredibel.

3. Periksa tanggal dan waktu publikasi.

4. Cari informasi tentang penulis atau pengarang.

5. Periksa apakah sumber tersebut memiliki reputasi baik.


Cara Memeriksa Kebenaran

1. Cari verifikasi dari fakt-checker seperti Kompas Fact Check atau AFP Fact Check.

2. Periksa situs web resmi pemerintah atau lembaga terkait.

3. Cari informasi dari sumber yang berbeda.

4. Gunakan mesin pencari untuk mencari informasi serupa.

5. Periksa apakah berita tersebut sudah dikoreksi atau ditarik.


Semoga dapat menjawab pertanyaan bu very




Jumat, 27 Desember 2024

Mengekspresikan Diri yang Baik di Media Sosial Menurut Bu Ritawati


 

Moderator: Lely Suryani 

Sebelum mulai materi, kita disiguhi dengan profil narasumber kita yang luar biasa.

http://www.cikgurita.com/2022/06/about-me.html


Apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd beserta team solid yang selalu siap mengadakan kegiatan pelatihan/workshop untuk Bpk/ibu guru hebat di seluruh Indonesia semoga Om Jay, team solid, narsum serta Bpk/Ibu peserta GMLD selalu diberi kesehatan dan dimudahkan dalam segala urusannya terutama dalam mencari ilmu dan berbagi ilmu.


Ceritanya:

Senin kemarin beliau mendapat undangan dari Om Jay untuk menjadi pemateri pada GMLD ini dengan tema Keterampilan Digital Untuk Masa Depan yang Cerah. Lalu sempat mempersiapkan materi tersebut kemarin kemudian konfirmasi ternyata Om Jay salah ketik seharusnya *Mengekspresikan Diri yang Baik di Media Sosial* wah beliau jadi tertantang. Tema ini terlihat simple tapi difficult.๐Ÿ˜‡


Satu indikator yang mengantarkan beliau menjadi guru inspiratif  Kemendikbud tahun 2021 bisa jadi karena  ‘mengekspresikan diri di media sosial’ karena pada saat itu beliau mengangkat Praktik baik dengan judul *Literasi blog dan Tutorial Youtube dalam Mengatasi Learning Loss*. Beliau yakin jika  tidak mengekspresikan Keterampilan Digital  lewat tulisan di blog dan youtube tentu saja kecil harapan  bisa menjadi peserta terbaik guru inspiratif jenjang SMP ketika itu.


Di era serba Digital ini hampir semua kalangan banyak mengekspresikan dirinya di media sosial.  Banyak diantara mereka mendapatkan penghasilan karena berhasil menjadi konten creator. Dan tidak sedikit pula yang berurusan dengan hukum karena konten yang menyangkut, Pencemaran nama baik, SARA dan hal lainnya yang melanggar hukum.

Akhir-akhir ini ada yang viral guru ASN yang resign karena ‘merasa lingkungannya yang toxic’ (kasus ini ada pro dan kontra dari netizen) dan yang terbaru Guru yang mengekspresikan kekecewaan terhadap tulisan siswa yang tidak bisa dibaca hingga menyalahkan guru pada jenjang SD.

engekspresikan diri di media sosial ibarat berakting di panggung virtual. Kita adalah individu yang mencari perhatian dan validasi dari orang lain. Kita lihat bersama ratusan atau ribuan yang berteman dengan kita di sosmed memiliki aneka ragam dalam mengekspresikan postingannya. Ada  yang memposting tentang kegiatan sehari-harinya, ada yang mengekspresikan di sosmed tentang hobinya, tentang masalahnya, tentang perasannya dan lainnya.

UU No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) memuat beberapa pasal yang mengatur tentang etika bermedia sosial. Pasal-pasal tersebut, antara lain:

Pasal 27 ayat (3): Larangan menyebarkan informasi yang tidak benar dan menyesatkan.

Pasal 28 ayat (2): Larangan menyebarkan ujaran kebencian.

Pasal 32 ayat (1): Larangan mencemarkan nama baik orang lain.


UU ITE mengatur berbagai perlindungan hukum atas kegiatan yang memanfaatkan internet sebagai media, baik saat melakukan transaksi, pemanfaatan informasi maupun mengekspresikan diri pada sosmed. Maka dari itu kita harus bijak bermedia sosial dengan cara:


1. Menggunakan media sosial sesuai dengan kebutuhan.

2. Menjaga sikap dan etika dalam berinteraksi dengan pengguna lain.

3. Menyaring informasi yang didapat.

4. Menghindari akun-akun provokatif, dan terakhir

5. Memaksimalkan manfaat penggunaan media sosial.


Pada dasarnya ada lima hal yang harus kita perhatikan ketika akan berekspresi disosial media yang dikenal dengan “THINK” yang merupakan akronim dari is it True?, is it Helpful?, is it Inspiring?, is it Necessary?, and is it kind?.

is it True?  (Apakah informasi yang kita sampaikan benar)

is it Helpful? (Apakah informasi yang kita sharing dapat membantu pembacanya)

is it Inspiring?, (Apakah informasi yang kita sharing dapat menginspirasi)

is it Necessary? (Apakah informasi yang kita sharing itu diperlukan)

is it kind? (Apakah informasi yang kita sharing itu baik/ bermanfaat)


Jika kita menggunakan pedoman THINK dalam mengekspresikan diri di Sosmed, Insyaallah konten Bpk/ibu akan memiliki value dan berkualitas.


Jika kita menggunakan pedoman THINK dalam mengekspresikan diri di Sosmed, Insyaallah konten kita akan memiliki value dan berkualitas.

*Bersikap sopan dan santun dalam berkomunikasi*. Hindari penggunaan bahasa yang kasar dan menyinggung.

*Menghormati privasi orang lain*. Jangan menyebarkan informasi pribadi orang lain tanpa persetujuan mereka.

*Tidak menyebarkan informasi yang belum tentu benar*. Selalu cek kebenaran informasi sebelum membagikannya.

*Berfikir kritis sebelum membagikan konten*. Pertimbangkan dampak konten yang Anda bagikan kepada orang lain.

*Laporkan konten yang tidak pantas*. Jika Anda menemukan konten yang melanggar etika, laporkan kepada platform media sosial terkait. 


Dengan menerapkan etika, kita dapat:

Menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman: Menghormati privasi, menghindari ujaran kebencian, dan menyebarkan informasi yang benar akan menciptakan lingkungan online yang kondusif bagi semua.

Melindungi diri dari bahaya: Etika dapat membantu mencegah cyberbullying, pelecehan online, dan penipuan.

Meningkatkan kualitas interaksi dan komunikasi: Berkomunikasi dengan sopan dan santun, serta menghargai pendapat orang lain akan membangun pertukaran informasi yang lebih positif dan produktif.


Berikut beberapa platform media sosial populer yang bisa Bpk/ibu ekspresikan diri :

Instagram: Cocok untuk berbagi foto dan video pendek.

TikTok: Platform video pendek yang sangat populer.

YouTube: Ideal untuk membuat konten video yang lebih panjang.

Twitter: Untuk berbagi pemikiran dan mengikuti tren.

Facebook: Platform yang serbaguna, bisa digunakan untuk berbagai tujuan.


Mengekspresikan diri di media sosial memang menyenangkan, tapi juga penting untuk melakukannya dengan bijak. Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba:


1. Temukan Identitas Dirimu:

Passion dan minat: Apa yang paling kamu suka dan ingin bagikan? Bisa berupa hobi, minat, atau pandangan hidup.

Gaya pribadi: Bagaimana cara kamu ingin terlihat di mata orang lain? Apakah kamu ingin terlihat lucu, inspiratif, atau informatif?

Nilai-nilai: Apa yang kamu percaya dan ingin promosikan? Nilai-nilai ini akan menjadi panduan dalam membuat konten.


*2. Pilih Platform yang Tepat:*

Sesuaikan dengan target audiens: Setiap platform memiliki pengguna dengan minat yang berbeda.

Perhatikan jenis konten: Apakah kamu lebih suka berbagi foto, video, tulisan, atau kombinasi semuanya?


*3. Buat Konten yang Menarik:*

Otentik: Jadilah diri sendiri dan jangan takut untuk unik.

Bernilai: Tawarkan sesuatu yang bermanfaat atau menghibur bagi pengikutmu.

Visual yang menarik: Gunakan foto dan video berkualitas baik.

Tulisan yang jelas dan ringkas: Sampaikan pesanmu dengan efektif.

Gunakan hashtag yang relevan: Ini akan membantu orang lain menemukan kontenmu.


*4. Berinteraksi dengan Pengikut*

Balas komentar: Tunjukkan bahwa kamu menghargai pendapat mereka.

Follow akun lain: Bangun koneksi dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama.

Ikuti tren: Bergabunglah dalam percakapan yang sedang populer.


*5. Jaga Etika*

Hormati orang lain: Hindari komentar yang kasar, menyinggung, atau diskriminatif.

Jangan menyebarkan hoaks: Pastikan informasi yang kamu bagikan akurat.

Lindungi privasi: Jangan terlalu banyak membagikan informasi pribadi.


Contoh Konten:

Jika  suka memasak: Bagikan resep, tips memasak, atau foto makanan yang menarik.

Jika suka menulis: Buat blog atau tulis puisi pendek.

Jika suka traveling: Bagikan cerita perjalanan dan foto-foto destinasi wisata.

Jika  suka menggambar: Posting karya seni kamu.


https://linktr.ee/cikgumilenial


Rabu, 25 Desember 2024

Keterampilan Digital Untuk Masa Depan Yang Cerah Menurut Bunda Nani

 Keterampilan Digital Untuk Masa Depan Yang Cerah Menurut Bunda Nani



Dr. Nani Kusmiyati, S.Pd., M.M., CTMP., lulusan S1 Bahasa Inggris di UIA (Universitas Islam Assyafiiyyah) Pondok Gede dan S2 MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) di UPN Veteran Jakarta dan S3 IM (Ilmu Manajemen) di UNJ. Berdinas di TNI AL selama 37 tahun. 
Mengikuti kursus sebagai guru bahasa Inggris di Luar negeri seperti Amerika (DLI) dan Australia (DITC) dan beberapa penugasan di Luar Negeri seperti Pramugari Haji dengan Garuda Indonesia, menjadi Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, Cobra Gold di Thailand, Ausindo di Darwin Australia, COREL for English Teacher di Cambodia, Junior Officer Exchange di Singapore dan Malaysia. Kegiatan Navy To Navy Talk di Thailand, kunjungan ke lembaga bahasa dan Naval War College di Korea Selatan. 
Penikmat lagu, suka travelling dan menulis. Menulis Buku Antologi dengan Omera dan Nubala Project, 5 buku solo dengan penerbit YPTD (Yayasan Thamrin Dahlan)
Motto: BELAJAR SEPANJANG HAYAT./ Hp. 081398870636/ IG: nani-kusmiyati 
FB: nani kusmiyati. Ingin mendapatkan sertifikat atas nama : Dr. Nani Kusmiyati, S.Pd., M.M.

Sebelum mulai materi, Bunda Nani meminta peserta menonton vidio berikut ini:

https://youtu.be/MxABHi1HC6k?si=UxDDq3Z5DyT2EE5N


Video diatas sudah cukup jelas,.bahwa Ketrampilan digital itu penting untuk mencapai masa depan yang cerah.


Keterampilan Digital untuk Masa Depan yang Cerah

Di era digital saat ini, keterampilan digital menjadi kebutuhan mendasar untuk beradaptasi dengan dunia yang terus berubah. Tidak hanya untuk keperluan pekerjaan, keterampilan ini juga penting dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan, hingga pengelolaan bisnis. Artikel ini akan membahas manfaat keterampilan digital, tips dll secara garis besar.

Berikut ini manfaat Keterampilan Digital

1. Peluang Karier yang Lebih Baik.

Perusahaan di berbagai industri mencari tenaga kerja dengan kemampuan digital, seperti analisis data, pengelolaan media sosial, hingga pengembangan teknologi.


2. Efisiensi dan Produktivitas

Dengan keterampilan digital, individu dapat menggunakan alat seperti perangkat lunak manajemen proyek, aplikasi kolaborasi, dan otomasi untuk menyelesaikan tugas lebih cepat dan efisien.

3. Kemampuan Beradaptasi

Dunia kerja dan kehidupan terus berkembang dengan teknologi baru. Memiliki keterampilan digital membantu seseorang tetap relevan dan tangguh dalam menghadapi perubahan.

4. Inovasi dan Kreativitas

Teknologi digital memungkinkan siapa saja untuk berkreasi, baik melalui pembuatan konten, pengembangan aplikasi, maupun bisnis online.

Bunda Nani berikan Tips untuk Menguasai Keterampilan Digital yang bapak ibu bisa pilih. Dan yang akan saya praktekkan sesuai dengan kemampuan dan kenyamanan kita.

1. Belajar Secara Mandiri

Gunakan platform pembelajaran online seperti Coursera, Udemy, dan LinkedIn Learning untuk mempelajari topik-topik seperti pengkodean, analitik data, atau desain grafis.

Seperti disebutkan pada video di atas.

Istilah-istilah diatas bisa dicari di internet ya.
Saat ini AI atau Artificial Intelligence juga bisa membantu berkomunikasi dalam bahasa Inggris atau bahasa apa saja. Tapi saya belum mencoba๐Ÿ˜Š

2. Ikut Pelatihan dan Workshop

Banyak organisasi menawarkan pelatihan keterampilan digital, baik secara gratis maupun berbayar. Nah di video tadi ada alamatnya, nanti bisa dilihat lagi videonya.

3. Praktik Secara Langsung

Terapkan apa yang dipelajari dengan mencoba proyek nyata, misalnya membuat blog, mengelola media sosial, atau menjalankan kampanye digital.

4. Bangun Jaringan Profesional
Bergabung dengan komunitas atau forum digital, seperti grup LinkedIn atau Meetup, untuk mendapatkan wawasan baru dan peluang kolaborasi.

5. Keamanan Digital
Melindungi data pribadi dan memahami dasar-dasar keamanan siber. Bisa cari di beberapa
Referensi Buku dan Jurnal Ilmiah.

Mungkin ini bisa membantu:

1. Buku

"The Fourth Industrial Revolution" oleh Klaus Schwab
"Digital Skills for the 21st Century" oleh Mark Pegrum
"Data Science for Business" oleh Foster Provost dan Tom Fawcett.

2. Jurnal Ilmiah

Mishra, P., & Koehler, M. J. (2006). "Technological Pedagogical Content Knowledge: A Framework for Teacher Knowledge." Teachers College Record.
European Commission (2020). "Digital Skills in the 21st Century: Trends and Challenges." International Journal of Advanced Research in Education.

Secara sederhana Dr. Nani ingin berikan contoh betapa pentingnya Ketrampilan Digital untuk masa depan yang cerah. Ini yang paling basic yang pernah beliau alami.


Beliau merasakan susah menyelesaikan studi ketika tidak memiliki ketrampilan digital.

Saat itu ketika beliau berusaha menyelesaikan S3.

Terlebih ketika teman kantor yang ahli atau menguasai digital tampak sibuk, tidak tega untuk bertanya.

Sempat beliau berfikir lama kepada siapa  bisa minta tolong?

Akhirnya memilih browsing di google cara menggabungkan folder word dengan folder pdf.


Bunda yakin para peserta pelatihan lebih expert dari beliau.

Akhirnya beliau menemukan sendiri dan mencoba dan ternyata berhasil. Sangat mudah sekali.

Bapak ibu mungkin sering menggunakan I love pdf yang dapat di temukan di google.